Sukses

Waspada Penipuan, Dedi Supriyadi Pastikan Makan Bergizi Wajib Libatkan Tenaga Lokal

Badan Gizi Nasional tidak pernah memungut biaya apapun dalam proses pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG

OlehPanji PrayitnoDiperbarui 29 Apr 2025, 17:10 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2025, 17:07 WIB

Liputan6.com, Ketapang Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan terus melakukan sosialisasi makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah daerah. Mereka memastikan program tersebut secara keseluruhan tidak dipungut biaya. 

Perwakilan BGN Dedi Supriyadi mengatakan, tujuan utama program ini adalah untuk memberikan asupan gizi yang berkualitas kepada peserta didik mulai dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK, santri di pondok pesantren, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

“Program ini dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dalam menekan angka stunting dan gizi buruk di Indonesia,” terang Dedi Supriyadi, saat mengikuti sosialisasi MBG di Ketapang, Minggu (27/4/2025).

Dedi menegaskan bahwa Badan Gizi Nasional tidak pernah memungut biaya apapun dalam proses pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG, maupun dalam proses rekrutmen tenaga kerja lokal. 

Kepada masyarakat khususnya warga Ketapang untuk selalu waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan BGN dan meminta sejumlah uang. 

"Setiap dapur MBG akan memberdayakan sekitar 45 hingga 50 tenaga kerja lokal dalam proses persiapan, memasak, hingga pendistribusian makanan bergizi," ujarnya. 

Oleh karena itu, diharapkan program MBG dapat memberi dampak positif terhadap perekonomian di tingkat pedesaan.

2 dari 2 halaman

Program Strategis

Menurutnya, kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. 

"Program MBG juga menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju. 

Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin dalam kesempatannya menyampaikan komitmen penuh dalam mengawal program strategis ini hingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, khususnya di daerah pemilihan Kalimantan Barat. 

“Program ini bukan hanya sekadar pemberian makanan, namun juga investasi jangka panjang untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing global,” tutur Alifudin.