Sukses

Isa Dare, 'Jihadi Junior' ISIS Diselundupkan ke Swedia

Sumber terpercaya mengatakan Isa jatuh sakit sesudah tampil di video itu. Dan ia telah melakukan tindakan operasi beberapa minggu lalu.

Liputan6.com, Raqqa - Bocah Inggris 'Jihadi Junior' yang pernah tampil dalam video propaganda ISIS dilaporkan telah pergi dari Suriah ke Swedia. Menurut kabar, anak itu butuh tindakan operasi.

Isa Dare, 4 tahun, tampil begitu meyakinkan dalam video teror ISIS. Rekaman dipercaya diambil di Raqqa. Bocah itu lahir di London dari ibu bernama Grace.

Isa tampil pertama kalinya di depan kamera pada Februari 2016. Dalam rekaman, ada kemungkinan ia habis memencet detonator bom, meledakkan mobil yang berisi 4 tahanan ISIS di dalamnya.

Sumber terpercaya mengatakan Isa jatuh sakit sesudah tampil di video selama beberapa bulan. Dan telah melakukan tindakan operasi beberapa minggu lalu. Demikian seperti dilansir dari News.com.au, Senin (6/6/2016).

 

Sumber mengatakan si ibu memilih menyelundupkan ke Swiss karena ia menikahi pria warga negara itu, Abu Bakr, setelah mereka bergabung dengan ISIS. Si suami tewas saat berperang.

Untuk keluar dari Suriah menuju Swedia membuat perjalanan mereka melalui Turki, Yunani, Bulgaria, Serbia, Hungaria, Slovakia, Ceko, Jerman dan Denmark.

"Isa telah melakukan operasi beberapa minggu lalu. Ia dan ibunya kini berada di Swedia. Tapi tak tahu bagaimana mereka bisa keluar dari Suriah," kata sumber itu kepada The Sun.

"(Ibu Isa)Ia punya suami orang Swedia yang bergabung dengan ISIS. Bagaimanapun si suami masih punya jaringan di Swedia meski ia telah tewas. Mungkin ibu itu pakai identitas palus. Tapi Isa mudah sekali dikenali jadi, sungguh sulit membayangkan bagaimana mereka bisa lolos," lanjutnya.

"Ia juga tak ditangkap dan tak dihentikan, pelariannya jelas luar biasa memukau," ujar sumber itu.

Bulan Juli, si ibu, yang memanggil dirinya Khadija, memposting foto sang anak sambil memegang senjata laras panjang.

Isa lahir dari Khadija dan ayahnya yang bernama Deniz Yoncaci pada Mei 2011. Namun pasangan itu pisah.

Lantas mereka pindah ke Lewisham, tenggara London lantas si ibu memutuskan ke Suriah pada 2012. Ia mengaku kepada Deniz pergi ke Mesir untuk belajar.

Nyatanya tidak, ia menikahi Barkr dan mereka memiliki anak yang lain.

Di sebuah video 2013 yang dipercaya direkam di Aleppo, pasangan itu memegang AK-47 dan pistol. Khadija mengatakan ia kangen kue dan makanan junk food namun ia mengatakan,"Bagaimanapun aku tak tertekan... Islam membuatku bebas."

Isa terlihat menggelendot di bahu si ibu. Bakr tewas tahun 2014, meninggalkan Khadija dan dua anak yang masih kecil.

Sumber mengatakan kendati tak diketahui di mana kini mereka berada, tapi yakin ada di Swedia.

"Swedia adalah kemungkinan besar tempat yang dia tuju. Tak mungkin ia kembali ke Inggris karena takut ditangkap," tutup sumber itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.