Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Siaran Berita Ini China Tagih Utang ke RI setelah Anies Baswedan Mendunia

Penelusuran klaim video siaran berita China tagih utang ke Indonesia setelah Anies Baswedan mendunia,

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video siaran berita China tagih utang ke Indonesia setelah Anies Baswedan mendunia. Informasi tersebut dibagikan lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim video siaran berita China tagih utang ke Indonesia setelah Anies Baswedan mendunia menampilkan video pembawa berita WION.

Dengan narasi sebagai berikut.

"China has lent billions to governments around the world. a lot of these loans were given in the secret. They're calling them China's hidden loan. and they're burning a hole in the pockets of the borrowers. if China's economy collapses. These countries will all suffer. And that's just part of the problem hidden debt hurts all of these countries let me give you example of Indonesia her. Indonesia Wanted to build a railway line so it borrowed money from China so borrowed money from china it was a very bad idea.

Indonesia is learning the hard way. It took four and a half billion dollars from China for this Railway line. The project was launched in 2015 six years later. The cost of the project has shut up to well over 8 billion dollars from 4 1/2 to 8 billion almost double what was initially agreed? And what do you do? You cannot abandon the project midweek so Indonesia is dipping into its own state budget to pay for this Railway line.

And this could be just the beginning of its troubles. Most of the money Indonesia has borrowed from China is off the books. It is hidden there. It is not reflected in official books. Officially Indonesia is China close to 5 billion dollars. Unofficially Indonesia reportedly owes China close to 23 billion dollars at 18 billion dollars of hidden dead. 78% of Indonesia's dead to China's hidden. who took these loans Indonesian government entities and is a very risky borrowing. The loans were given without Sovereign guarantees meaning if the borrowers go bankrupt. The Indonesian government will face pressure to bail out. They will have to pay that money. It's a trap."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"☝️☝️☝️Akhirnya China Komunis XI JIN Ping menagih hutang ke Indonesia setelah tahu nama *Anies Rasyid Baswedan* mendunia China menagih mau dibayar dengan uang atau 200 juta rakyat Tiongkok Komunis menetap secara permanen di Indonesia terutama di Kalimantan, akhirnya kebohongan pasti terbongkar JKW membangun IKN hanya untuk rakyat Komunis Tiongkok, dan kebenaran pasti muncul di permukaan..Indonesia telah porak poranda secara paripurna saat ini, Indonesia dalam bahaya yang dilakukan oleh Rezim..Allah SWT telah membuka satu demi satu..."

Benarkah Klaim video siaran berita China tagih utang ke Indonesia setelah Anies Baswedan mendunia? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video siaran berita China tagih utang ke Indonesia setelah Anies Baswedan mendunia, dengan menerjemahkan narasi pembawa berita stasiun televisi WION, sebagai berikut.

"China telah meminjamkan miliaran dolar kepada pemerintah di seluruh dunia. banyak pinjaman ini diberikan secara rahasia. Mereka menyebutnya pinjaman tersembunyi China. dan mereka membuat lubang di kantong para peminjam.

.Jika ekonomi China runtuh. Negara-negara ini semua akan menderita. Dan itu hanya sebagian dari masalah utang tersembunyi yang merugikan semua negara ini, izinkan saya memberi contoh Indonesia.

Indonesia Ingin membangun jalur kereta api sehingga meminjam uang dari Cina jadi meminjam uang dari Cina itu adalah ide yang sangat buruk. Indonesia sedang belajar dengan susah payah. Butuh 4,5 miliar dolar dari China untuk jalur Kereta Api ini. Proyek ini diluncurkan pada 2015 enam tahun kemudian. Biaya proyek telah ditutup hingga lebih dari 8 miliar dolar dari 4,5 menjadi 8 miliar hampir dua kali lipat dari yang awalnya disepakati.

Dan apa yang Anda lakukan? Anda tidak dapat meninggalkan proyek pada pertengahan minggu sehingga Indonesia menghabiskan anggaran negaranya sendiri untuk membayar jalur Kereta Api ini. Dan ini bisa menjadi awal dari masalahnya. Sebagian besar uang yang dipinjam Indonesia dari China tidak tercatat.

Itu tersembunyi di sana. Itu tidak tercermin dalam buku-buku resmi. Secara resmi Indonesia adalah China mendekati 5 miliar dolar. Secara tidak resmi Indonesia dilaporkan berutang kepada China hampir 23 miliar dolar dengan 18 miliar dolar dari kematian yang disembunyikan.

Yang mengambil pinjaman ini entitas pemerintah Indonesia dan merupakan pinjaman yang sangat berisiko.

Pinjaman tersebut diberikan tanpa jaminan kedaulatan yang berarti jika peminjam bangkrut. Pemerintah Indonesia akan menghadapi tekanan untuk menyelamatkan. Mereka harus membayar uang itu. Ini jebakan"

Klaim video tersebut identik dengan video berjudul "Gravitas: 165 countries owe at least $385 billion to China" yang diunggah akun YouTube resmi WION, pada 20 Oktober 2021. Dalam video tersebut pembawa berita  WION, Palki Sharma WION, Palki Sharma menyebutkan narasi yang sama.

 

Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=Xz27U7yYfcY&t=56s

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video siaran berita China tagih utang ke Indonesia setelah Anies Baswedan mendunia tidak benar.

Dalam video tersebut pembawa berita WION, Palki Sharma WION, Palki Sharma mengulas tentang pemberian utang tersembunyi China ke berbagai negara, salah satunya ke Indonesia dan proyek kereta cepat yang sedang digarap.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.