Sukses

Jangan Khawatir Stok Pangan, Lima Ribu Pedagang Sayur Siap Antarkan Pangan dari Petani

Petani dan Penyuluh terus bekerja untuk menyediakan pangan bagi 267 juta jiwa rakyat Indonesia. Tentunya dengan mengikuti protokol pencegahan Covid-19 baik dilapangan maupun dimana pun berada.

Liputan6.com, Jakarta Meluasnya wabah virus corona (Covid-19) di Tanah Air, Presiden Joko Widodo menetapkan Indonesia dalam status darurat kesehatan. Meski kini ada di kondisi social distancing, namun Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meyakinkan agar masyarakat tak khawatir terkait kebutuhan pangan. 

Arahan tersebut dipertegas kembali oleh Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi bahwa pertanian tidak berhenti walaupun di tengah serangan Covid-19. "Petani dan Penyuluh terus bekerja untuk menyediakan pangan bagi 267 juta jiwa rakyat Indonesia. Tentunya dengan mengikuti protokol pencegahan Covid-19 baik dilapangan maupun dimana pun berada," tegas Dedi.

Menyikapi hal ini, salah satu Petani Pengusaha Milenial asal Cianjur yang saat ini didaulat oleh Pemerintahan Kabupaten Cianjur menjadi Direktur Utama Pengelola Sub Terminal Agribisnis (STA) Cigombong, Cianjur, Sandi Octa Susila juga tidak tinggal diam.

Ada 385 Petani binaannya juga diminta produktif dan tidak kalah dengan adanya pandemi Covid-19. Saat ini STA menyerap sayuran dari petani binaannya dan dari petani lain di Kabupaten Cianjur.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jualan Sayur Online

Untuk menambah ketersediaan pangan serta menambah kesejahteraan petani sayuran, Sandi juga melakukan gebrakan baru, yakni bekerja sama dengan platform digital e-commerce Kedai Sayur Indonesia, agar lebih mudah lagi petani menjual hasil pertaniannya dan dapat langsung dibeli oleh masyarakat.

"Saya kenal baik dengan founder Kedai Sayur Indonesia (KSI), pak Ahmad Supriyadi, sebelum adanya pandemi Covid-19 ini saya sudah bertemu beliau dengan di jembatani oleh Direktur PPHH, Dirjen Horti Bapak Yasid dan saya sampaikan rencana keinginan bekerja sama. Begitu adanya musibah pandemi ini kami langsung mewujudkan rencana tersebut untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pangan, dan saat ini sudah on going," ungkap Sandi.

Sandi menambahkan, KSI sebenarnya dibangun pada 2017. Lalu pada 2018 setelah KSI membangun aplikasi e-commerce, mereka makin memantapkan dan yakin bahwa kerja sama ini akan membantu petani dalam mendistribusikan hasil pertaniannya.

"Selama pandemi Covid-19 ini secara tidak langsung petani juga ikut terkena dampaknya. Ini salah satu ikhtiar saya dalam melangkah bagaimana membantu petani agar mendisrupsi rantai pasok, untuk dijual langsung melalui pedagang sayur yang menjadi mitra dari Kedai Sayur," jelas Sandi.

 

3 dari 3 halaman

Ada 5 Ribu Mitra Pedagang Sayur

Sementara itu, Ahmad Supriyadi, Founder KSI menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 5 ribu pedagang sayur gerobak atau lapak yang menjadi mitranya, dalam mendistribusikan produk pertanian yang dipesan oleh masyarakat melalui aplikasi.

"Kami bekerja sama dengan Kang Sandi karena kami melihat usaha agribisnis Kang Sandi ini sudah maju. Petani yang dibinanya telah sukses menyuplai aneka produk sayuran segar yang dipasarkan melalui perusahaan, maupun STA-nya untuk wilayah Jabar khususnya wilayah Cianjur, Bogor, dan Sekitarnya," kata Ahmad.

"Untuk itu kami mewujudkan kerja sama ini karena semakin banyak mitra kami. Semakin banyak pula penyediaan produk pertanian yang siap dipasarkan secara online dan masyarakat dengan mudah untuk memesannya. Apalagi di situasi seperti ini, masyarakat tidak perlu keluar rumah tapi bisa memesan kebutuhan pangannya hanya melalui aplikasi dan 5 ribu pedagang gerobak yang menjadi mitra kami akan siap mengantarkan kerumah," ujar Ahmad. 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.