Sukses

Selamat Ulang Tahun yang ke-10, Android!

Liputan6.com, Jakarta - Sistem operasi paling banyak digunakan di smartphone, Android, hari ini merayakan ulang tahunnya yang ke-10.

Sistem operasi milik Google ini pertama kali hadir pada smartphone dengan model HTC G1 atau yang dikenal dengan nama HTC Dream dengan Android 1.0. OS yang tadinya penuh bug tersebut, kini jadi salah satu OS paling populer di dunia.

Penyebabnya Android jadi sangat populer, salah satunya adalah pembaruan software yang cukup cepat terutama untuk perangkat flagship, misalnya seri Motorola Droid dan Samsung Galaxy S.

Sebagaimana dikutip Engadget, Senin (24/9/2018), Android mulai populer sejak akhir 2010, sementara upgrade yang dilakukan kompetitor masih sebatas itu-itu saja.

Jika sebelumnya iPhone mengalahkan BlackBerry, OS Symbian dan Windows di ponsel justru tertinggal jauh dari Android.

Oleh karena itu, banyak vendor perangkat mobile yang mulanya memakai Symbian atau Windows, mau tak mau harus mengadopsi Android untuk bisa bersaing dan relevan di pasaran. Kalau tak pakai Android, pasar pun tak memberi respon baik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2 Miliar Perangkat Android

Kini, di 10 tahun kehadirannya, sudah ada lebih dari 2 miliar perangkat Android yang aktif.

Yang paling penting, Android telah berkembang jauh tak hanya sebatas pada smartphone dalam satu dekade terakhir.

Kamu bisa lihat Android telah bersarang di manapun. Sebut saja tablet, jam pintar, smart TV, belum lagi lemari es, oven, hingga headset VR.

Sudah berusia 10 tahun, kira-kira apa yang bakal terjadi pada Android dalam 10 tahun ke depan? Mungkin akan terus berkembang, sebab Google masih terus memfokuskan untuk adopsi Android di berbagai perangkat.

3 dari 3 halaman

Malware Incar Android

Terlepas dari 10 tahun Android di ranah teknologi, firma keamanan Nightwatch Cybersecurity dilaporkan telah menemukan celah keamanan baru dari Android. Celah keamanan ini membuat pihak ketiga dapat dengan mudah mengakses informasi dari sistem di perangkat.

Adapun informasi yang dapat diakses mencakup nama jaringan Wi-Fi yang digunaka perangkat, BSSID, alamat MAC perangkat, informasi server DNS, hingga alamat IP lokal.

Berbekal informasi itu, aplikasi berbahaya dapat mengetahui lokasi termasuk melacak perangkat Android hingga memastikan lokasi jalannya. Tidak hanya itu, hacker juga dapat memanfaatkan celah ini untuk menyerang jaringan Wi-Fi yang tidak terlindungi.

Meski berbahaya, sebenarnya celah keamanan ini tidak menyerang seluruh versi Android. Dikutip dari Phone Arena, celah keamanan ini ternyata hanya mengancam versi di luar Android 9.0 Pie.

Alasannya, Google telah menggulirkan pembaruan untuk mengatasi celah keamanan ini di Android 9.0 Pie. Karenanya, sistem operasi paling anyar tersebut bebas dari celah keamanan ini.

"Dengan celah keamanan ini, aplikasi apapun dapat mengetahui informasi yang ada di perangkat tanpa melalui proses perizinan dan keamanan terlebih dulu," tutur Nightwatch Security.

Tidak hanya mengancam versi Android selain Pie, perangkat yang menjalankan Android modifikasi juga rentan ditembus. Oleh sebab itu, perangkat seperti Amazon Fire Phone dan Fire Tablet dapat terdampak celah keamanan ini.

Kendati mengancam mayoritas sistem operasi Android yang ada di perangkat saat ini, menurut Nightwatch Security, Google tidak memiliki rencana untuk memperbaiki celah keamanan ini di sistem operasi yang lebih lawas.

Meski terancam tidak dilindungi Google, pengguna perangkat yang tidak menjalankan AndroidPie memiliki cara agar terhindar dari celah keamanan ini, yakni dengan selalu memasang aplikasi resmi yang lebih aman. 

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.