Sukses

Investasi Pertama Anak Muda: Reksa Dana, Saham atau Properti?

Anak muda zaman sekarang banyak yang sudah tidak asing dengan investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Anak muda zaman sekarang banyak yang sudah tidak asing dengan investasi. Sejak memiliki penghasilan, seseorang memang sebaiknya memulai juga menyiapkan kebutuhan hari depan dengan berinvestasi. Mengapa? Melalui investasi, penghasilan yang Anda sisihkan hari ini masih berpeluang tumbuh pesat mengalahkan inflasi dalam jangka panjang.

Namun, ada kalanya anak muda galau hendak memutuskan hendak berinvestasi di mana. Ujung-ujungnya karena kelamaan galau, akhirnya malah tidak jadi investasi. Penghasilan yang seharusnya sudah mulai disisihkan untuk kebutuhan hari depan, akhirnya habis tak berbekas sekadar untuk konsumsi semata.

Nah, bila saat ini Anda masih galau memilih hendak investasi di mana, cobalah menimbang tiga pilihan produk investasi dari HaloMoney.co.id berikut ini:

1. Reksa dana

Investasi di reksa dana semakin banyak dikenal oleh orang. Berinvestasi di reksadana berarti Anda membeli unit penyertaan pada manajer investasi. Dana yang Anda investasikan dikelola oleh manajer investasi dalam aset dasar mulai dari saham, obligasi, instrumen pasar uang dan sebagainya, bergantung pada jenis reksa dana yang Anda pilih.

Produk reksa dana hadir dalam beberapa jenis yang dapat Anda pilih sesuai profil risiko dan tujuan keuangan. Misalnya, reksa dana saham untuk tujuan keuangan jangka panjang dan cocok untuk investor dengan profil risiko agresif, dan lain sebagainya.

Modal investasi reksa dana cukup terjangkau bagi anak muda yang tingkat penghasilannya baru di tahap entry-level. Saat ini tersedia produk reksa dana yang bisa dimiliki dengan investasi mulai Rp 100 ribu saja. Cara belinya pun semakin mudah dengan kehadiran platform online yang disediakan oleh manajer investasi.

2. Saham

Saham juga bisa menjadi pilihan yang tepat  bagi anak muda yang ingin memulai investasi. Namun, investasi di saham membutuhkan modal sedikit lebih besar dibandingkan dengan reksadana. Untuk berinvestasi di saham, Anda perlu menyediakan dana yang memadai untuk membeli minimal sebanyak 1 lot saham atau 100 lembar.

Jadi, bila saham yang Anda incar harganya kini Rp 1.500, maka Anda harus mengeluarkan modal minimal Rp 150 ribu untuk bisa membeli saham 1 lot. Anda bisa menimbang opsi “menabung saham” dengan mengalokasikan dana khusus setiap bulan untuk membeli saham tertentu. Dengan begitu, Anda dapat menjaga kedisiplinan berinvestasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Properti

Membeli properti sekilas mungkin terdengar terlalu mahal bagi anak muda yang notabene penghasilannya masih belum tinggi. Walau begitu, bukan berarti mustahil bagi anak muda memulai investasi properti. Anda bisa memulai investasi properti dengan memanfaatkan KPR dari bank.

Baca: KTA Tanpa Syarat Kartu Kredit

PR yang harus Anda lakukan adalah menyiapkan uang muka terlebih dahulu agar dapat mendapatkan KPR. Nah, cicilan yang Anda bayarkan kelak untuk aset berupa properti tersebut dapat dianggap sebagai bentuk investasi.

Pasalnya, harga properti dalam jangka panjang kemungkinan besar akan terus melejit sehingga bila dijual kelak, Anda bisa menikmati capital gain yang menguntungkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.