Harapkan Berkah dari Melipat Ketupat

Keuntungan yang bisa diraih oleh penjual bungkus ketupat musiman mencapai Rp 1,5 juta.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 26 Jul 2014, 16:50 WIB
Mendekati lebaran, harga kulit ketupat ini dipastikan akan naik karena jumlah pembeli yang semakin banyak, Jakarta, Kamis, (25/7/14) (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Sudah menjadi budaya, merayakan Idul Fitri sangat identik dengan opor, rendang, sambal goreng ati dan tentu saja ketupat.

Ketupat memang menjadi ciri makanan untuk Idul Fitri masyarakat Indonesia. Maka tak heran jika mendekati Hari Raya Idul Fitri, muncul pedagang musiman bungkus ketupat untuk mencari keuntungan.

Seperti halnya yang dilakukan Ari (28), pria yang sehari-hari jadi pekerja bangunan ini datang jauh-jauh dari Banten ke Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hanya untuk berdagang ketupat.

Ari mengaku, hasil dari penjualan ketupat terhitung lumayan untuk menambah pemasukan saat Lebaran. "Ya lumayan lah dagang kaya gini," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com, Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (26/7/2014).

Bersama dengan 3 kawannya, dia mengumpulkan modal sebanyak Rp 4 juta. Modal tersebut di gunakan untuk membeli janur sebanyak 1 kol untuk kemudian dirakit menjadi ketupat.

Selain itu, modal yang dikumpulkan untuk membiayai jasa angkut daun janur sebesar Rp 400 ribu.

Kata dia, dari 1 kol janur tersebut mampu menghasil 30 ribu bungkis ketupat. Untuk 10 bungkus dijual dengan harga Rp 3.000 hingga Rp 4.000. Terangnya, laba bersih untuk setiap orangnya mencapai Rp 1,5 juta.

"Rp 1,5 juta lah dapatnya, itu udah bersih semua. Paling habisnya 3 hari. Malam Takbiran sudah tidak jual,"paparnya.

Hal senada juga diungkapkan Sukiman (37). Penjual bungkus ketupat ini mengaku mengeluarkan modal sebanyak Rp 1,5 juta.

Pedagang dadakan asal Pandeglang ini mengaku mampu meraup laba bersih sebesar Rp 700 ribu untuk penjualan ketupat. Namun kata dia, pendapatan berpotensi menurun jika daun ketupatnya rusak.

"Kendalanya, daunnya kecil, kering. Kalau tidak laku ya dibuang," pungkas dia. (Amd/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya