Sukses

Seluruh Kru Pesawat Lion Air yang Tabrak Garbarata di Merauke Negatif Alkohol dan Narkoba

Liputan6.com, Jakarta - Lion Air memastikan bahwa seluruh kru pesawat Lion Air yang menabrak garbarata di Merauke negatif alkohol dan narkoba. Konfirmasi merupakan kesimpulan setelah dilakukan pemeriksaan urine lengkap.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, hasil pengujian kesehatan terhadap 2 awak kokpit dan 5 awak kabin yang bertugas penerbangan JT-797 pada Kamis 26 Januari 2023 dengan rute penerbangan Bandara Mopah Merauke tujuan Bandara Sentani Jayapura menunjukan semuanya sehat secara jasmani dan rohani.

"Pengujian juga menunjukkan negatif tidak terindikasi konsumsi alkohol dan Narkoba," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (27/1/2023).

Hasil tersebut terkonfirmasi setelah dilaksanakan dua kali pemeriksaan bertahap yang dilakukan tenaga kesehatan berlisensi dari Divisi Satuan Narkotika dan Obat Terlarang Polres Merauke.

Danang mengatakan, proses cek kesehatan bagi awak pesawat JT-797 melalui tahapan pengujian yang dilakukan berdasarkan tes urine sebagai sampel untuk mendeteksi kondisi dan tes toksikologi guna mengenali 30 jenis obat-obatan.

Lion Air menegaskan bahwa, uji spesimen disesuaikan dengan jenis sampel yang diinginkan dan dijalankan mengikuti kaidah kesehatan agar lebih valid untuk menghindari hasil positif palsu atau negatif palsu.

Pemeriksaan urine lengkap yang direkomendasikan tim medis bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan kru pesawat secara keseluruhan, diagnosis penyakit tertentu, ,emastikan sehat dari pemantauan perkembangan penyakit, dan skrining obat-obatan.

Dalam menjalankan operasional dan layanan penerbangan, Lion Air senantiasa patuh dan selalu melaksanakan pengecekan kesiapan pesawat, pilot dan kru kabin sebelum penerbangan agar aman untuk beroperasi.

"Semua awak pesawat dan teknisi wajib mengikuti prosedur tes kesehatan dan harus dinyatakan sehat sebelum bertugas," kata dia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tes Psikologis

Lion Air menyampaikan bahwa seluruh kru pesawat harus mengikuti medical examination atau Pemeriksaan Kesehatan Bersertifikat yaitu rangkaian tes kesehatan dan tes psikologis yang dijalankan secara berkala (berjadwal) melalui lembaga kesehatan yang ditunjuk oleh regulator (Kementerian Perhubungan).

Kondisi kesehatan fisik dan psikologis harus memenuhi kualifikasi kesehatan penerbangan, mencakup pemeriksaan fisik, ketajaman visual, kemampuan pendengaran dan pemeriksaan lainnya.

Hasil tes kesehatan terakhir dari 7 awak pesawat penerbangan JT-797 yang bertugas pada Kamis kemarin menunjukkan memenuhui standar kesehatan penerbangan dan memiliki sertifikat kesehatan penerbangan dari Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan di Jakarta.

Dasar standar kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2017 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 67 (Civil Aviation Safety Regulation Part 67) tentang Standar Kesehatan dan Sertifikasi Personel Penerbangan dinyatakan layak terbang jika telah memenuhi pengujian kesehatan.

Menindaklanjuti kejadian JT-797 di Bandar Udara Merauke, saat ini Lion Air bersama pihak berwenang terkait masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Lion Air tidak dapat berspekulasi atau memberikan keterangan mengenai penyebab. Proses investigasi membutuhkan waktu signifikan untuk mendapatkan rekomendasi operasional penerbangan.

3 dari 4 halaman

Pesawat Lion Air Tabrak Garbarata di Merauke, Penumpang Batal Terbang

Sebelumnya, sayap kanan pesawat Lion Air menabrak atap garbarata di Bandara Mopah, Merauke, Papua Selatan. Akibatnya, 122 penumpang dan 7 kru pesawat batal terbang.

Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengonfirmasi kejadian tersebut. Dia pun, atas nama manajemen meinta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

Pesawat ini dijadwalkan untuk terbang dari Bandara Mopah Merauke menuju Bandara Sentani Jayapura, Papua. Dia menerangkan, Lion Air dengan kode terbang JT-797 ini mengoperasikan Boeing 737-900ER registrasi PK-LFO

"Lion Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul," kata Danang dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (26/1/2023).

Sebelum keberangkatan pesawat sudah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dengan hasil layak dan aman dioperasikan (airworthy for flight). Penerbangan ini akan membawa 7 (tujuh) awak pesawat serta 122 penumpang.

"Lion Air menyediakan fasilitas kepada seluruh penumpang berdasarkan ketentuan yang berlaku antara lain memindahkan penerbangan (transfer flight) pada maskapai lain yang disesuaikan ketersediaan kursi, proses pengembalian dana tiket (refund) sesuai permintaan penumpang serta lainnya," paparnya.

4 dari 4 halaman

Kronologi

Danang menjelaskan kalau semula keadaan pesawat sudah dinyatakan layak terbang. Setelah persiapan layanan dan penanganan darat selesai, pesawat bersiap dan mulai bergerak perlahan di area parkir pesawat (apron).

"Dalam proses itu terjadi hambatan di area sebelah kanan pesawat. Dalam memastikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, pilot memutuskan untuk kembali ke titik parkir guna dilakukan pemeriksaan," paparnya.

Danang menjelaskan, menurut hasil pengamatan, lekukan ujung sayap bagian kanan menyentuh (gesekan) pada bagian luar bangunan garbarata bandar udara.

"Menindaklanjuti kejadian tersebut, saat ini Lion Air bersama pihak berwenang terkait sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata dia.

"Lion Air tidak dapat berspekulasi atau memberikan keterangan mengenai penyebab. Proses investigasi membutuhkan waktu signifikan untuk mendapatkan rekomendasi," sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.