Sukses

LRT Jabodebek Siap Meluncur 12 Juli 2023, Tahan Hujan dan Badai

LRT Jabodebek tengah mempersiapkan diri untuk membuka masa uji coba secara komersil mulai 12 Juli 2023.

Liputan6.com, Jakarta LRT Jabodebek tengah mempersiapkan diri untuk membuka masa uji coba secara komersil mulai 12 Juli 2023. Sebanyak 4 rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek rencananya akan dioperasikan per hari selama masa uji coba tersebut.

Pengoperasiannya pun dijalankan tanpa bantuan masinis, melainkan tersambung ke dalam sistem CBTC, atau sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi dari pusat kendali operasi.

Manajer Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo menjelaskan, satu trainset nantinya akan terdiri dari 6 gerbong yang bisa menampung lebih dari 1.000 penumpang duduk maupun berdiri.

"Jadi dalam 1 rangkaian kita memiliki 6 kereta atau 6 gerbong. Kapasitas penumpang 1.308 (orang) dengan kapasitas tempat duduk 174 tempat duduk," terang Kuswardojo di Depo LRT Jabodebek Jatimulya di Kabupaten Bekasi, Kamis (6/7/2023).

Saat uji coba maupun beroperasi, ia melanjutkan, kecepatan maksimal LRT Jabodebek bisa mencapai hingga 80 km per jam. Namun kecepatan tersebut tidak akan diterapkan sama di setiap stasiun

"Jadi kecepatan operasional itu maksimal 80 km per jam. Tapi tentunya tidak akan sama dari satu titik ke titik yang lain, karena jarak dari stasiunnya beda-beda. Jadi makin dekat jarak stasiun, pasti kecepatannya tidak akan sama dengan kecepatan maksimal," imbuhnya.

Melaju Kencang Saat Hujan Badai

Kuswardojo pun menjamin, moda transportasi baru ini aman melaju kencang di tengah hujan badai. Menurutnya, itu sudah terbukti saat pihaknya menjajal LRT Jabodebek dari Stasiun Dukuh Atas ke Stasiun Jatimulya saat hujan.

"Tentunya kalau kecepatan enggak akan diturunkan. Kecepatan tidak akan berubah karena memang dalam perjalanan ini semua akan diatur by sistem," ujar Kuswardojo.

"Artinya, jarak dari satu kereta ke kereta lain kecepatannya udah diatur dengan sistem. Jadi kalau jadwalnya dia berjalan 30 km per jam, ya tetap ikuti itu," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengalaman Jajal LRT Jabodebek Tanpa Masinis, Dukuh Atas-Jatimulya Perlu 48 Menit

PT KAI (Persero) melakukan uji coba LRT Jabodebek bersama awak media pada Kamis, 6 Juli 2023. Pemberangkatan dimulai dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat menuju Stasiun Jatimulya, Kabupaten Bekasi.

Adapun waktu yang ditempuh pada LRT Jabodebek Lin Bekasi tersebut sekitar 48 menit. Kereta berangkat dari Stasiun Dukuh Atas pukul 11.13 WIB, dan tiba di Stasiun Jatimulya pada pukul 12.01 WIB.

Manajer Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo tak memungkiri, waktu tempuh itu sedikit lebih lama dari proyeksi sekitar 45 menit. Pasalnya, tak seluruh trainset diujicobakan, sehingga menimbulkan jeda waktu antara dua kereta (headway) lebih panjang.

"Jadi hari ini kita melakukan uji coba perjalanan dari mulai Dukuh Atas sampai dengan Jatimulya. Tentunya kalau kita coba hari ini, pastinya untuk waktu perjalanannya akan berbeda. Karena pada hari ini kita tidak full mengoperasikan 27 (trainset)," jelas Kuswardojo saat berada di atas kereta LRT Jabodebek, Kamis (6/7/2023).

"Untuk lintas (LRT Jabodebek Lin Bekasi, Dukuh Atas-Jatimulya) ini kita hanya mengoperasikan 6-8 perjalanan kereta api. Tentunya itu akan menimbulkan headway lebih panjang. Dengan headway lebih panjang ini, dipastikan waktu tempuhnya akan bertambah, tidak akan 45 menit lagi," paparnya.

 

3 dari 3 halaman

Kecepatan Maksimal

Kuswardojo mengatakan, maksimal kecepatan operasional satu rangkaian LRT Jabodebek mencapainya 80 km per jam. Namun, di dalam perjalanan kecepatannya tidak akan serta merta full, lantaran jarak antar stasiun turut mempengaruhi.

"Jadi tentunya kecepatan tidak akan sama di setiap jalannya. Pertama tergantung dari jarak antar stasiun, kemudian juga tergantung sistem yang kita masukan ke situ. Artinya ketika kereta di depannya mengurangi kecepatan, kereta di belakangnya juga akan mengikuti," sebutnya.

"Kecepatan tentunya ketika mulai perjalanan sama. Cuman kalau jarak terdekat hanya sekitar 50 (km per jam) maksimal. Kasihan juga ketika kecepatannya 80 km per jam, melakukan pengereman, penumpangnya bisa kelempar semua," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.