Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Disiapkan Jadi Cagub Jabar, Bukan Cawapres Ganjar

Airlangga menegaskan bahwa Ridwan Kamil oleh Partai Golkar disiapkan maju di Pilkada Serentak 2024, bukan Pilpres 2024.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 14 Sep 2023, 23:13 WIB
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Ridwan Kamil disiapkan kembali maju sebagai Calon Gubernur Jawa Barat (Cagub Jabar). Ini sekaligus membantah isu yang menyebut Ridwan Kamil bakal menjadi Cawapres Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Nama mantan Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) belakangan santer diisukan bakal menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Bahkan Ridwan Kamil disebut telah mendapat lampu hijau dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Terkait hal ini, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto angkat bicara. Dia menegaskan, Partai Golkar menyiapkan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur (Cagub), bukan sebagai Cawapres Ganjar.

Pernyataan itu disampaikan Airlangga usai bertemu petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat pada Kamis (14/9/2023) malam.

"Pak RK posisinya sebagai gubernur ya, oke," kata Airlangga kepada wartawan.

Airlangga menuturkan, Partai Golkar mendorong Ridwan Kamil maju di kontestasi Pemilihan gubernur (Pilgub) 2024, entah sebagai Cagub Jawa Barat atau Cagub DKI Jakarta.

"Gubernur apakah (wilayah), Pak RK sendiri yang pilih," ucap Menko Perekonomian ini.

Saat kembali dipertegas apakah bakal maju di Pilgub DKI Jakarta atau Pilgub Jabar, dia hanya menjawab singkat. "Jawa Barat," ucap Airlangga memungkasi.

Ridwan Kamil Ditawari Cawapres Ganjar

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan, Ridwan Kamil mengaku telah ditawari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo

Tawaran itu terjadi saat RK menemui Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu. Menurut Doli, RK telah melaporkan hasil pertemuan dengan Megawati itu kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

"Itu sebetulnya, sekali lagi nama Ridwan Kamil ini muncul ketika ada pertemuan dan memang Pak RK sudah melaporkan ke Pak Airlangga ya, waktu itu disampaikan bahwa Pak RK diundang oleh Bu Megawati kemudian ditawarkan jadi wakil presiden," kata Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (13/9/2023).

Doli menyebut, tawaran pada RK itu datang lantaran Ganjar butuh memperkuat suara di Jawa Barat. "Latar belakangnya karena Pak Ganjar membutuhkan figur yang bisa memperkuat di Jabar gitu. Nah itu disampaikan Pak Ridwan ke Pak Airlangga," ujar Doli.

Meski demikian, Doli menyebut keputusan soal Pilpres berada di tangan parpol dan disampaikan secara resmi atau formal. "Tapi kalau soal keputusan seharusnya kan dibicarakan secara resmi, secara formal," ujar Doli.

 

2 dari 2 halaman

PDIP Membantah

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengikuti senam di Kota Bandung yang digelar dalam rangka rangkaian peringatan HUT ke-50 PDIP, Sabtu (28/1/2023). Mereka kompak mengenakan baju merah. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah klaim yang menyebut Ketum Megawati Soekarnoputri menawarkan Ridwan Kamil sebagai Cawapres Ganjar Pranowo. Dia mengatakan, pertemuan Ridwan Kamil dan Megawati beberapa waktu lalu hanya fokus membahas monumen Bung Karno di Bandung.

"Pertemuan dengan Pak Ridwan Kamil dilakukan untuk membahas beberapa hal yang penting terkait dengan monumen Bung Karno karena Pak Ridwan Kamil mampu memnggelorakan seluruh benang merah perjuangan Bung Karno yang menggelorakan semangat nasionalisme, cinta tanah air itu di Bandung," kata Hasto pada wartawan, dikutip Kamis (14/9/2023).

Hasto menilai pertemuan yang kerap dilakukan Megawati merupakan hal biasa dan merupakan bentuk silahturahmi saja.

"Sehingga pertemuan itu sudah biasa dilakukan dan bagian tradisi silaturahmi bagian kultur bangsa," kata dia.

Saat ditanya apakah pertemuan itu menawarkan cawapres ke RK, Hasto menyebut semua nama yang masuk survei dipertimbangkan namun tidak menutup kemungkinan muncul nama lain di luar survei, sepertinya kasus Pilpres 2019.

"Ya semua nama-nama yang muncul itu kan disuarakan oleh masyarakat yang ditangkap melalui survei, semuanya statusnya masih menjadi bakal calon wakil presiden, apakah dimungkinkan muncul nama-nama di luar yang sudah beredar?" kata Hasto.

"Secara empiris pada tahun 2019 lalu muncul nama-nama yang berbeda (di luar survei)," pungkas politikus senior PDIP ini. 

Infografis Puan Maharani Sebut Nama Termasuk AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya