Sukses

Pengguna Galaxy Note 7 Akan Lawan Samsung di Pengadilan, Kenapa?

Mereka mengatakan, Samsung telah merusak nama baik lantaran menyebut mereka melakukan penipuan

Liputan6.com, Jakarta - Samsung benar-benar berusaha keras membuat pengguna melupakan kasus Galaxy Note 7 meledak. Penyebab kasus itu telah dikonfirmasi oleh Samsung dan regulator Korea.

Terungkap, baterai bermasalah menjadi penyebab kasus ini. Meski demikian, permintaan maaf dan penyesalan mendalam Samsung mengenai kasus ini tak bisa diterima begitu saja oleh sebagian pengguna.

Mengutip laporan Phone Arena, Kamis (9/2/2017), lima pengguna Galaxy Note 7 di Korea Selatan mengatakan akan mengambil langkah hukum untuk melawan Samsung. Kabarnya, hal ini karena perusahaan diduga menuduh mereka membuat klaim palsu mengenai perangkatnya.

Menurut penggugat, perwakilan layanan konsumen Samsung menyebut sejumlah pengguna melakukan penipuan dan menuduh mereka membuat klaim palsu untuk mendapatkan kompensasi berupa uang.

"Situasi ini menguntungkan bagi para penggugat sebab insiden Galaxy Note 7 rupanya disebabkan kerusakan pada baterai," kata seorang pejabat dari Kantor Hukum berbasis di Seoul. "Saat ini belum ada rencana penyelesaian."

Menurutnya, konsumen memutuskan mengambil tindakan hukum seiring dengan langkah Samsung mencoba membayar sejumlah uang atas kerugian konsumen lantaran Galaxy Note 7 mereka terbakar atau meledak. "Mereka juga menolak melakukan permintaan maaf personal," tutur pejabat yang tak disebutkan namanya itu.

Kelima pengguna itu awalnya mengajukan keluhan terpisah terhadap Samsung di Pengadilan Distrik Seoul. Mereka mengatakan, Samsung telah merusak nama baik lantaran menyebut mereka melakukan penipuan.

Tak hanya itu, Samsung juga menghadapi gugatan class action dari kelompok pengguna lain di Korea Selatan maupun luar negeri. Padahal, perusahaan Korea Selatan itu telah membayar miliaran dolar untuk program pengembalian dana dan program penukaran perangkat. Samsung juga berpotensi menghadapi kerugian finansial lantaran tuntutan yang dilayangkan oleh para pengguna.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini