Sukses

Putri dari Sekutu Dekat Vladimir Putin Tewas dalam Ledakan di Moskow, Target Ukraina?

Putri sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin tewas dalam dugaan bom mobil.

Liputan6.com, Moskow - Putri sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin tewas dalam dugaan bom mobil.

Dilansir BBC, Senin (22/8/2022), Darya Dugina (29) tewas setelah ledakan di sebuah jalan di luar Moskow, kata komite investigasi Rusia.

Diperkirakan ayahnya, filsuf Rusia Alexander Dugin, yang dikenal sebagai "otak Putin", mungkin menjadi sasaran serangan itu.

Dugin adalah seorang ideolog ultra-nasionalis terkemuka yang diyakini dekat dengan presiden Rusia.

Alexander Dugin dan putrinya menghadiri sebuah festival di dekat Moskow, tempat sang filsuf memberikan kuliah pada Sabtu malam.

Festival "Tradisi" menggambarkan dirinya sebagai acara keluarga bagi pecinta seni yang berlangsung di perkebunan Zakharovo, tempat penyair Rusia Alexander Pushkin pernah tinggal. 

Pasangan itu akan meninggalkan tempat acara dengan mobil yang sama, sebelum Dugin dilaporkan membuat keputusan pada menit terakhir untuk melakukan perjalanan secara terpisah.

Rekaman yang diposting di Telegram tampaknya menunjukkan Dugin menonton dengan kaget ketika layanan darurat tiba di lokasi bangkai kendaraan yang terbakar.

Penyelidik mengkonfirmasi bahwa Dugina, yang mengemudikan mobil, meninggal di tempat kejadian di dekat Desa Bolshiye Vyazemy.

Mereka mengatakan sebuah alat peledak yang ditanam di bawah mobil meledak dan kendaraan itu terbakar. Pakar forensik dan eksplosif sedang menyelidiki.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ukraina Membantah Terlibat

Seorang pejabat Ukraina telah menepis tuduhan keterlibatan Ukraina dalam insiden tersebut.

"Ukraina, tentu saja, tidak ada hubungannya dengan ini, karena kami bukan negara kriminal, yaitu Federasi Rusia, dan bahkan negara teroris," kata Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Volodymyr Zelensky. 

Maria Zakharova, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa jika ada tautan Ukraina ditemukan, itu akan menjadi "terorisme negara". 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Rusia Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik Kinzhal ke Ukraina

Rusia telah mengerahkan rudal Kinzhal (Dagger) hipersonik tiga kali selama apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina, kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu pada Minggu 21 Agustus 2022.

Rudal Kinzhal adalah bagian dari serangkaian senjata hipersonik baru yang dipresentasikan Presiden Vladimir Putin pada tahun 2018 dalam pidato bellicose di mana dia mengatakan mereka dapat mengenai hampir semua titik di dunia dan menghindari perisai rudal buatan AS.

Shoigu, berbicara di televisi negara, mengatakan rudal-rudal itu telah terbukti efektif dalam mengenai target bernilai tinggi pada ketiga kesempatan itu, memuji mereka sebagai tanpa perbandingan dan hampir tidak mungkin untuk dijatuhkan saat dalam penerbangan.

"Kami telah mengerahkannya tiga kali selama operasi militer khusus," kata Shoigu dalam sebuah wawancara yang disiarkan di Rossiya 1. "Dan tiga kali itu menunjukkan karakteristik yang brilian."

4 dari 4 halaman

Sistem Kinzhal

Rusia pertama kali menggunakan sistem Kinzhal di Ukraina sekitar sebulan setelah mengirim puluhan ribu pasukan ke wilayah tetangganya, menyerang depot senjata besar di wilayah Ivano-Frankivsk barat Ukraina.

Pekan ini, kementerian pertahanan Rusia mengatakan tiga pesawat tempur MiG-31E yang dilengkapi dengan rudal Kinzhal telah dipindahkan ke wilayah Kaliningrad, sebuah eksklave pantai Baltik Rusia yang terletak di antara anggota NATO dan Uni Eropa Polandia dan Lithuania.

Pada Hari Angkatan Laut Rusia akhir bulan lalu, Putin mengumumkan bahwa angkatan laut akan menerima apa yang disebutnya rudal jelajah Zirkon hipersonik "tangguh" dalam beberapa bulan mendatang. Rudal dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara, berlari lebih cepat dari pertahanan udara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.