Sukses

Amerika Serikat Salah Satu Negara Terburuk di Dunia untuk Membesarkan Keluarga

Amerika Serikat disebut sebagai salah satu negara terburuk di dunia untuk membesarkan keluarga. Hal itu berdasarkan Asher dan Lyric.

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) selalu menjadi sorotan dunia, tak terkecuali urusan membesarkan keluarga. Ternyata, dalam sebuah penelitian terbaru, AS merupakan salah satu negara terburuk dunia untuk membesarkan keluarga.

AS berada di peringkat 34 dari 35 dalam perbandingan ekonomi terbesar di dunia, mencetak tiga peringkat F untuk biaya keselamatan, biaya hidup, dan keseimbangan kehidupan kerja. Sementa itu D minus untuk kesehatan, dan C+ untuk kebahagiaan dan pendidikan, dikutip dari Daily Mail, Sabtu (25/7/2020).

'Raising a Family Index' disusun dari 30 studi negara-negara di Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang merupakan negara demokrasi maju dengan ekonomi kaya.

Sementara itu, Inggris diberi peringkat 'B minus', peringkatnya 23, dengan skor termasuk 'D minus' untuk keseimbangan kehidupan kerja dan 'F' untuk biaya hidup. Skor rata-rata untuk kesehatan (C) dan pendidikan (C +) tetapi lebih baik untuk kebahagiaan (A) dan keselamatan (B).

Islandia berada di posisi teratas dan negara Skandinavia, Norwegia, Swedia, dan Filnadia berada pada posisi lima besar dan semuanya mendapatkan nilai A+. Meksiko berada di posisi terbawah dengan menyapu bersih 'F' di setiap kategori, dan Chili, Turki dan Bulgaria adalah negara-negara lain di lima terbawah.

Daftar ini disusun oleh pakar perjalanan dan keluarga 'Asher dan Lyric' yang mengatakan posisi paling bawah Amerika untuk biaya membesarkan keluarga. "Orangtua dengan pendapatan rumah tangga rata-rata harus menghabiskan 31,79 persen dari pendapatan mereka hanya untuk biaya pengasuhan anak. Bandingkan dengan negara-negara Skandinavia di mana rumah tangga hanya perlu menghabiskan 4 persen hingga 10 persen dari pendapatan untuk membesarkan anak yang berpengetahuan luas," jelas penelitian tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Negara Teratas

Negara-negara teratas dalam daftar ini menghabiskan lebih dari tiga persen dari PDB untuk tunjangan keluarga seperti perawatan anak yang terjangkau, sementara AS menghabiskan sedikit 0,64 persen.

Mengenai masalah keseimbangan kehidupan kerja yang juga menempatkan AS di posisi terbawah dalam daftar, para peneliti mengatakan bahwa AS adalah satu-satunya negara dalam daftar ini yang tidak mengharuskan pengusaha untuk menawarkan bahkan satu hari cuti hamil yang dibayar atau liburan yang dibayar. Setiap negara lain menawarkan cuti hamil dan liburan berbayar

"Seorang karyawan penuh waktu yang khas di AS akan menerima liburan berbayar 10 hari setahun, sementara sebagian besar negara lain mendapat sekitar 30 hari setahun," ungkap penelitian itu.

Di bidang pendidikan, AS menempati urutan ke-12 terburuk secara keseluruhan dan keenam terburuk untuk matematika.Meksiko keluar sebagai yang terburuk untuk keselamatan, pendidikan, dan kebahagiaan di negara di mana 20 persen teratas negara berpenghasilan sepuluh kali lipat dari 20 persen terbawah.

Berbicara tentang catatan keselamatan negara yang buruk, Asher dan Lyric mengatakan, meskipun banyak bagian dari Meksiko relatif aman, terutama tujuan wisata, ada juga kekerasan dan korupsi yang meluas yang mempengaruhi banyak warganya. Tingkat pembunuhan di Meksiko telah meningkat setiap tahun sejak 2014 dan statistik terbaru menunjukkan ada 34,1 kasus pembunuhan per 100.000 orang, sejauh ini yang paling banyak dalam daftar.

Sebagai perbandingan, Islandia hanya memiliki 37 pembunuhan dalam 20 tahun terakhir dan satu penembakan di sekolah dalam sepuluh tahun terakhir. Denmark berada di posisi teratas terkait kebahagiaan, para peneliti menghubungkan ini dengan mendukung kebutuhan dasar rakyatnya, secara alami menjaga tingkat stres rendah dan kemudahan hidup tetap tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.