Sukses

Usai Gempa Sukabumi M 5,8, Pasokan BBM dan LPG Berjalan Lancar

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) memastikan distribusi pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG tetap lancar pasca gempa Sukabumi dengan magnitudo 5,8 Kamis (8/12/2022) pagi tadi. Bahkan, kondisi sarana prasarana milik Pertamina pun tak ada yang terdampak.

Hal ini disampaikan Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan.

"PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan operasional lembaga penyalur BBM dan LPG berjalan normal pasca gempa bumi magnitudo 5,8 di Sukabumi pada Kamis (8/11) pukul 07.50 WIB dengan titik koordinat 7,27 Lintang Selatan dan 106,88 Bujur Timur," kata dia dalam keterangannya kepada Liputan6.com, Kamis (8/12/2022).

Eko memastikan tak ada kerusakan yang terjadi pada sarana dan fasilitas milik Pertamina. Serta, stok BBM maupun LPG juga dipastikan tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakar di sekitar terdampak gempa.

"Tidak terdapat kerusakan sarana dan fasilitas (sarfas). Pertamina Patra Niaga memastikan Penyaluran serta Stok BBM dan LPG di wilayah Sukabumi dan sekitarnya dalam kondisi yang aman dan kondusif untuk melayani kebutuhan masyarakat," tutur Eko.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakar untuk tetap mengikuti perkembangan mengenai gempa. Termasuk bagi para penyalur BBM dan LPG.

"Pertamina menghimbau agar seluruh mitra lembaga penyalur dan konsumen tetap waspada, serta terus mengikuti perkembangan informasi mengenai gempa dan dampaknya," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gempa Magnitudo 5,8 Sukabumi

Gempa bumi tektonik berkekuatan M 5.8 mengguncang Sukabumi, Jawa Barat. Gempa pertama di daerah Ciranjang yang merupakan wilayah perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, terjadi pukul 07.50 WIB.

Berselang satu jam, tepatnya pukul 08.05 WIB, terjadi gempa bumi susulan (aftershock) berkekuatan M 3.0.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat tenang, namun tetap waspada.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulisnya soal gempa Sukabumi, Kamis (8/12/2022).

Daryono juga meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

 

3 dari 4 halaman

Pastikan Bangunan Tahan Gempa

Masyarakat juga diminta agar memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Berdasarkan data BMKG, pusat gempa berada di darat wilayah Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 122 km.

Daryono menjelaskan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi atau patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang populer disebut sebagai gempa intraslab atau gempa Benioff.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ungkap Daryono.

 

4 dari 4 halaman

Terasa di Daerah Lain

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Rancaekek, Kabupaten Bandung dengan skala intensitas IV MMI.

Dalam skala intensitas ini guncangan dirasakan bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Untuk daerah Cianjur, Lembang, Bogor, Bandung, Pangandaran, Padalarang, Pamoyanan, dan Sumedang dengan skala intensitas III MMI.

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," sebut Daryono.

Sementara di daerah Cisolok, Sumur, Sukabumi, Jakarta, Garut, Bekasi, Bandar Lampung, dan Tangerang Selatan dengan skala intensitas II MMI.

Pada getaran ini dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Namun dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami karena terjadi di darat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.