Tidur untuk Uji Kasur Dibayar Rp 42 Juta, Tertarik Jadi Sleeping Beauty?

5 Perabot Favorit Kaum Milenial untuk Mengisi Rumah — Ilustrasi seprai kasur. (dok. Foto Francesca Tosolini/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah platform uji coba kasur sedang mencari seseorang untuk mengetes produknya. Dibayar 3.000 dolar Amerika atau sekitar 42 juta rupiah. Anda tertarik?

Mengutip UPI.com, Jumat (28/1/2021), kandidat yang dipilih akan dibayar untuk tidur di tiga kasur peringkat teratas dalam periode dua bulan terakhir. Kemudian harus menulis ulasan secara rinci dari setiap pengalaman tersebut.

"Untuk menjadi orang yang tepat dalam peran tersebut, Anda perlu memenuhi syarat: yaitu seorang pemula dalam hal ini, siap untuk bekerja dan mandiri, memiliki keterampilan menulis yang jelas, keterampilan evaluasi yang baik dan sangat pandai dalam tidur," kata situs web SleepJunkie.com.

Jika tertarik dan merasa memenuhi kualifikasi di atas, Anda bisa mendaftar melalui situs web SleepJunkie.com.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

Daeyrs dan ibunya, harus hidup sebagai tunawisma selama bertahun-tahun. Akhirnya, natal tahun lalu mereka mendapatkan sebuah rumah.

2 dari 3 halaman

Pola Tidur Terganggu Akibat Pandemi COVID-19 Menjadi Alasan Utama

Ilustrasi kasur di kamar tidur. (dok. pexels.com/@burst)

Pandemi COVID-19 jelas berdampak besar pada kualitas tidur masyarakat. Untuk membantu mereka yang mungkin mengalami masalah tidur, karena gangguan pada rutinitas sehari-hari atau peningkatan stres, kami ingin memastikan bahwa ulasan kasur kami bermanfaat.

Pihak perusahaan juga menganalisis tren penelusuran google, dan menemukan bahwa penelusuran di AS yang terkait dengan cukup tidur dan saran kasur mencapai angka tertinggi menjelang akhir tahun 2020.

Sehingga untuk menguji produk kasur terbaru ini, butuh merekrut beberapa bantuan dari "Putri Tidur" dalam kehidupan nyata. Seseorang yang akan dibayar untuk tidur saat bekerja.

Sang pendaftar juga perlu memiliki ruang dan akses yang mudah agar kasur dapat dikirim dan dikembalikan.

Pelaksanaan uji coba ini akan dilakukan di bawah pedoman aman COVID-19, dan untuk calon pendaftar yang memiliki kondisi fisik yang rentan disarankan untuk tidak mendaftar.

Reporter: Veronica Gita

3 dari 3 halaman