Sukses

Bursa Saham Asia Menguat, Investor Fokus Perang Dagang AS dan China

Bursa saham Asia menguat terbatas pada hari ini karena pemulihan pasar global.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia rebound setelah kekhawatiran gejolak politik di Italia mereda. Gerak positif ini mengikuti jejak Wall Street yang ditutup menguat pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi waktu Jakarta).

Dikutip dari CNBC, pada pembukaan perdagangan hari ini (31/5/2018), bursa saham Asia menguat terbatas karena pemulihan pasar global pasca-meredanya gejolak politik di Italia.

Indeks saham Nikkei Jepang naik 0,48 persen. Diikuti indeks Topix yang menanjak 0,41 persen. Sementara indeks saham Kospi Korea Selatan mendaki lebih tinggi sebesar 0,62 persen.

Indeks saham S&P/ASX 200 Australia pun melesat 0,46 persen didorong kenaikan di sektor energi dan sumber daya. Indeks saham MSCI di Asia Pasifik kecuali Jepang naik tipis 0,34 persen.

Penguatan bursa saham Asia mengekor gerak Wall Street yang ditutup semringah karena kekhawatiran gejolak politik di Italia perlahan surut. Rata-rata indeks Dow Jones menjulang 1,26 persen atau 306,33 poin ke level 24.667,78. Indeks saham utama AS lainnya pun terkerek naik.

Sentimen yang memengaruhi gerak indeks saham di AS dan Asia adalah pernyataan Perdana Menteri Sementara Italia yang sudah ditunjuk Presiden Sergio Mattarella bahwa mungkin telah muncul politik pemerintah.

Namun, ketidakpastian tetap ada setelah pemimpin partai LEGA Matteo Salvini mengatakan pemungutan suara atau pemilu sebelumnya lebih baik untuk mengakhiri ketidakpastian.

"Sementara ini membuka kemungkinan bahwa politik pemerintahan yang baru akan terbentuk. Pemilu ulang adalah kemungkinan dari gejolak politik ini," kata Analis ANZ.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perang Dagang

Pasar global sempat ketar-ketir pada awal pekan ini karena gejolak politik di Italia. Mata uang euro kini menguat dan diperdagangkan USD 1,1663. Sedangkan imbal hasil obligasi Italia tenor 2 tahun turun menjadi 1,7 persen dari sebelumnya 2,1 persen.

Kondisi ini berbanding dengan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang tercatat sebesar 2,86 persen. Selanjutnya, pasar saham di Eropa pun ikut terangkat karena meredanya kekhawatiran dari gejolak politik.

Indeks saham Eropa Stoxx 600 naik 0,3 persen dan FTSE MIB Italia melambung 2,09 persen setelah jatuh pada perdagangan sebelumnya.

Selain itu, persoalan kebijakan perdagangan AS juga menjadi fokus investor setelah Gedung Putih mengumumkan rencana AS untuk memberlakukan tarif senilai USD 50 miliar pada produk impor dari China. Dan menurut kabar, China akan melawan kebijakan AS tersebut. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini