BBM Satu Harga Bakal Turunkan Biaya Logistik Indonesia

Selama ini porsi BBM dalam struktur biaya logistik cukup besar.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Okt 2016, 12:07 WIB
Proses bongkar muatan KA Logistik saat tiba di Stasiun JICT Tanjung Priok, Kamis (18/2). Dioperasikannya KA Logistik Tanjung Priok diharapkan mampu menurunkan masalah waktu bongkar muat atau dwelling time hingga dua hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Program BBM Satu Harga yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai akan memberikan dampak besar pada penurunan biaya logistik di Tanah Air. Saat ini biaya logistik Indonesia menjadi salah satu yang termahal di dunia.

Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Susiwijono Moegiarso mengatakan,‎ selama ini porsi BBM dalam struktur biaya logistik cukup besar.

Untuk menekan biaya logistik, pemerintah harus langsung turun tangan, salah satunya dengan pencanangan program ini.

"Faktor utama komponen BBM bagi logistik kan sangat besar. Memang untuk menekan biaya logistik ada peran pemerintah di situ untuk menekan," ujar dia di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Dia menjelaskan, kontribusi BBM terhadap biaya logistik mencapai 28 persen. Komposisi ini dinilai cukup besar. Nantinya jika harga BBM pada tiap daerah bisa sama, akan berdampak pada penurunan biaya logistik di seluruh wilayah Indonesia.

‎"Kalau logistik sangat besar masih 28 persen. Itu konsennya supaya komponen biaya logistik. Bisa dibilang harga BBM satu itu sangat membantu pelaku logistik," tutur dia.

Susiwijono meminta semua pihak untuk mendukung program Presiden Jokowi terkait harga BBM. Dengan demikian, pada akhirnya diharapkan biaya logistik di Indonesia bisa kompetitif dengan negara lainnya.

"Semua harga BBM memang semestinya sama rata harganya, makanya Pak Presiden konsen sekali dengan itu. ‎Ini bukan hanya BBM. Itu kuncinya supaya logistik bisa efektif. Untungnya ini kan Presiden konsen sekali, karena faktanya sangat signifikan pengaruhnya," tandas Susiwijono.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya