Sukses

Vladimir Putin Larang Tentara Pakai Gadget dan Medsos

Presiden Rusia Vladimir Putin melarang tentara Rusia membawa berbagai jenis gadget ketika bertugas.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin melarang tentara Rusia membawa berbagai jenis gadget ketika bertugas.

Larangan ini berdasarkan surat perintah yang ditandatangani sendiri oleh Putin, isinya tentara dilarang membawa berbagai gadget atau berbagi informasi dengan reporter.

Tujuannya adalah untuk mencegah bocornya sejumlah informasi tentang kemampuan dan operasi-operasi rahasia dari tentara Rusia.

Laporan The Guardian yang dikutip Senin (11/5/2020) menyebut, aturan baru ini dimaksudkan untuk memblokir penyebaran informasi tentang pergerakan pasukan dan identifikasi anggota tentara.

Tak hanya itu, aturan baru ini membuat publik lebih sulit menemukan sejumlah pelanggaran di militer.

Sekadar informasi, data atau informasi memainkan peran penting dalam hal investigasi, terkait dengan militer Rusia. Misalnya saja jatuhnya penerbangan MH17 karena tertembak rudak BUK Rusia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tentara Dilarang Simpan Foto dan Video saat Bertugas

Perintah yang ditandatangani langsung oleh Putin ini melarang militer yang tengah bertugas untuk membawa smartphone atau perangkat lain yang bisa menyimpan video, foto, file audio, atau geolokasi saat bertugas.

Bahkan, aturan ini masuk ke kode disiplin dari angkatan bersenjata Rusia.

Tidak hanya itu, peraturan yang sama juga melarang anggota militer untuk mengunggah atau berbagi infomrasi dengan wartawan.

3 dari 3 halaman

Berpotensi Ungkap Berbagai Informasi

Hal ini dinilai bisa mengungkapkan berbagai informasi terkait anggota militer, keluarga mereka, hingga informasi lokasi.

Sebenarnya, aturan ini mirip dengan larangan tentara membawa smartphone yang dikeluarkan pada 2019. Namun, aturan yang ditandatangani Putin ini lebih fokus menyembunyikan informasi dari jurnalis.

Sementara terkait media sosial, selama beberapa waktu terakhir, jurnalis menggunakan foto dari media sosial untuk mengkonfirmasi sejumlah laporan perpeloncoan di antara wajib militer.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini