Sukses

Saat Sri Mulyani Rela Rapat Malam Minggu di Kantor Bea Cukai Imbas Kasus Viral

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pun menjelaskan perkembangan dan penyelesaian kasus viral tersebut yang melibatkan Bea Cukai

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani rela habiskan malam minggu tepatnya Sabtu, 27 April 2024 rapat di Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Soekarno Hatta. Hal ini untuk membahas sejumlah kasus viral di media sosial terkait Bea Cukai.

Melalui akun instagram resmi @smindrawati, Sri Mulyani menulis ia bersama pimpinan Direktorat Jenderal Bea Cukai (Ditjen Bea Cukai) di Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 27 April 2024 membahas mengenai berbagai isu aktual yang muncul di publik terkait pelayanan Bea Cukai (BC).

“Malam ini saya mengundang mereka karena ingin mendapatkan laporan mengenai berbagai isu-isu dan masalah yang muncul di publik dan media sosial berkaitan dengan pelayanan Bea Cukai. Ada berbagai kasus yang viral,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip dari video singkat di instagram resmi @smindrawati, Minggu (28/4/2024).

Sri Mulyani menuturkan, sejumlah kasus viral itu terkait pengiriman sepatu, pengiriman barang untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) dan pengiriman action figure dari Robotic. Sri Mulyani pun menjelaskan perkembangan dan penyelesaian kasus viral tersebut yang melibatkan Bea Cukai.

Pertama, kasus pengiriman sepatu yang diterima Raditha yang mengeluhkan bea masuk dan pajak. Sri Mulyani menjelaskan ditemukan persoalan pada nilai sepatu yang dilaporkan oleh perusahaan jasa titipan (PJT),dalam hal ini DHL. Nilai yang dilaporkan jasa DHL lebih rendah dari harga sebenarnya.

“Ternyata ditemukan persoalannya pada nilai sepatu tersebut diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan DHL, di mana nilai yang dilaporkan DHL lebih rendah. Bea Cukai melakukan koreksi untuk penghitungan bea masuk-nya dan ini akibatkan pembayaran denda,” ujar Sri Mulyani.

Ia mengatakan, pembayaran denda tersebut dilakukan oleh PJT dalam hal ini DHL, bukan Radhika Althaf.

"Pembayaran denda itu dilakukan oleh perusahaan DHL, jadi bukan Saudara Radhika Althaf. Saat ini masalah sudah selesai. Sepatu itu sudah diterima penerima barang dan kewajiban kepabeanan telah diselesaikan,” kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sri Mulyani: Bea Cukai Bakal Selesaikan Barang Milik SLB yang Tertahan pada Senin

Kedua, kasus alat pembelajaran milik Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tertahan di Bea Cukai. Sri Mulyani menuturkan, barang yang dikirimkan untuk SLB merupakan keyboard sebanyak 20 buah. Barang kiriman itu dilakukan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) dalam hal ini DHL pada 18 Desember 2022.

“Barang ini sudah cukup lama karena nilai barang di atas USD 1500, DHL mengajukan pemberitahuan untuk barang impor khusus pada 28 Desember 2022, dan menggantikan tujuannya dari SLB sebagai badan kepada perorangan dalam hal ini kepala sekolah,” kata Sri Mulyani.

Ia menambahkan, sejak 17 Januari 2023, Bea Cukai meminta dokumen pendukung untuk permohonan tersebut. “Proses ini tidak dilanjutkan sebabkan barang tersebut dalam hal ini terkatung-katung, disebutkan Bea Cukai sebagai barang tidak dikuasai (BTD).

"Belakangan di media sosial X dahulu bertama Twitter,muncul barang kiriman tersebut adalah hibah untuk SLB. Di sini kami sampaikan bea cukai tangani berbagai kebutuhan masyarakat dan berbagai jenis pengiriman barang dalam kasus hibah untuk SLB ini bea cukai kemudian mengontak dan berkomunikasi langsung dengan pemilik akun X yang viralkan dengan akun @ijalzaid, dan saat ini ada komunikasi dan respon baik,” kata dia.

Sri Mulyani menyatakan telah meminta Bea Cukai untuk segera menyelesaikan masalah tersebut termasuk kebutuhan dalam kelengkapan dokumen. “Dan juga perlakuan bea masuk yang bisa dikecualikan untuk barang hibah apalagi untuk barang SLB,” kata dia.

Sri Mulyani mengatakan, Bea Cukai Soekarno Hatta akan menyelesaikan barang tertahan milik SLB itu pada Senin, 29 April 2024. “Bea Cukai Soetta akan selesaikan pada Senin, dengan pihak SLB dan diharapkan selesai,” tutur Sri Mulyani.

3 dari 4 halaman

Penjelasan Kasus Ketiga

Ketiga, pengiriman barang action figure Robotic. Sri Mulyani menilai, kasus ketiga ini mirip dengan pengiriman sepatu. Jadi penerima mendapatkan barang sebagai hadiah tetapi nilai barang itu disebukan lebih kecil dari nilai sebenarnya. “Bea Cukai dalam hal ini melakukan koreksi sehingga kemudian muncul kewajiban bea masuk dan telah diselesaikan pembayaran yang bersangkutan,” tutur dia.

Sri Mulyani mengatakan, banyak kasus yang diterima Bea Cukai. Ia pun meminta Bea Cukai untuk terus meningkatkan pelayanannya.

“Masyarakat ingin ada kepastian, ada kecepatan, kenyamanan,” kata dia.

4 Tugas Bea Cukai

Sri Mulyani menjelaskan Bea Cukai memiliki empat tugas penting yang dijalankan. Pertama, Bea Cukai menjalankan tugas sebagai revenue collector.

Selain itu, Bea Cukai juga memiliki tugas industrial assistance untuk mendukung industri dalam negeri, trade facilitator atau memfasilitasi perdagangan, dan community protector untuk menjaga masyarakat.  

"Hari-hari ini kalau kita lihat lalu lintas melalui bandara seperti di Bandara Soekarno Hatta sungguh sangat luar biasa banyak. Saya minta Bea Cukai untuk terus bekerja sama dengan para stakeholder,karena saya sangat yakin di era digital ini masyarakat akan berikan masukan, feed back dan itu sangat bermanfaat,” kata dia.

4 dari 4 halaman

Permintaan Sri Mulyani ke Bea Cukai

Sri Mulyani mengatakan, pihaknya sangat menghargai dan berterima kasih untuk perbaiki Bea Cukai sehingga meningkatkan pelayanan, kecepatan dan keakuratan dari layanannya. Ia mengatakan, tugas Bea Cukai untuk menjalankan sejumlah peraturan yang juga untuk menjaga ekonomi Indonesia.

“Bea Cukai harus mampu untuk terus berkomunikasi, mengedukasi, menjelaskan instansi Bea Cukai harus melakukan banyak peraturan-peraturan yang merupakan aturan dari berbagai aturan dan lembaga. Ini sebuah tugas yang rumit, tugas negara kadang-kadang menganggu masyarakat namun ada tujuan yaitu menjaga perekonomian Indonesia. Pasti ada koreksi dan perbaikan yang harus dilakukan,” kata dia.

Ia meminta jajaran Bea Cukai untuk memperbaiki dan terus meningkatkan pelayanan. “Untuk terus mendapatkan dukungan dan juga masukan dari masyarakat,” kata dia.

Sri Mulyani mengapresikasi masukan dari mayarakat untuk peduli dengan kinerja Bea Cukai. "Mari kita jaga Republik Indonesia. Mari kita juga terus perbaiki kinerja dan kerja kita. Terima kasih kepada masyarakat yang terus peduli terhadap Bea Cukai, dan Kementerian Keuangan. Masukan Anda sangat berharga, itu akan membuat Indonesia lebih baik,” tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini