Sukses

Harga Emas Melonjak 1 Persen Usai Jumlah Pengangguran di AS Naik

Harga emas naik lebih dari 1 persen pada hari Kamis didukung oleh penurunan dolar dan imbal hasil obligasi AS.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik lebih dari 1 persen pada hari Kamis didukung oleh penurunan dolar dan imbal hasil obligasi AS. Sementara data pengangguran AS yang suram mengaburkan prospek pemulihan ekonomi, menambah daya tarik safe-haven logam.

Dikutip dari CNBC, Jumat (2/4/2021), harga emas di pasar spot naik 1,2 persen menjadi USD 1,727,86 per ounce. Sebagian besar pasar akan ditutup untuk Jumat Agung pada 2 April. Emas berjangka AS ditutup naik 0,7 persen pada USD 1,728.30.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik secara tak terduga minggu lalu, kata Departemen Tenaga Kerja.

"Klaim awal yang lebih tinggi dari yang diharapkan dapat menyebabkan lebih banyak stimulus dan pemulihan yang lebih lambat," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago, menambahkan dolar yang melemah dan hasil yang lebih lunak membantu harga.

Indeks dolar bergerak melemah dari level tertinggi lima bulan di sesi sebelumnya, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Tolok ukur imbal hasil Treasury AS juga menurun.

Pada hari Rabu, Biden mengumumkan rencana kerja USD 2 triliun lebih yang telah lama ditunggu-tunggu, yang menyerukan penggunaan kekuasaan pemerintah untuk membentuk kembali ekonomi Amerika.

Dengan harga emas yang oversold dan Federal Reserve mempertahankan suku bunga rendah, investor emas melihat peluang yang datang, kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Perak dan Paladium

Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dari stimulus yang meluas, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi tahun ini telah mengancam status tersebut karena diterjemahkan ke dalam biaya peluang yang lebih tinggi untuk memegang emas batangan.

"Penurunan imbal hasil, terutama di Treasury 10-tahun utama AS, karena tekanan inflasi surut menahan kemungkinan pemulihan harga emas," tulis James Steel, kepala analis logam mulia di HSBC dalam sebuah catatan.

Harga perak naik 0,9 persen menjadi USD 24,61 per ounce, sementara platinum naik tipis 1 persen menjadi USD 1,199,34 dan paladium naik 1,1 persen menjadi USD 2.647,69.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.