Sukses

Iran Eksekusi Mati 4 Pria Mata-Mata Intelijen Israel Mossad untuk Sabotase Situs Pertahanan Teheran

Iran mengeksekusi mati empat pria pada Senin 29 Januari 2024 dini hari.

Liputan6.com, Teheran - Iran mengeksekusi mati empat pria pada Senin 29 Januari 2024 dini hari. Mereka dihukum karena berkolaborasi dengan musuh bebuyutan negara itu, Israel, dalam rencana untuk menyabotase situs pertahanan Iran, menurut pengadilan.

Keempat terdakwa yang dieksekusi mati diidentifikasi sebagai Mohammad Faramarzi, Mohsen Mazloum, Wafa Azarbar, Pejman Fatehi, ditangkap pada Juli 2022 dan dituduh merencanakan melakukan operasi terhadap pusat Kementerian Pertahanan di provinsi tengah Isfahan, menurut situs web pengadilan Mizan Online seperti dikutip dari NDTV.

"Hukuman mati terhadap empat anggota kelompok yang berafiliasi dengan organisasi mata-mata Zionis, yang ditangkap… karena merencanakan operasi pengeboman di Isfahan, dilaksanakan pagi ini,” lapor Mizan Online.

Menurut Iran, orang-orang tersebut telah direkrut oleh Mossad, badan intelijen Israel, "sekitar satu setengah tahun sebelum operasi".

Mereka dikirim ke negara-negara Afrika untuk "kursus pelatihan di pusat-pusat militer" di mana para perwira Mossad hadir, tambah pengadilan.

Kedua pria tersebut dijatuhi hukuman mati pada September 2023.

Sebelumnya pada Agustus 2023, Iran mengklaim telah menggagalkan proyek "sangat kompleks" yang diprakarsai Mossad untuk “menyabotase” industri rudal balistiknya. Beberapa bulan sebelumnya, pada bulan Februari, Teheran menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di situs militer di Isfahan.

Kedua negara telah terlibat dalam perang bayangan selama beberapa dekade, dan Iran sering menuduh Israel dan sekutunya Amerika Serikat menghasut kerusuhan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Iran Eksekusi Mati Agen Intelijen Mossad Mata-Mata Israel Pembocor Rahasia Negara

Eksekusi mati sebelumnya dilakukan Iran pada Sabtu 16 Desember 2023.Saat itu seorang pria yang dijatuhi hukuman mati dieksekusi, setelah dinyatakan bersalah bekerja dengan badan intelijen Israel. Demikian kata  pengadilan setempat mengutip AFP, Minggu (17/12/2023).

"Hukuman mati dijatuhkan (Sabtu) pagi ini terhadap mata-mata rezim Zionis di penjara Zahedan di provinsi tenggara Sistan-Baluchistan," kata situs pengadilan Mizan Online.

Pihak pengadilan tidak mengidentifikasi pria tersebut namun mengatakan bahwa dia telah dihukum karena "kerja sama intelijen dan spionase untuk kepentingan rezim Zionis (Israel) yang bermusuhan".

"Dia juga dinyatakan bersalah karena mengumpulkan dan memberikan informasi rahasia kepada agen intelijen Israel Mossad dengan tujuan mengganggu ketertiban umum", tambah Mizan.

Belum jelas kapan dan di mana pria tersebut ditangkap atau diadili.

Iran sebelumnya telah mengumumkan penangkapan para tersangka agen yang bekerja untuk negara asing, termasuk Israel, musuh bebuyutannya di kawasan.

Pada Desember 2022, republik Islam itu menggantung empat orang yang dihukum karena bekerja sama dengan badan intelijen Israel.

Iran tidak mengakui Israel dan kedua negara telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun.

Teheran menuduh Israel melakukan gelombang serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya.

Sementara pihak Amerika Serikat dan Israel menuduh Iran menggunakan drone dan rudal untuk menyerang pasukan AS dan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Teluk.

Menurut kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, Iran mengeksekusi lebih banyak orang per tahun dibandingkan negara lain kecuali Tiongkok.

Dalam sebuah laporan pada bulan November, kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia mengatakan republik Islam tersebut telah mengeksekusi lebih dari 600 orang sepanjang tahun ini, yang merupakan angka tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

Iran umumnya melakukan eksekusi mati dengan cara digantung.

3 dari 4 halaman

Iran Eksekusi 4 Orang Antek Sabotase Intelijen Mossad Israel, Sisanya Dipenjara 10 Tahun

Pada akhir tahun 2023, Iran juga mengumumkan telah menggantung empat orang yang diklaim terlibat dalam sabotase atas nama Israel. Mereka dieksekusi di Provinsi Azerbaijan Barat di barat laut Iran, lapor situs web pengadilan Mizan.

Ketiga pria dan satu wanita tersebut telah dijatuhi hukuman mati atas tuduhan "moharebeh", atau "melakukan perang melawan Tuhan", dan "korupsi di Bumi" melalui "kolaborasi mereka dengan rezim Zionis".

 "Kelompok tersebut melakukan tindakan ekstensif terhadap keamanan negara di bawah bimbingan Mossad", kata pihak Mizan seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (30/12/2023).

Ketiga pria tersebut diidentifikasi sebagai Vafa Hanareh, Aram Omari dan Rahman Parhazo. Sementara seorang wanitanya disebut bernama Nasim Namazi.

Keempat orang yang dihukum eksekusi mati itu didakwa menculik pasukan keamanan Iran untuk mendapatkan informasi intelijen dan juga dituduh membakar mobil dan apartemen beberapa agen.

Beberapa orang lain yang bekerja dengan kelompok yang sama masing-masing dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, kata Mizan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pihak intelijen Iran mengatakan mereka telah mengawasi kelompok tersebut setidaknya selama empat bulan, dimulai pada Januari 2022 hingga penangkapan mereka pada bulan Mei, ketika mereka dipindahkan dari negara tetangga ke Iran, menurut kantor berita yang dikelola pemerintah, IRNA.

Hukuman gantung itu terjadi beberapa hari setelah serangan udara Israel di lingkungan Damaskus pada hari Senin yang menewaskan Sayyed Razi Mousavi, seorang jenderal berpangkat tinggi Iran.

Para pejabat Iran dan kelompok militan sekutunya di wilayah tersebut telah bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan tersebut namun tidak segera melancarkan serangan balasan.

Pemakaman penasihat lama Garda Revolusi paramiliter Iran di Suriah diadakan di Teheran pada hari Kamis.

Iran menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan udara tersebut dan pemakamannya diselingi dengan teriakan "kematian bagi Israel".

Adapun Mousavi bertanggung jawab untuk mengoordinasikan aliansi militer antara Suriah dan Iran, yang merupakan bagian penting dari jaringan sekutu regional Iran.

4 dari 4 halaman

Eksekusi Desember 2022

Sebelumnya pada Desember 2022, republik Islam tersebut menggantung empat orang lainnya yang dihukum karena bekerja sama dengan badan intelijen Israel.

Teheran menuduh Israel melakukan gelombang serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya.

Menurut kelompok hak asasi manusia termasuk Amnesty International, Iran mengeksekusi lebih banyak orang per tahun dibandingkan negara lain kecuali China.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini