Sukses

Malam Mencetak Gol ke Gawang MU, Paginya Pemain Rochdale Pergi Sekolah

Luke Matheson mencetak gol ke gawang MU saat timnya dikalahkan klub Liga Inggris tersebut lewat adu penalti pada babak ketiga Piala Liga Inggris.

Liputan6.com, Manchester - Rochdale harus mengakui keunggulan Manchester United (MU) pada babak ketiga Piala Liga Inggris. Meski demikian, tim kasta ketiga di Inggris itu membuat MU kerepotan memenangkan laga melalui adu penalti setelah bermain 1-1 dalam waktu normal di Old Trafford, Rabu (25/9/2019) malam waktu setempat.

MU unggul lebih dulu di menit ke-68 lewat Mason Greenwood. Gol tersebut kemudian dibalas Luke Matheson lewat tendangan kaki kanan di kotak penalti memanfaatkan umpan Oliver Tahbone.

Skor 1-1 membuat laga dilanjutkan ke babak adu penalti. Lima penendang penalti MU, yaitu Juan Mata, Andreas Pereira, Fred, Greenwood, serta Daniel James berhasil menjalankan tugasnya. Sementara satu dari empat penendang Rochdale, yakni Jimmy Keohane, tendangannya bisa ditepis kiper MU Sergio Romero.

Tetapi, bukan kemenangan MU yang menjadi fokus dari laga ini. Adalah Luke Matheson yang menjadi pusat perhatian. Bek kiri Rochdale itu baru berusia 16 tahun dan masih sekolah Trinity C of E High School.

Matheson tak bisa berlama-lama merayakan golnya ke gawang MU. Sebab, dia harus kembali ke sekolah pada Kamis pagi untuk menjalani tes psikologi.

"Saya menendangnya dan mengenai atap jaring dan tubuh saya baru saja mengambil alih," kata Matheson soal golnya ke gawang MU seperti dikutip dari BBC. "Saya berlari ke penggemar Rochdale dan meluncur dengan lutut. Saya pikir akan turun bukit. Ini adalah momen spesial dan spesial."

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Akan Tidur

Matheson menyatakan akan merayakan golnya ke gawang MU di hari libur. "Saya akan berada di sekolah hari ini. Saya akan pergi besok untuk menebusnya ketika kita memiliki hari libur karena saya memiliki tes psikologi. Saya tidak sabar untuk itu. Saya tidak berpikir saya akan tidur malam ini," ucapnya.

"Rochdale dan sekolah sangat mendukung saya. Saya suka belajar; itu yang ingin saya lakukan."

"Sepak bola bukan jaminan. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Anda bisa menjadi pemain terbaik di dunia tetapi segalanya mungkin terjadi. Saya ingin memiliki rencana cadangan untuk berjaga-jaga," ujar Matheson.

Banyak teman Matheson adalah fans MU. Namun, ia punya klub idola yang berbeda. "Saya fans Norwich," katanya. "Ayah saya dari Norwich, dia membesarkan saya dengan Norwich sepanjang hidupku," tuturnya.

"Sebagian besar teman terbaik saya adalah penggemar MU. Saya belum menghidupkan telepon saya. Saya takut."

 

3 dari 3 halaman

Menuai Pujian

Manajer Rochdale Brian Barry-Murphy sangat memuji performa Matheson di laga kontra MU. "Luke adalah pria yang luar biasa," katanya. "Dia adalah salah satu pemain yang tidak akan memiliki masalah, tetap membumi dan setia pada keluarganya."

"Hasil GCSE-nya luar biasa dan mencerminkan sepak bolanya. Kami benar-benar mengabaikan usianya. Kami memperlakukannya sebagai pemain normal," ucap Brian.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.