Sukses

Usai Mendapatkan Investor, Film Tulang Belulang Tulang Segera Diproduksi

Film Tulang Belulang Tulang bercerita soal Kebudayaan Batak dan Danau Toba.

Liputan6.com, Jakarta Film Tulang Belulang Tulang berhasil menarik investor yakni Adhya Pictures. Film Tulang Belulang Tulang memang menjadi salah satu yang terpilih dari Program Indonesiana Film yang difasilitasi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Tulang Belulang Tulang merupakan hasil Inkubasi dari program Indonesiana film 2021 yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek guna mendukung inisiatif-inisiatif masyarakat di bidang Kebudayaan termasuk bidang perfilman.

Tulang Belulang Tulang adalah sebuah skenario film panjang komedi road trip yang ditulis oleh Sammaria Sari Simanjuntak dan Lies Nancy Supangkat. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cerita Film Tulang Belulang Tulang

Tulang Belulang Tulang bercerita tentang upacara ‘Mangokal Holi’ (pemindahan tulang belulang leluhur) yang merupakan kebanggaan bagi keluarga Batak yang mampu melaksanakannya. Celakanya, koper berisi tulang belulang “Tulang Tua” (Kakek Buyut) hilang di bandara. 

Mereka harus segera menemukan tulang kalau tidak mau dikutuk “Opung” (Nenek) dan seluruh keluarga besar yang sudah menunggu siap berpesta di Danau Toba. Perjalanan mencari tulang yang hilang menjadi  kekuatan dari cerita film ini.

"Kita sangat mendukung dan bangga dengan rencana produksi film ini. Saat ini, isu dan nilai kearifan lokal menjadi daya tarik yang tidak habisnya untuk diangkat menjadi sebuah film. Kekhasan dan kedekatan terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat membuat film menjadi lebih berwarna, menarik, dan memberikan pengalaman yang unik bagi penonton," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid saat jumpa pers di Gedung Kemendikbud Ristek, Jakarta, Rabu (8/3/2023).

 

3 dari 4 halaman

Penulisan Skenario

Terlebih menurut Hilmar, Indonesiana Film dimulai dengan program lokakarya untuk mengembangkan kapasitas penulisan skenario dan produksi film bagi para produser, penulis skenario, dan sutradara yang  diselenggarakan oleh Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

"Bahkan, peserta lokakarya ini mendapatkan pelatihan langsung dari tutor penulisan skenario dari University of Southern California (USC), Amerika Serikat,” ujar Hilmar.

 

4 dari 4 halaman

Alasan Ketertarikan

Dalam kesempatan yang sama, Adhya Pictures mengungkapkan alasan ketertarikan mereka untuk dapat memproduksi skenario berjudul Tulang Belulang Tulang ini.

"Kami sangat tertarik pada narasi bermuatan lokal yang sarat akan pesan moral. Terlebih dapat mengangkat keunikan maupun kekhasan dari budaya  lokal, termasuk suku Batak ini," ujar Ricky Wijaya mewakili Adhya Pictures.

Sementara itu Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media mengatakan, Kemendikbud Ristek  melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media akan terus mendukung dan memperkuat ekosistem perfilman melalui berbagai program, salah satunya Indonesiana Film.

"Program ini merupakan upaya kami untuk menghasilkan karya-karya naskah berkualitas berbasis kekayaan budaya Indonesia, khususnya kearifan lokal. Dan kita juga butuh lebih banyak dukungan berbagai pihak dan investor untuk turut memajukan ekosistem perfilman Indonesia," tegasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.