Jokowi Minta Penerapan PSBB Jangan Sampai Ganggu Distribusi Bahan Pokok

Menurut Jokowi, distribusi bahan pokok dengan menggunakan jalur udara terganggu karena selama ini angkutan kargo pesawat selalu berbarengan dengan angkutan penumpang.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Apr 2020, 15:03 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta penerapan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak mengganggu jalur distribusi kebutuhan bahan pokok. Sejumlah daerah diketahui telah menerapkan PSBB demi menekan penyebaran virus Corona (Covid-19).

"Transportasi antarprovinsi, antarpulau, antarwilayah tidak boleh terganggu," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Selasa (28/4/2020).

Jokowi mengungkapkan, ada sejumlah daerah yang distribusi bahan pokoknya terganggu akibat kebijakan PSBB. Khusunya, distribusi yang menggunakan moda transportasi pesawat.

"Akan saya cek terus karena dengan penerapan PSBB dari beberapa provinsi dan beberapa kabupaten/kota memang ada satu dua yang terganggu," kata dia.

Menurut Jokowi, distribusi bahan pokok dengan menggunakan jalur udara terganggu karena selama ini angkutan kargo pesawat selalu berbarengan dengan angkutan penumpang. Jokowi pun meminta jajarannya untuk mencari solusi.

"Ini tolong betul-betul kita exercise agar jangan distribusi bahan pokok, bahan yang penting tidak terganggu karena sekali lagi kita negara kepulauan," jelas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Defisit

Presiden Jokowi berbincang dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (9/3). Rapat itu membahas mengenai penghapusan penggunaan merkuri pada Pertambangan Emas Skala Kecil. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan data bahwa banyak bahan-bahan kebutuhan pokok di sejumlah daerah yang mengalami defisit saat masa pandemi virus corona. Misalnya, stok beras yang defisit di 7 provinsi hingga stok jagung defisit di 11 provinsi.

"Kemudian stok cabe besar defisit di 23 provinsi, stok cabe rawit defisit di 19 provinsi, stok bawang merah diperkirakan defisit di 1 provinsi, dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi," tuturnya.

Bahkan, Jokowi menyebut stok gula pasir hingga bawang putih mengalami defisit di hampir semua provinsi. Meski begitu, ketersediaan minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi.

"Stok gula pasir diperkirakan defisit 30 provinsi dan stok bawang putih diperkirakan defisit di 31 provinsi," ucap Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya