Sukses

7 Pertanyaan yang Susah Dijawab Saat Wawancara Kerja, Nomor 4 Bikin Bingung

Ketika memenuhi undangan dari sebuah perusahaan untuk melakukan wawancara kerja, ada pertanyaan-pertanyaan yang susah dijawab yang diajukan oleh HRD.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi mereka yang baru lulus kuliah, proses interview atau wawancara kerja merupakan momen yang sangat menegangkan. Pasalnya, ini adalah pengalaman pertama mereka dan tak tahu pertanyaan apa yang akan diajukan oleh perusahaan.

Sebagian besar orang menganggap bahwa wawancara kerja adalah hal yang sulit. Jika Anda tidak siap, beberapa pertanyaan dapat membuat Anda panik, kata Barry Drexler, seorang ahli wawancara yang telah melakukan lebih dari 10.000 walk interview atau wawancara langsung.

Dengan lebih dari 30 tahun memiliki pengalaman di bidang HRD dari sebuah perusahaan terkemuka seperti Lehman Brothers dan Lloyds Bank Group, Drexler membocorkan beberapa pertanyaan wawancara kerja yang menurutnya paling susah. Seperti dikutip dari CNBC, Selasa (4/9/2018).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Apa Kelemahanmu?

Di satu sisi, Anda pastinya tidak ingin membeberkan kelemahan diri sendiri kepada orang lain, yang mungkin bisa membuat Anda kehilangan pekerjaan. Di sisi lain, Anda diminta untuk memberikan jawaban oleh HRD.

Drexler mengatakan, cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini adalah menceritakan tentang kelemahan alami yang dihadapi setiap orang pada umumnya. Kemudian segera atasi dengan tindakan apa pun yang Anda lakukan untuk mengatasi kelemahan Anda. Lalu, jelaskan hasil yang telah Anda capai setelah Anda memperbaikinya.

Ini gambaran dari Dlexer.

Kelemahan: "Ketika saya membuat kesalahan, saya terpaku karenanya dan terus memikirkannya selama beberapa jam."

Tindakan: "Saya menyadari bahwa ini adalah masalah yang bisa mengganggu pekerjaan saya. Jadi setelah itu, saya memberikan waktu kepada diri sendiri selama 15 menit untuk memikirkannya, sebelum melangkah ke depan."

Hasilnya: "Sekarang meski masih merasa kesal karena kesalahan yang saya perbuat di masa lalu, tapi saya harus menegaskan kepada saya sendiri bahwa saya harus tetap produktif.

 

3 dari 8 halaman

2. Apa Pencapaian Terbesar Anda?

Pencapaian terbesar Anda dapat berupa apa pun yang menggambarkan Anda adalah sosok yang positif atau Anda pernah mendapatkan tugas yang membanggakan, tapi kedua hal itu harus fresh atau terjadi baru-baru ini, kata Drexler.

"Saya pernah bertanya pada seorang pria apa pencapaian terbesarnya, dan ia mengatakan bahwa ia pernah menjadi model sampul majalah saat usia 13 tahun," kata Drexler. "Pria itu kini berumur 30."

4 dari 8 halaman

3. Mengapa Kamu Memutuskan Untuk Mundur dari Pekerjaan Terakhirmu?

Pertanyaan ini mudah dijawab bagi Anda yang mengalami PHK. Tetapi jika Anda dipecat atau memiliki masalah dengan atasan Anda, Anda mungkin harus berjuang untuk menemukan jawabannya.

"Menjelaskan adanya kesenjangan dalam pekerjaan adalah sesuatu yang sulit bagi seseorang," kata Drexler. "Mereka menjadi sangat defensif, padahal seharusnya tidak."

Anda hanya perlu menjawab pertanyaan ini dengan jujur. Misalnya, mungkin Anda meninggalkan perusahaan Anda untuk mencari pekerjaan dengan bayaran lebih tinggi atau mungkin Anda resign untuk merawat anggota keluarga yang sakit.

"Apa pun yang Anda lakukan, jangan pernah merasa bersalah atau malu karena Anda tidak bekerja. Sebab semua itu bisa terbaca di raut wajahmu," papar Drexler.

5 dari 8 halaman

4. Gambarkan Diri Anda dalam 5 Tahun ke Depan

Drexler mengakui bahwa memang sulit untuk memprediksi masa depan diri sendiri, terlebih untuk 5 tahun ke depan. Tapi setidaknya, Anda sudah punya pandangan dan tujuan hidup yang akan menuntun Anda ke arah tersebut.

"Calon perusahaan tempat Anda bekerja ingin melihat bahwa Anda masih berencana untuk tetap bersama dalam jangka waktu panjang," kata Drexler.

Misalnya, jika Anda diwawancara oleh perusahaan startup, maka sebaiknya Anda tidak menjawab "saya ingin memiliki perusahaan sendiri dalam lima tahun ke depan" dan jangan memilih jabatan berbeda untuk masa depan dari posisi yang ditawarkan saat Anda diwawancara.

"Jika Anda berencana untuk kembali sekolah, pastikan ada beberapa korelasi antara jurusan studi Anda dan pekerjaan yang Anda minati," ucap Drexler. Tidak ada perusahaan yang ingin menghabiskan uang dan sumber daya untuk membiayai karyawannya yang hanya berniat untuk menjadikan perusahaan itu sebagai 'batu loncatan'.

6 dari 8 halaman

5. Mengapa Pilih Pekerjaan Ini?

"Percaya atau tidak, banyak orang yang merasa kesulitan untuk menjawab pertanyaan satu ini," ungkap Drexler. Masalahnya bukan karena Anda tidak tahu alasannya, tapi karena Anda susah untuk mengartikulasikannya.

7 dari 8 halaman

6. Mengapa Ingin Bergabung dengan Perushaan Ini?

Orang yang diajukan pertanyaan seperti ini biasanya menjawab dengan salah. Umumnya, mereka justru menggambarkan perusahaan tersebut, bukan menjelaskan jawaban dari maksud pertanyaan itu.

Misalnya, calon karyawan Lloyds Bank merespons, "Lloyds Bank adalah perusahaan global."

Tapi itu bukan jawaban atas pertanyaan yang dimaksud, itu adalah jawaban atas pentanyaan 'apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?' dan itu tidak menjawab pertanyaan nomor 7.

Tanggapan yang baik misalnya, "Saya tahu bahwa Lloyds Bank adalah perusahaan global dan saya ingin menjadi bagian dari perusahaan besar ini, di mana bisa meningkatkan karier saya."

8 dari 8 halaman

7. Apa Jenis Pekerjaan yang Anda Cari?

"Beberapa orang membuat saya takjub," kata Drexler. "Mereka akan mengatakan sesuatu yang bahkan tidak ada dalam deskripsi pekerjaan."

Sekali lagi, jawaban yang berkualitas untuk pertanyaan ini akan menunjukkan aspek-aspek yang berhubungan dengan priabdi Anda. Namun, mungkin tidak sejujur pelamar ini:

"Saya pernah mewawancara seorang ahli IT yang berkata, 'Saya menginginkan pekerjaan di mana mereka menempatkan saya di sebuah ruangan dan meninggalkan saya sendirian.' Percayalah, mereka benar-benar ada," kenang Drexler.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.