Sukses

Tips Manfaatkan AI Jadi Sumber Penghasilan

Jika bingung, berikut ini dua cara Anda bisa mulai menggunakan AI untuk menghasilkan uang, menurut para ahli.

Liputan6.com, Jakarta Alat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tidak hanya memudahkan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan rumah atau sekadar mengedit selfie dan video. Akan tetapi, juga bisa menjadi sumber penghasilan.

Seorang jutawan mandiri sekaligus CEO perusahaan investasi RSE Ventures Matt Higgins mengatakan bahwa AI bisa menjadi sumber penghasilan jika Anda mampu memanfaatkannya dengan baik.

“AI akan menjadi pencipta kekayaan terbesar dalam sejarah karena kecerdasan buatan tidak peduli di mana Anda dilahirkan, apakah Anda punya uang, apakah Anda memiliki gelar PhD,” kata Higgins seperti dilansir CNBC Make It, Minggu (16/7/2023). “Ini akan menghancurkan penghalang yang mencegah orang naik tangga, dan mengejar impian mereka akan kebebasan ekonomi.”

Itu mungkin tampak seperti prediksi yang berani, mengingat keterbatasan alat AI generatif saat ini seperti ChatGPT atau Midjourney. Namun, pasar AI diperkirakan akan tumbuh pesat dalam dekade mendatang, menurut laporan terbaru dari PwC. Ini sudah bernilai hampir USD 100 miliar dan diperkirakan akan menyumbang USD 15,7 triliun untuk ekonomi global pada 2030.

“Bukannya jika Anda tidak melompat sekarang, Anda tidak akan pernah bisa,” kata Higgins. “Sekarang adalah kesempatan terbesar bagimu untuk memanfaatkannya.”

Jika bingung, berikut ini dua cara Anda bisa mulai menggunakan AI untuk menghasilkan uang, menurut para ahli.

Pekerjaan Lepas

Jika Anda menikmati menulis, desain grafis, atau mengedit foto dan video, AI dapat membantu Anda menghasilkan keuntungan dengan menggunakan keterampilan tersebut secara lebih efisien.

“Katakanlah Anda seorang mahasiswa seni liberal yang mungkin sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan sekolah, atau hanya belajar sesuatu yang baru. Sekarang adalah waktu untuk meningkatkan pengetahuan Anda tentang AI,” kata pendiri dan CEO AIandYou Susan Gonzales.

Alat AI generatif saat ini sudah dapat membantu Anda menulis rencana bisnis atau membuat karya seni digital. Yang terpenting, Anda harus mengoreksi dan memeriksa fakta setiap kata atau piksel yang dihasilkan alat AI, dan mengubah bahasanya sehingga tidak terdengar seperti robot dan lebih seperti Anda.

Alat AI bernama Jasper, misalnya, sudah membantu Kristen Walters membuat produk digital, seperti buku kerja, buku elektronik, dan buku audio.

Sementara itu, Walters sebagai seorang pengacara yang menjadi pengusaha dan penerbit, menggambarkan prosesnya dalam postingan Medium baru-baru ini. “Katakanlah saya memiliki ide untuk ‘buku kerja’ digital agar membantu wiraswasta mengelola uang dengan lebih baik. Saya akan menggunakan fitur ‘obrolan’ Jasper untuk membuat garis besar buku kerja saya. Saya menggunakan prompt. Tulis garis besar untuk buku kerja berjudul ‘Manajemen Uang untuk Freelancer’.”

Jasper menghasilkan garis besarnya dalam 30 detik, tulis Walters. Dia kemudian merevisi dan mengedit garis besarnya, mengubahnya menjadi buku kerja lengkap yang dia format di Canva dan dijual secara online.

Beberapa pekerjaan lepas ini dapat menghasilkan lebih dari USD 100 per jam, CNBC Make It mencatat pada bulan Mei.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kewiraswastaan

Setiap pemilik usaha kecil dengan akses internet harus mempelajari bagaimana AI dapat membantu meningkatkan pendapatan perusahaan, kata Gonzales.

Alat AI dapat “membantu mereka meningkatkan bisnis, meningkatkan manajemen inventaris, menganalisis perilaku pelanggan, atau mendapatkan intelijen kompetitif,” kata Gonzales. “Bisnis kecil dapat menggunakan alat AI untuk menargetkan upaya pemasaran dan periklanan secara lebih efektif. Mereka dapat mengidentifikasi peluang pendapatan baru.”

Jacqueline DeStefano-Tangorra sebagai CEO dan pendiri perusahaan konsultan butik Omni Business Intelligence Solutions mengatakan kepada CNBC Make It pada hari Jumat bahwa dia menggunakan ChatGPT untuk mengisi formulir saat menerima klien baru.

Pertama, dia mengunggah template yang sudah ada ke ChatGPT. Kemudian, dia kemudian meminta alat tersebut untuk menghapus informasi klien lama dan menambahkan nama klien baru dan persyaratan yang disepakati.

“Sekarang, saya memiliki kesepakatan di tangan mereka dalam 10 menit,” katanya.

Selain itu, DeStefano-Tangorra juga menggunakan ChatGPT untuk menguraikan agenda rapat untuk dibagikan dengan kliennya, tambahnya.

Jangan unggah informasi rahasia apa pun ke alat AI, kata para ahli . Ini akan menyimpan, menganalisis, dan mempelajari semua yang Anda masukkan. Di luar itu, jangan ragu untuk bereksperimen, kata Gonzales.

“Hal yang luar biasa adalah, hari ini, yang harus kami lakukan hanyalah menelusuri ‘cara meningkatkan bisnis kecil saya dengan alat AI,’” ujarnya. “Informasinya ada di luar sana.”

 

3 dari 3 halaman

Les

Bimbingan AI atau mengajari orang cara mendapatkan hasil maksimal dari alat AI generatif belum menjadi pekerjaan yang banyak diminati. Itu akan segera terjadi, kata Gonzales.

“Ada banyak peluang pembelajaran online untuk memahami cara kerja AI, yang kemudian dapat membantu seseorang mungkin menjadi tutor AI atau melakukan beberapa pelatihan AI untuk meneruskannya ke generasi berikutnya,” katanya.

Beberapa sekolah, dari Universitas Harvard hingga Universitas California menyediakan kursus AI gratis mulai dari beberapa jam hingga minggu tentang algoritme pembelajaran, analitik data, dan lainnya.

Mempelajari keterampilan tersebut dapat menempatkan Anda pada posisi yang baik untuk memanfaatkan hal-hal yang “tak terhindarkan”, kata Higgins.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini