Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kios di Pasar Tanah Abang terlihat kosong melompong. Bahkan ada beberapa yang dilabeli dengan stiker “Ditutup sementara”. Kondisi ini terutama banyak ditemukan di Blok G.
Masrul (42 tahun), pedagang sepatu di Blok G Pasar Tanah Abang yang masih bertahan, mengatakan bahwa penjualannya tidak berjalan lancar sehingga mengalami penurunan omzet 60%.
Baca Juga
Masrul mengaku sudah berjualan selama 15 tahun di Pasar Tanah Abang, dan menurutnya baru kali ini dagangannya anjlok drastis.
Ekonom mengungkapkan ada dua langkah yang bisa dilakukan Pemerintah dalam menangani isu pedagang di Pasar Tanah Abang mengalami penurunan penjualan ini.
Artikel mengenai saran dari ekonom untuk memecahkan masalah Tanah Abang ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu 23 September 2023:
1. Dua Jurus Bikin Pasar Tanah Abang Ramai Lagi
Ekonom mengungkapkan ada dua langkah yang bisa dilakukan Pemerintah dalam menangani isu pedagang di Pasar Tanah Abang yang tergerus pedagang online.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, langkah pertama adalah mengatur platform perdagangan digital termasuk social commerce.
“Pengaturan social commerce seperti pemisahan antara platform social media dan e-commerce, pelarangan predatory pricing atau promo berlebihan hingga pengaturan algoritma multlak diperlukan,” kata Bhima dalam pesan tertulis kepada Liputan6.com.
Simak artikel selengkapnya di sini
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
2. Target Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari, Blok Migas Indonesia Butuh Bantuan Asing
Pemerintah target menembus angka produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD). Target itu salah satunya bisa tercapai jika Pertamina mau melepas sebagian hak partisipasi atau participation interest (PI) pada sejumlah blok migas yang tak produktif.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, blok migas RI dilimpahi banyak cadangan minyak dan gas bumi dalam jumlah besar, khususnya untuk produksi kondensat.
"Kan kita punya target 1 juta 2030. Ini kita harapkan bisa ada lagi yang bisa produksi kondensat. Kita masih ada lagi IDD. Itu kan ada kondensat juga setara minyak," ujar Arifin.
Simak artikel selengkapnya di sini
Advertisement
3. Pengguna Pertalite Benar-Benar Bakal Dibatasi, Menteri Jokowi Mulai Rapatkan Barisan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah buka kemungkinan untuk benar-benar membatasi penjualan BBM bersubsidi semisal Pertalite. Wacana ini sempat digaungkan, namun belum betul-betul dilaksanakan secara masif oleh Pertamina.
Pasalnya, harga minyak mentah dunia kian meroket. Sehingga turut membuat beban subsidi dan kompensasi untuk produk energi semakin berat.
"Yang namanya bahan yang kena kompensasi dan subsidi, itu kan minyak tanah, LPG, Pertalite, Solar. Jadi semua bahan-bahan itu dari minyak mentah. Minyak mentahnya naik, korporasi dan BUMN enggak boleh rugi," ujar Arifin.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.