Sukses

Bank Masih Ngeri Salurkan Kredit Rp 1.800 Triliun ke UMKM, Kenapa?

Pemerintah target menyalurkan kredit untuk pelaku UMKM sebesar Rp 1.800 triliun, atau sekitar 30 persen dari total penyaluran kredit perbankan pada 2024.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah target menyalurkan kredit untuk pelaku UMKM sebesar Rp 1.800 triliun, atau sekitar 30 persen dari total penyaluran kredit perbankan pada 2024.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, banyak bank masih ketakutan memberikan kredit dalam jumlah besar pada UMKM. Sebab, belum banyak bank yang bermain pada sektor tersebut.

"Perbankan lain sebetulnya agak ngeri dengan target 30 persen, karena tidak semua perbankan konsentrasinya ke usaha kecil dan menengah," ujar Airlangga dalam BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2/2022).

Mengatasi situasi ini, ia meminta Kementerian BUMN mengatur bank-bank pelat merah agar porsi penyaluran kredit untuk UMKM secar agregat tetap 30 persen.

"Silakan nanti Kementerian BUMN mengatur, karena kredit sudah dimiliki BRI yang menguasai 80 persen. Itu bisa di-share dengan BUMN lain, atau dengan sektor lain di Himbara maupun Perbanas," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyaluran Kredit UMKM

Airlangga menyampakan, penyaluran kredit UMKM ini merupakan permintaan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghidupkan ekonomi pada tataran kelompok usaha kecil menengah.

Tapi, target penyaluran kredit UMKM Rp 1.800 triliun pada 2024 nampaknya masih menyisakan gap besar untuk bisa mencapai target.

"Sekarang rata-rata Rp 1.200 triliun, sedangkan untuk KUR sebetulnya hanya Rp 373 triliun. Sehingga tentu masih ada delta yang cukup besar, diharapkan delta ini bisa diisi untuk pemberdayaan usaha kecil dan menengah," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.