Sukses

Cerita Raline Shah dari Festival Film Cannes 2023, Kain Batik Ibu sampai Bertemu Lisa BLACKPINK (Bagian I)

Raline Shah menghabiskan total sembilan hari untuk menghadiri rangkaian acara Festival Film Cannes 2023. Ada cerita apa saja di baliknya?

Liputan6.com, Jakarta - Gebu semangat Raline Shah menceritakan pengalaman menghadiri Festival Film Cannes 2023 sejalan dengan tinggi suhu Jakarta siang itu, Selasa, 30 Mei 2023. Duduk berbusana nyaman, dengan padanan blue jeans, kaus putih polos, dan blazer serasi, Raline Shah memulai kisah sembilan hari di kota pesisir berjarak sekitar 690 km dari Paris, Prancis tersebut.

"Festival Film Cannes (memasuki edisi) ke-76, tahun ini. Seiring waktu, (penyelenggaraannya) lebih prestise dan inklusif. Yang awalnya hanya orang Prancis, sekarang satu dunia (bisa) melihat film-film di Cannes, dan melihat tamu-tamu yang jalan di karpet merah," katanya dalam wawancara terbatas di kawasan Senayan, Jakarta.

Raline melanjutkan, "Salah satu cara jadi tamu di karpet merah Cannes adalah lewat (kerja sama dengan) brand. Aku dengan jewelry brand, lalu ada Putri Marino dan Cinta Laura yang jalan dengan beauty brand."

"Dua hari pertama, aku jalan bareng Chopard (merek perhiasan yang merupakan sponsor resmi Festival Film Cannes 2023). Hari ketiga aku jalan atas undangan manajemen aku. Lalu hari terakhir, aku jalan bersama BVLGARI," imbuh aktris berusia 38 tahun itu.

Selain bekerja sama dengan jenama tertentu, cara bisa diundang ke Cannes adalah "dengan terlibat dalam film atau pembuatan film yang premiere maupun berkompetisi di sana," sebut Raline. Ketiga, undangan ke festival film bergengsi itu juga bisa dikantongi apabila tergabung dalam manajemen maupun organisasi yang berafiliasi kuat dengan Cannes.

"Setelah 11 tahun di-manage Wisnu Darmawan yang sekarang sudah retire, aku sekarang di-manage manajemen yang berbasis di LA (Los Angeles) dan London, Artist International Group. Saat Festival Film Cannes ke-76, manajerku kebetulan ada di sana, bersama 40 talenta lain dari mancanegara, termasuk aku. Jadi, senang sekali bisa ke sana," ucap Raline Shah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mimpi yang Jadi Kenyataan

Di tahun ke-2 menghadiri Festival Film Cannes, Raline Shah menyebut sempat bertemu sutradara-sutradara yang "awalnya cuma mimpi untuk bertemu," sebutnya. "Aktor-aktor yang (aku) benar-benar ngefans juga bisa bertemu di sana," ia menyambung.

Di antaranya, ia bertemu Alfonso Cuaron, sutradara sejumlah film, termasuk Harry Potter dan Gravity. Lalu, Martin Scorsese. "Dia (Scorsese) premiere film Killers of the Flower Moon dengan Leonardo DiCaprio," imbuhnya.

Aktris berdarah Medan itu juga menghadiri acara makanan malam khusus untuk Michelle Yeoh, aktris senior yang satu manajemen dengannya. Raline berbagi, "Acara itu mengundang perempuan-perempuan dalam perfilman yang emerging dan sudah senior untuk berbicara tentang struggle mereka dan proses untuk bisa ke sana."

"Yang memenangi penghargaan tahun ini adalah Michelle Yeoh karena dia sudah mendapatkan Academy Awards setelah 12 tahun berkecimpung di Hollywood. Waktu dia mulai sama manajer saya, umurnya sudah 51 tahun," sambung sang aktris.

Mendapati fakta itu, Raline mengaku tergerak dan menyadari bahwa proses sukses di Hollywood "memang tidak mengambil waktu yang pendek." "Menurutku, semua proses itu memang tidak usah di-share," tuturnya. "Tapi, kalau sudah membuat sesuatu yang negatif, harus aku klarifikasi."

Selain aktris, Raline juga menjalani peran sebagai influencer, sekaligus selebritas. "Semua itu jadi satu, campur aduk di atas brand Raline Shah," sebutnya. "Tapi, untuk berbicara tantang kepantasan, banyak sekali yang pantas di undang ke sana (Cannes)."

"Rezeki kan memang masing-masing dan berangsur. Kebetulan, aku dari 4,5 tahun lalu sudah mulai ambil kelas akting di AS, dan karena itu aku sadar, aku punya kapasitas untuk akting dalam bahasa Inggris, jadi kenapa tidak aku penuhi saja potensi ini? Dengan ikut-ikut casting juga, cari manajemen, akhirnya jodohnya sama manajemen ini."

3 dari 4 halaman

Buat Kebaya Sendiri

Raline Shah mengaku sangat beruntung jadi orang Indonesia yang diundang ke Cannes, karena ada orang yang sudah tahu tentang Indonesia, tapi banyak juga yang belum tahu. "Jadi, kita mau ngomong apa saja tuh mereka tertarik," katanya.

Ia menyambung, "Aku bisa ngomongin tentang alam Indonesia. Lalu, dalam dunia pariwisata, apa saja yang bisa dilihat yang bukan Bali saja. Banyak juga yang tertarik untuk datang ke Raja Ampat. Banyak juga yang tertarik datang untuk syuting di sini, menanyakan bagaimana prosesnya kalau mau syuting di Indonesia."

Dalam euforia yang sama, Raline juga bercerita bahwa dirinya bangga bisa berkebaya di karpet merah Festival Film Cannes 2023. "Aku senang memakainya (kebaya dan kain batik), jadi mungkin orang juga akan apresiasi. Aku enggak merasa minder sama sekali."

Ia bercerita bahwa kebaya itu dibuatnya sendiri, mulai dari membeli kain sampai mendampingi proses desain dan penjahitan. "Kalau aku sebenarnya tidak mau heboh, aku cuma (memilih busana) yang sepadan dengan jewelry-nya. Make your presence felt, just be you. Aku tidak mau minta maaf dengan aku shining," sebutnya.

Melengkapi kebaya, ia memakai kain batik milik ibunya. Raline bercerita, "Desainer sebenarnya bawa (kain) batik, tapi (motif khas) Jawa yang pakai emas, menurutku kurang cocok. Aku mau yang lebih ke silver tone."

Respons yang diterima selama berkaya di Cannes, kata Raline, cukup positif. "Chopard belum punya duta merek yang pakai kebaya, mereka biasanya mengenakan dress. Pas aku coba bawa satu (kebaya), mereka ternyata antusias," kata Raline, menambahkan sebenarnya ia niat berkebaya di Cannes sejak tahun lalu, namun belum punya kebaya yang representatif.

 

4 dari 4 halaman

Bawa Warna Tersendiri ke Ajang Internasional

Di ajang internasional, seperti Cannes, Raline Shah merasa penting untuk membawa warna tersendiri. "Warna baru itu ternyata diapresiasi, bukan malah dipandang sebelah mata. Banyak yang tanya ini baju dari mana, aku jelasin, terus mereka bilang kostum nasional Indonesia bagus banget, lace-nya bagus sekali," ucapnya.

Ia melanjutkan, "Yang hari terakhir, desainer ini aku temuin di Instagram. Dia anak umur 23 tahun, dan mimpi dia jadi desainer, mau punya design house sendiri. Awalnya dia bilang mau bikin dress buat aku, tapi bukan (niat) untuk Cannes."

"Akhirnya kami beli kain bareng, aku gambar. Karena aku nonton film Grace Kelly, dengan dress mereka yang Victorian dan very luxurious, akhirnya jadi desainnya kayak begitu. Fitting cuma sekali. Pas aku sampai di Cannes, dress-nya belum sampai. Pas akhirnya sampai, dicoba, untung muat, makanya bisa dipakai (di karpet merah)."

"Dia senang sekali dan memang belum punya banyak follower. Tapi, kalau bukan kita yang memajukan desainer yang belum terkenal di Indonesia, siapa lagi?" tuturnya. "Aku diundang ke Cannes, dan banyak orang yang belum kenal aku di sana, jadi kenapa juga enggak aku 'undang' orang-orang yang belum dikenal orang Indonesia?"

Total membawa empat looks ke karpet merah Festival Film Cannes ke-76, Raline mengaku tidak punya alasan khusus memilih warna biru untuk keseluruhan tampilannya. "Jujur aku kayak enggak tahu," sahutnya. "Waktu ke toko kain, itu warna paling menarik buatku. Tapi, biru memang warna favoritku."

"Terus pas pilih baju desainer, dress biru itu menurutku yang paling nyaman untuk nonton. Tahun lalu aku tidak bsia properly nonton, makanya aku pilih baju yang mudah dipakai duduk," ia menyambung.

Raline mengaku selalu ada mood tersendiri dari masing-masing dress yang dibawanya ke karpet merah. "Satu (dengan citra) orang Indonesia yang manis dan feminin. ADa yang lebih lebih glam hippie. Kemudian, aku juga memilih yang cocok dengan perhiasan Chopard," katanya.

Keseruan cerita Raline, termasuk bagaimana ia bertemu Lisa BLACKPINK, akan berlanjut ke bagian dua artikel ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.