Bela Megawati Soal Aset Negara, Jokowi Dapat Salam dari Prabowo

Prabowo pelit komentari soal pembelaan Joko Widodo terkait dugaan penjualan sejumlah aset negara saat Megawati Sukarnoputri sebagai RI 1.

oleh Edward Panggabean diperbarui 03 Apr 2014, 06:02 WIB
Jokowi dan Prabowo saat Pilkada DKI Jakarta 2012 (Antara/Yudhi Mahatma)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto pelit komentari soal pembelaan Joko Widodo terkait dugaan penjualan sejumlah aset negara saat Megawati Sukarnoputri sebagai Presiden RI. Dengan santainya, Prabowo menitipkan salam kepada sang rivalnya dalam beradu di Capres 2014 Juli mendatang.

"Ahh.., titip salam aja sama dia (Jokowi)," singkat Prabowo sembari tertawa, usai pemaparan visi misi di hadapan para ulama di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Kawasan Gandaria, Jakarta, Rabu (2/4/2014) malam.

Jokowi sang Capres PDI Perjuangan sebelumnya berkomentar saat Megawati menjadi Presiden dinilai berada pada pilihan yang sulit untuk menutupi kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mendesak. Sehingga terpaksa harus menjual aset negara.

"Ya mestinya dilihat konteksnya pada saat itu, tidak sekarang. Saat itu, ada kebutuhan APBN yang harus ditutupi, kemudian mencari jalan keluar," kata Jokowi disela-sela kampanyenya di kawasan Cisarua Puncak Bogor, Jawa Barat.

Menurut Jokowi, berdasarkan pengalamannya memimpin Solo dan Jakarta, sebagai seorang pemimpin kerap kali harus dihadapkan pada pilihan yang sulit. Apalagi, keputusan itu harus diambil secara cepat dan tepat, meskipun berisiko.

"Beda kalau keadaannya normal. Saat itu kan konteksnya negara sedang krisis," ujar Jokowi.

Baca juga:

Prabowo Vs Jokowi Bakal Seperti SBY Vs Mega?

Prabowo: Siapa yang Bilang Saya dan Mega Berperang

Jokowi Prabowo Bersaing, Pengamat: Pemenangnya Tergantung Tawaran

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya