Sukses

Warganet Korea Selatan Teriak Boikot Produk Jepang

Warganet Korea Selatan ramai-ramai meneriakkan boikot terhadap produk konsumer dan travel dari Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Ada yang berbeda dengan media sosial Korea Selatan hari ini. Tagar #BoycottJapan menjadi trending topic di sana.

Usut punya usut, warganet Korea Selatan tidak terima dengan kebijakan Jepang yang membatasi ekspor material smartphone ke negeri ginseng tersebut, karena akan berdampak pada industri teknologi Korea.

Sebelumnya, Jepang membatasi ekspor tiga material penting pembuatan smartphone (dan produk teknologi lainnya), yaitu photoresist (untuk industri semikonduktor), hydrogen flouride (untuk permbuatan chip) dan flourinated polymides (untuk layar smartphone).

Mengutip laman Bloomberg, Selasa (9/7/2019), mereka ramai-ramai meneriakkan boikot terhadap produk konsumer dan travel dari Jepang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lebih Dari 2.400 Postingan Tersebar

Lebih dari 2.400 postingan publik dengan tagar #BoycottJapan tersebar di Instagram sejak Kamis lalu, dilengkapi gambar dengan keterangan "NO", di mana huruf O merupakan ikon Jepang yang berarti "tidak".

Gambar tersebut menyebut, "NO, Boycott Japang: Don't go, don't buy".

Tindakan warganet Korea Selatan antara lain membatalkan tiket pesawat menuju Tokyo, Osaka, dan destinasi populer lainnya.

Hal ini pastinya akan berpengaruh terhadap pariwisata Jepang yang 13 persen pendapatannya berasal dari turis Korea Selatan, menurut agensi wisata Jepang.

3 dari 3 halaman

Kurangi Pembelian Produk Jepang

Mereka juga mengurangi pembelian produk konsumer Jepang dan mencari toko alternatifnya di Korea, seperti SPAO untuk pakaian, serta menghentikan pembelian ke toko ritel Uniqlo.

Gerakan ini juga mendapat dukungan dari Korean Supermarket Alliance, yang bakal menghentikan penjualan produk bir dan rokok dari Jepang.

"Kami akan melawan sikap Jepang terhadap sejarah perang dan tindakan pembalasannya," tegas mereka.

(Tik/Isk)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.