Sukses

RNI Ajak BUMN Lain Kelola Bisnis e-Commerce

RNI mengembangkan lini bisnis marketplace dan mengusung nama pasarprodukbumn.com.

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis belanja melalui internet atau e-commerce di Indonesia yang terus tumbuh menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. Banyak yang memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi pasar yang potensial bagi bisnis dalam jaringan (daring).

Melihat potensi tersebut, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI pun ikut ambil bagian dengan mengembangkan lini bisnis marketplace dan mengusung nama pasarprodukbumn.com.

Direktur Utama RNI B Didik Prasetyo menjelaskan, berdasarkan data dari International Data Corporation (ICD) diprediksi pasar e-commerce Indonesia akan tumbuh 42 persen per tahun. Angka ini lebih tinggi jika dibanding negara lain seperti Malaysia yang hanya tumbuh 14 persen, Thailand tumbuh 22 persen dan Filipina  yang tumbuh 28 persen.

“Peluang ini sangat menarik, maka dari itu, di tengah tren positif pasar online dan kecenderungan semakin meningkatnya pengguna internet, BUMN perlu mengambil peran dengan terjun dan membuka jaringan e-commerce,” ungkap dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/9/2016). 

Menurut Didik, pasarprodukbumn.com akan menjual produk-produk milik RNI Group serta menjadi wadah BUMN dalam melakukan promosi dan penjualan produk-produknya secara online. 

“Pasarprodukbumn.com tidak hanya untuk meningkatkan sinergi BUMN di dalam negeri, namun juga dapat menjadi media sarana promosi BUMN di luar negeri. dengan situs ini seluruh dunia dapat melihat produk BUMN," ungkapnya.

Selain itu, pasarprodukbumn.com juga turut hadir guna mendorong bangkitnya ekonomi kerakyatan melalui kerjasama yang akan dilakukan dengan berbagai UMKM mitra binaan BUMN. RNI merangkul UMKM mitra binaan BUMN untuk dapat memasarkan produknya di pasarprodukbumn.com.

"Potensi mitra binaan ini sangat besar, pada tahun 2016, seluruh BUMN di Indonesia diperkirakan memiliki 92.372 mitra binaan, dengan jumlah nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp. 2.32 Triliun,” ujar Didik.

Hingga saat ini, tambah Didik, sekitar 24 mitra BUMN yang terdiri dari berbagai industri telah bergabung dalam marketplace ini, diantaranya dari industri farmasi yaitu Phapros dan Indofarma. Industri perkebunan yaitu PTPN VIII, Perhutani, RNI).

Untuk industri maritim yaitu PT PAL. Industri penerbangan yaitu Garuda dan Citilink. Serta industri perbankan yaitu BNI, BRI dan Mandiri.

Dalam pasarprodukbumn.com, calon pembeli akan dimanjakan dengan kemudahan pencarian produk, pembayaran, sampai pengiriman barang. Guna mendukung transaksi pembayaran pihaknya bersinergi dengan Bank BUMN seperti BNI.

“Keseluruhan transaksi dalam situs ini juga dilengkapi dengan Proses Bisnis terkini. Itulah sebabnya pengelola situs ini nantinya adalah PT Rajawali Nusindo, anak perusahaan PT RNI yang bergerak di bidang trading dan distribusi,” jelas dia.

Sedangkan untuk pengiriman barang, RNI menggandeng perusahaan ekspedisi & logistik BUMN seperti PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero). (Gdn/ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini