Sukses

Singapura Jadi Negara ASEAN Pertama yang Ikut Setop Penerbangan dari Inggris

Singapura telah menyetop penerbangan dari Inggris usai ditemukannya Virus Corona jenis baru.

Liputan6.com, Singapura - Pemegang izin tinggal jangka panjang dan pengunjung jangka pendek dalam perjalanan baru-baru ini ke Inggris tidak akan diizinkan masuk ke Singapura mulai pukul 11.59 malam pada Rabu 23 Desember. Hal itu diungkapkan Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura pada Selasa (22/12/2020).

Menurut laporan Channel News Asia, para pelancong termasuk pengunjung jangka pendek yang telah mengunjungi Inggris dalam 14 hari terakhir, tidak akan diizinkan masuk atau transit melalui Singapura, kata kementerian tersebut.

Pengumuman itu menyusul penemuan jenis baru yang sangat menular dari varian baru Virus Corona baru di Inggris, yang menurut Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock sudah berstatus "di luar kendali".

"Ada laporan baru-baru ini tentang jenis virus COVID-19 yang berpotensi lebih menular yang beredar di Inggris," kata MOH.

"Para pejabat di Inggris juga prihatin tentang virus baru ini dan telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat, termasuk memberlakukan penguncian baru di London.

"Untuk mengurangi risiko penyebaran ke Singapura, kami memberlakukan pembatasan perbatasan baru bagi para pelancong dari Inggris untuk tindakan pencegahan lebih lanjut," kata kementerian itu.

Sejauh ini, Singapura menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang ikut menangguhkan penerbangan dari Inggris. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aturan Larangan di Singapura

Langkah Singapura mengikuti langkah serupa di tempat lain yang telah melarang penerbangan dari Inggris, termasuk Hong Kong, India, Jerman, dan Prancis.

Larangan tersebut juga akan berlaku bagi wisatawan yang telah memperoleh persetujuan sebelumnya untuk masuk ke Singapura.

Warga negara Singapura yang kembali dan penduduk tetap akan diminta untuk menjalani tes COVID-19 polymerase chain reaction (PCR) setibanya di Singapura, pada awal pemberitahuan tinggal di rumah selama 14 hari.

Berdasarkan aturan saat ini, semua pelancong yang memenuhi syarat yang tiba dari Inggris harus menyampaikan pemberitahuan tinggal di rumah selama 14 hari di fasilitas khusus. Bagi mereka yang merupakan non-penduduk juga diharuskan untuk menunjukkan tes usap COVID-19 negatif yang diambil dalam waktu 72 jam sebelum penerbangan mereka ke Singapura.

Otoritas kesehatan di Inggris mengatakan strain baru mungkin 70 persen lebih menular. Meskipun banyak yang tidak diketahui tentang strain tersebut, para ahli mengatakan vaksin saat ini masih efektif melawannya.

"Sementara strain telah disarankan untuk lebih menular, saat ini tidak ada cukup bukti untuk menentukan apakah strain ini terkait dengan perubahan dalam keparahan penyakit, respon antibodi atau kemanjuran vaksin," kata Depkes.

"Aspek-aspek ini sedang diselidiki oleh otoritas Inggris. Kementerian Kesehatan akan mengevaluasi data yang muncul dan meninjau langkah-langkah perbatasan kami yang sesuai."

Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan terhadap kekhawatiran besar atas varian baru yang sangat COVID-19, mengatakan ini adalah bagian normal dari evolusi pandemi.

Varian baru ini membawa mutasi yang dapat berarti anak-anak rentan terinfeksi virus tersebut seperti orang dewasa - tidak seperti jenis sebelumnya, para ilmuwan dari Kelompok Penasihat Ancaman Virus Pernafasan Baru dan Berkembang (NERVTAG) pemerintah Inggris mengatakan pada hari Senin.

3 dari 4 halaman

Berlaku Juga untuk Penerbangan dari NSW

Tindakan pembatasan bagi mereka yang memiliki riwayat perjalanan ke New South Wales di Australia dalam 14 hari terakhir juga akan diperketat mulai pukul 11.59 malam pada hari Rabu karena peningkatan jumlah kasus, kata MOH.

Semua pelancong dari Australia akan diminta untuk menyatakan riwayat perjalanan mereka saat melakukan check-in sebelum jadwal penerbangan mereka ke Singapura.

Pelancong jangka pendek yang memegang Air Travel Pass dan yang telah melakukan perjalanan ke New South Wales dalam 14 hari terakhir sebelum keberangkatan ke Singapura tidak akan diizinkan memasuki negara itu.

Warga negara Singapura, penduduk tetap, dan pemegang izin masuk jangka panjang akan dikenakan pemberitahuan tinggal di rumah selama tujuh hari di tempat tinggal mereka, dengan tes PCR COVID-19 sebelum periode pemberitahuan berakhir.

Saat ini, semua pelancong dari Australia diizinkan untuk menjalani tes PCR COVID-19 pada saat kedatangan. Jika hasil tes negatif, mereka akan diizinkan untuk melakukan aktivitas mereka di Singapura tanpa perlu melayani pemberitahuan di rumah.

New South Wales, yang merupakan negara bagian terpadat di Australia, pada hari Selasa melaporkan delapan kasus COVID-19 baru yang didapat secara lokal dalam 24 jam terakhir, turun dari 15 hari sebelumnya.

Ini adalah kenaikan satu hari terendah dalam kasus COVID-19 dalam hampir seminggu, memicu optimisme bahwa pelacakan kontak dan jarak sosial bekerja untuk mengendalikan wabah baru yang berbahaya di Sydney. 

Tujuh dari kasus baru dilacak ke sebuah cluster di pinggiran kota tepi pantai utara Sydney.

Cluster, yang pertama kali terdeteksi minggu lalu, kini telah berkembang menjadi 90 kasus karena pihak berwenang berjuang untuk menahan gejolak hanya beberapa hari sebelum Natal. 

4 dari 4 halaman

Infografis Varian Baru Virus Corona:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.