Sukses

Masyarakat Afrika Selatan Lebih Unggul Lapor Pajak Ketimbang RI

Anggaran belanja teknologi informasi masih kecil di Direktorat Jenderal Pajak berdampak terhadap penerapan laporan pajak lewat online.

Masyarakat Afrika Selatan (Afsel) lebih mudah menyesuaikan penggunaan teknologi seperti internet dalam memanfaatkan media pelaporan pajak, jika dibandingkan masyarakat Indonesia yang tidak peka dalam menggunakan teknologi sebagai media pelaporan pajak.

Direktur Teknologi Informasi Perpajakan Direktorat Jendral (Ditjen) Pajak, Iwan Djuniardi mengatakan, negara Indonesia masih rendah menggunakan internet sebagai media pelaporan pajak. Bayangkan saja masyarakat Afsel sudah menggunakan media pelaporan pajak seperti e-filling sudah mencapai 99%.

"Penggunaan e-filling di Afsel sudah 99%, Indonesia kalah dengan Afsel. Afsel sudah menggunakan e-filling sejak tahun 2001, sedangkan Indonesia baru 2004," ujar Iwan ketika ditemui di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Mengutip dari data Internet World Stat, ia menjelaskan, penggunaan internet di Indonesia sudah mencapai 24% di tahun 2012, sedangkan Afsel baru mencapai 17%.

Pada 2011, pertumbuhan pajak di Afsel yang  menggunakan internet sudah mencapai sebesar 94%, sedangkan wajib pajak pribadi di Indonesia baru mencapai 0%.

"Bagi negara yang mampu mendorong warganya membayar pajak, maka negara itu akan maju dengan baik. Salah satunya itu Afsel, d imana pemerintahannya bisa mendorong masyarakatnya membayar pajak," tutur Iwan.

Selain itu, ia mengungkapkan, pemanfaatan teknologi informasi (TI) di DJP masih sangat minim, terlihat jumlah sumber daya manusia (SDM) di DJP pun masih minim.

Bayangkan saja anggaran belanja untuk TI di DJP masih kecil hanya mencapai 0,5% dari pagu anggaran yang dikucurkan untuk DJP.

"Anggaran TI kita sangat lah minim, namun anggaran belanja pegawainya lah yang besar. Karena kita kan PNS, jadi lebih banyak dikucurkan untuk anggaran belanja pegawai," tutupnya. (Dis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini