Sukses

Harga Minyak Dunia Cetak Rekor Tertinggi Gara-Gara Pasokan Mengetat

Harga minyak dunia mencapai level puncak baru pada perdagangan Rabu dengan harga Brent yang merupakan patokan harga minyak global menyentuh level tertinggi di tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia mencapai level puncak baru pada perdagangan Rabu dengan harga Brent yang merupakan patokan harga minyak global menyentuh level tertinggi di tahun ini. Sebelumnya harga minyak dunia Brent sempat mengalami penurunan tajam.

Harga minyak dunia naik karena stok bahan bakar di AS dan pasokan minyak mentah lebih ketat usai pemotongan produksi oleh Aran Saudi dan Rusia. Sentimen ini mampu mengimbangi lambatnya permintaan dari China.

Mengutip CNBC, Kamis (10/8/2023), harga minyak mentah Brent naik 1,6% pada USD 87,55, dan mencapai level tertinggi sejak Januari. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 1,78% pada USD 84,4 per barel dan mencapai level tertinggi sejak November 2022.

Data pemerintah AS menunjukkan bahwa stok bensin AS turun 2,7 juta barel pekan lalu, sementara persediaan sulingan, yang meliputi solar dan minyak pemanas, turun 1,7 juta barel. Angka ini jauh jika dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang menyatakan keduanya akan tetap stabil.

"Penarikan produk olahan terus menjadi bullish untuk pasar minyak," kata Presiden Lipow Oil Associates Houston, Andrew Lipow.

Pasar sebagian besar mengabaikan peningkatan 5,85 juta barel stok minyak mentah AS setelah rekor penarikan pada minggu sebelumnya.

Penarikan stok bahan bakar AS membantu mengimbangi beberapa kekhawatiran permintaan setelah data China pada hari Selasa menunjukkan impor minyak mentah pada Juli turun 18,8% dari bulan sebelumnya ke tingkat harian terendah sejak Januari.

Sektor konsumen China juga jatuh ke dalam deflasi dan harga factory-gate memperpanjang penurunan pada Juli, karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu berjuang untuk menghidupkan kembali permintaan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rencana Arab dan Rusia

Harga minyak mendapat dukungan dari rencana eksportir utama Arab Saudi untuk memperpanjang pemotongan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari selama satu bulan lagi termasuk September. Rusia juga mengatakan akan memangkas ekspor minyak sebesar 300.000 barel per hari pada September.

"Pemulihan harga minyak terbaru terutama didorong oleh janji produsen utama, seperti Arab Saudi dan Rusia, untuk menjaga pasokan tetap tenang untuk satu bulan lagi," kata Charalampos Pissouros, analis investasi senior di broker XM.

Minyak mentah membukukan kenaikan mingguan keenam berturut-turut minggu lalu, dibantu oleh pengurangan pasokan OPEC+ dan harapan stimulus yang mendorong pemulihan permintaan minyak di China.

Pada hari Selasa, kabinet Arab Saudi mengatakan pihaknya menegaskan kembali dukungannya untuk tindakan pencegahan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, untuk menstabilkan pasar.

Pasar juga akan mengamati dengan cermat Indeks Harga Konsumen (CPI) AS bulan Juli, yang akan dirilis pada hari Kamis, yang diperkirakan akan menunjukkan sedikit percepatan dari tahun ke tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.