Sukses

Harga Emas Antam Hari Ini 12 Mei 2024 Stabil, Cek Rinciannya di Sini

Selain harga emas Antam yang stagnan, harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback juga stabil pada Minggu, 12 Mei 2024. Simak daftar lengkapnya.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas hari ini yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam stagnan. Harga emas Antam hari ini, Minggu (12/5/2024) stabil di posisi Rp 1.333.000 per gram. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas Antam di posisi Rp 1.333.000 per gram.

Demikian juga harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback stabil. Harga buyback emas Antam hari ini dipatok Rp 1.225.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.225.000 per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 05.38 WIB, harga emas Antam sebagian masih ada.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 716.500
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.333.000
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.606.000
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp 3.884.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.440.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 12.825.000
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp 31.937.000
  • Harga emas Antam 50 gram : Rp 63.795.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 127.512.000
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp 318.515.000
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp 636.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.273.600.000. 
  •  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Harga Emas Dunia Melonjak hingga Tembus Level Segini

Sebelumnya, harga emas naik pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta), dalam perjalanan menuju minggu terbaiknya dalam lima minggu terakhir. Harga emas batangan yang tidak memberikan hasil (zero-yield) membangun momentum yang dipicu oleh lemahnya data pekerjaan Amerika Serikat (AS) pada minggu ini yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari CNBC, Sabtu (11/5/2024), harga emas dunia di pasar spot naik 1% menjadi USD 2.369,49 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman bulan Juni ditutup 1,5% lebih tinggi menjadi USD 2.375,00 per ounce.

Harga emas dunia naik lebih dari 1% pada hari Kamis setelah data menunjukkan kenaikan klaim mingguan tunjangan pengangguran negara yang lebih besar dari perkiraan.

Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures Phillip Streible mengatakan, lonjakan pembelian emas sebagian besar didorong secara teknis, namun data penggajian minggu lalu dan data klaim pengangguran awal pada hari Kamis memberikan dukungan terhadap harga emas.

“Kekhawatiran mengenai situasi ketenagakerjaan sering kali menjadi hambatan pertama dalam perekonomian dan dapat mendorong penurunan suku bunga pertama The Fed,” tambah Streible.

Pasar keuangan memperkirakan bank sentral AS akan mulai mengurangi siklusnya pada bulan September. Suku bunga yang lebih rendah umumnya cenderung meningkatkan daya tarik emas batangan karena tidak memberikan bunga.

 

3 dari 5 halaman

Indeks Harga AS

Investor kini menantikan data indeks harga produsen dan indeks harga konsumen AS yang akan dirilis minggu depan, yang keduanya dapat berdampak signifikan pada harga emas dan perak.

“Jika kita mendapatkan data inflasi yang panas atau bahkan data inflasi yang hangat minggu depan, hal itu akan menghilangkan anggapan bahwa The Fed mungkin dapat menurunkan suku bunga secepatnya pada bulan September,” kata Analis Pasar Senior Kitco Jim Wyckoff.

Harga Emas Hampir Cetak Rekor TertinggiSementara itu, harga emas dalam negeri yang hampir mencapai rekor tertinggi menghambat permintaan emas fisik di India, konsumen terbesar kedua di dunia, selama festival besar.

Berbanding terbalik dengan harga emas, harga perak di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 28,27 per ounce. Sementara itu harga platinum naik 1,9% menjadi USD 997,40 per ounce dan paladium spot naik 1,1% menjadi USD 977,75 per ounce. 

4 dari 5 halaman

Prediksi Harga Emas Pekan Ini

Sebelumnya, harga emas diprediksi merosot dalam jangka pendek pada pekan ini. Hal itu seiring aksi ambil untung seiring laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan dan permintaan di Asia diprediksi turun.

Mengutip laman Kitco, ditulis Senin (6/5/2024), berdasarkan survei emas mingguan Kitco News terbaru menunjukkan analis pesimistis dengan prospek emas dalam jangka pendek. Sedangkan pelaku pasar masih melihat harga emas berpotensi turun atau sideways.

15 analis wall street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Setelah dua minggu konsolidasi ke bawah, sebagian besar melihat emas semakin merosot dalam waktu dekat. Hanya empat ahli atau 27 persen prediksi harga emas menguat pada pekan ini. Sedangkan lima analis mewakili 33 persen prediksi harga emas turun. Enam ahli atau 40 persen responden melihat emas terus diperdagangkan sideways.

Sementara itu, 217 suara diberikan dalam jajak pendapat online Kitco, dengan hanya sebagian investor Main Street yang prediksi harga menguat dalam waktu dekat.

102 pelaku pasar mewakili 47 persen prediksi harga emas menguat pekan ini. Sebanyak 61 responden atau 28 persen prediksi harga emas merosot, sedangkan 54 responden atau 25 persen perkirakan logam mulia akan mengalami tren sideways pada pekan ini.

 

5 dari 5 halaman

Sinyal Bearish

Analis riset Senior FXTM Lukman Otunuga menuturkan, sinyal bearish untuk emas batangan dalam beberapa hari mendatang. "Harga emas mulai memerah, merealisasikan keuntungan awal dari laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang suram,” tutur dia.

Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day termasuk di antara mereka yang masih percaya pada emas untuk pekan ini.

"Ketahanan emas dalam menghadapi penundaan penurunan suku bunga, terutama oleh Federal Reserve dan beberapa bank sentral lainnya, sangat kuat dan jitu,” ujar Day.

Ia menuturkan, siapa pun yang membeli emas terutama adalah bank sentral global dan China membeli karena alasan selain faktor ekonomi yang akan menyebabkan harga emas lebih tinggi.  "Pembelian ini sebagian besar tidak bergantung pada harga dan kemungkinan akan terus berlanjut,” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.