Sukses

Digitalisasi Bank BUMN, Erick Thohir Minta Himbara Satset

Digitalisasi Bank Mandiri mampu mengefisiensikan hampir Rp 15 triliun. Erick Thohir menyebut hal ini ditopang dengan keberhasilan superApps Livin Mandiri yang semakin digemari anak muda.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta himpunan bank negara (Himbara) meningkatkan kinerja dengan akselerasi program. Erick Thohir mengatakan, akselerasi menjadi kata kunci dalam menghadapi situasi tantangan di era disrupsi.

"Kita itu kerja mesti satset, tepat, cepat, cepat, tepat. Ini yang saya dorong sejak awal ketika saya bertemu seseorang di pesawat, membicarakan bagaimana bank-bank di swasta mendorong digitalisasi, waktu itu awal 2020," ujar Erick Thohir usai menghadiri Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Erick Thohir pun langsung memanggil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Darmawan Junaidi untuk membicarakan proses digitalisasi di Himbara. Erick menyebut akselerasi digitalisasi merupakan hal yang penting mengingat tugas besar Himbara dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai 92 persen dari total penyaluran KUR.

"Kalau tidak melakukan perubahan, sedangkan KUR-nya 92 persen, ini bahaya. Artinya akhirnya bebannya jadi mahal. Tapi tadi disampaikan alhamdulillah pertumbuhan (Mandiri) masih 14,9 persen, itu dua persen di atas yang lainnya," ucap Erick.

Yang paling menggembirakan, ucap Erick, digitalisasi Bank Mandiri mampu mengefisiensikan hampir Rp 15 triliun. Erick menyebut hal ini ditopang dengan keberhasilan superApps Livin Mandiri yang semakin digemari anak muda.

"Apalagi kita juga dorong Livin bekerja sama untuk pariwisata yang mana kita punya InJourney (holding pariwisata), ada bandara, hotel, Sarinah, ini ekosistem yang besar," lanjut Erick.

Erick mengingatkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia terletak pada dua hal utama yakni konsumsi domestik dan invetasi, baik melalui hilirisasi sumber daya alam atau industrialisasi pangan. BUMN, ucap Erick, berkomitmen membantu pemerintah yang menargetkan investasi masuk sebesar Rp 1.400 triliun.

"Kalau dari project BUMN sendiri tahun ini Rp 127 triliun, ini bukan dari bursa, kalau bursa lain lagi, entah dari aksi korporasi dan lain-lain. Kita juga mendorong program-program buku biru investasi di BUMN secara transparan. Salah satu yang ditonjolkan Bank Mandiri ada investasi dari private sektor," kata Erick.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Demi Kerberlanjutan Bisnis, Erick Thohir Ingatkan Himbara Jaga Kepercayaan Nasabah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa kinerja yang impresif pada bank-bank milik negara yang tergabung dalam Himbara tidak terlepas dari kepercayaan para nasabah dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, kepercayaan publik kepada Himbara harus terus dijaga dan dipupuk.

Pertumbuhan kinerja pun dapat diraih sepanjang tahun 2022 karena dukungan yang secara tidak langsung diberikan oleh para nasabah dan debiturnya, antara lain dengan kerja keras mereka membangun bisnis sehingga mampu terus bekerjasama dengan Himbara. Berdampingan membangun bisnis bersama-sama.

Atas dasar itulah, Menteri Erick menilai perlu memberikan apresiasi kepada nasabah dan masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada perbankan BUMN dengan turut berbahagia di hari-hari besar mereka. Kali ini, hari besar yang dimaksud adalah Tahun Baru Imlek.

Erick hadir pada perayaan Tahun Baru Imlek yang digelar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI pada Jumat (27/1/2023).

Menurut Erick, kepercayaan nasabah dan masyarakat itu terus dipupuk dengan adanya transformasi Himbara yang kemudian menghasilkan efisiensi dan penajaman bisnis, sehingga hasil akhir yang diraih cukup menggembirakan.

Tercatat, BNI yang sudah mengumumkan Kinerja Tahun 2022 berhasil meraih Laba Bersih sebesar Rp 18,3 triliun atau meningkat pesat 68 persen sepanjang 2022 jika dibandingkan laba bersih pada 2021.

Ini pencapaian tertinggi sepanjang sejarah bank yang sudah diperdagangankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BBNI ini.

3 dari 3 halaman

BUMN Harus Sehat

Erick Thohir sejak awal menekankan pentingnya kondisi BUMN yang sehat. Bagi Erick, perbaikan kinerja melalui proses transformasi akan memberikan dampak besar, bukan hanya kepada BUMN itu sendiri, melainkan juga bagi masyarakat.

"BUMN harus tetap sehat, karena BUMN Tumbuh Sehat, Ekonomi Indonesia Kuat," ujar Erick di Jakarta, Sabtu (28/1/2023).Pria kelahiran Jakarta itu menilai kondisi sehat akan melahirkan keuntungan bagi perusahaan pelat merah. Dengan begitu, lanjut Erick, BUMN dapat berkontribusi lebih bagi negara dan masyarakat.

"BUMN harus untung supaya keuntungannya bisa diberikan untuk program pro rakyat," ujarnya.

Erick telah memiliki sejumlah strategi dalam membenahi kinerja BUMN sejak awal ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri BUMN. Langkah tersebut meliputi pembentukan holding dalam upaya memperkuat ekosistem, proses merger antarperusahaan dengan fokus bisnis serupa, dan menugaskan holding Danareksa untuk 'menyehatkan' atau menutup BUMN yang sudah tidak sehat, sudah tidak beroperasi, dan tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

"Kalau BUMN sakit, boro-boro mau bantu masyarakat, bantu dirinya sendiri saja sulit, ujung-ujungnya dibantu pemerintah, buat apa. Mending dananya untuk program-program yang jelas dampaknya dirasakan masyarakat langsung," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.