Lorenzo: Jadi Juara Dunia MotoGP Sangat Menyebalkan!

Jorge Lorenzo menjadi juara dunia MotoGP 2015 setelah mengalahkan rekan setimnya, Valentino Rossi.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 24 Des 2015, 08:45 WIB
Ekspresi Jorge Lorenzo di atas podium setelah memastikan menjadi juara dunia MotoGP 2015 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu (8/11/2015). (AFP Photo/Javier Soriano)

Liputan6.com - Jorge Lorenzo menjadi juara dunia MotoGP 2015 setelah mengalahkan rekan setimnya, Valentino Rossi di seri terakhir yang berlangsung di Valencia. Lorenzo menjadi juara setelah mengumpilan 320 poin, unggul lima angka dari Rossi.

Hampir dua bulan dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2015, Lorenzo menyebut kemenangannya sangat menyebalkan. Sebabnya, banyak fans MotoGP yang membenci dia.

Baca Juga

  • Boxing Day: 5 Tim Raksasa Bisa Terjungkal
  • Stoner Akan Balapan Lagi? Ini Jawaban Ducati
  • 7 Olahraga Teraneh yang Bikin Geleng-geleng

Pembalap asal Spanyol itu dituduh banyak penggemar MotoGP meraih gelar juara MotoGP karena mendapat bantuan dari dua rider Honda, yakni Marc Marquez dan Dani Pedrosa di Valencia. Meski dirinya dibenci fans, Lorenzo memetik sebuah pelajaran berharga.

"Kemenangan ini cukup menyebalkan. Gelar juara adalah hal yang Anda cari seumur hidup. Ketika Anda menganggap latihannya masih kurang, Anda pasti terus berusaha untuk menjadi yang terbaik dan meraih kemenangan," ucap Lorenzo, seperti dikutip AS.

"Terkadang, Anda pasti berpikir kalau akan datang kekalahan setelah meraih kemenangan. Tapi, seperti kata Curt Cobain: 'Lebih baik dibenci siapa saja dari pada dicintai tapi tidak melakukan apa-apa'. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Anda pasti belajar mengenai kehidupan," sambung Lorenzo.

2 dari 4 halaman

Mimpi Balapan Lorenzo

Namun Lorenzo berandai-andai bila waktu bisa diputar, dia mengaku ingin balapan dengan Rossi di Valencia 2015 hingga tikungan terakhir untuk memperebutkan gelar MotoGP tahun ini.

"Ini bisa menjadi akhir yang lebih dramatis dan menarik. Kami akan mencapai tikungan di lap terakhir tanpa mengetahui siapa yang menjadi juara. Saya ingin mejadi juara seperti itu. Mungkin bila itu terjadi bakal masuk sejarah paling menarik dalam 30 tahun terakhir," dia memaparkan.

Foto dok. Liputan6.com

Pembalap berusia 28 tahun tersebut menegaskan dirinya tidak takut kehilangan dukungan dari penggila MotoGP setelah banyak hal kontroversial yang terjadi di Valencia. "Mereka (haters) akan selalu ada. Saya juga tidak mungkin selalu berada di puncak performa," Lorenzo mengakhiri.

3 dari 4 halaman

Tantang Stoner

Sebelumnya, Lorenzo sempat memancing sorotan saat menyebut dirinya ingin kembali berduel dengan Casey Stoner.Seperti dikabarkan, Stoner yang sebelumnya bergabung dengan Honda dikabarkan kini telah membela Ducati.

Sebenarnya, oleh Ducati, Stoner hanya dikontrak sebagai test driver. Nantinya, dia akan membantu Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone.

Foto dok. Liputan6.com

Namun, Lorenzo berharap Stoner juga bisa turun di sirkuit. Nama Stoner sendiri pernah mencuat saat tampil sebagai juara dunia di tahun 2007 dan 2011.

"Sepanjang karier saya, tak pernah melihat pembalap yang memiliki bakat seperti Stoner," ujar Lorenzo. "Dengan motor apapun, cuaca bagaimana pun, Lorezo selalu mampu tampil sangat cepat."

4 dari 4 halaman

Nama Lorenzo Diabadikan

Berita menarik lainnya tentang Lorenzo adalah namanya baru-baru ini diabadikan sebagai nama press room perusahaan knalpot asal Slovenia, Akrapovic. Lorenzo bahkan datang sendiri meresmikannya.

Foto dok. Liputan6.com

Lorenzo memang sosok penting dalam mengangkat nama Akrapovic di industri racing. Lorenzo yang membesarkan nama Akrapovic, saat menjadi juara dunia di tahun 2012 dengan menggunakan knalpot produk perusahaan tersebut.

Bagi Lorenzo sendiri, ini bukan pertama kalinya, namanya diabadikan menjadi nama sebuah tempat.Sebelumnya, pada tahun 2013, manajemen Sirkuit Jerez, Spanyol juga mengganti salah sudut terkenal mereka, dari Ducados menjadi Jorge Lorenzo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya