Sukses

Road Dog Entertainment Buat Jaka, Film Aksi Cerita Lokal Indonesia

Jaka adalah film aksi bela diri berkecepatan tinggi dengan pendekatan unik dalam produksi film aksi.

Liputan6.com, Jakarta Rumah produksi asal Kanada, Road Dog Entertainment, baru saja menyelesaikan Pilot Project Film berjudul "Jaka". Film aksi dengan cerita lokal dari Indonesia ini disiapkan untuk pasar global. 

Indonesia saat ini dipandang oleh para sineas dunia sebagai salah satu negara yang berhasil memproduksi film-film action kelas dunia seperti The Raid, The Raid 2 (Gareth Evans), Headshot, The Night Comes For Us (Timo Tjahjanto), dan Gundala. (Joko Anwar).

Jaka adalah film aksi yang akan disutradarai oleh Dan Rizzuto, dan ditulis bersama dengan Josh Mazerolle. Dan sebelumnya terlibat dalam film box office Deadpool, Night at The Museum, Nobody dan juga terlibat dalam serial TV Human Target yang dinominasikan Emmy Award. 

Debut film pertama Dan adalah Torn: Dark Bullets (2020), sebuah film fitur pemenang banyak penghargaan yang dapat ditonton di Amazon Prime TV. Dan juga akan memproduksi film tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pemain

Jaka yang diperankan oleh Ramadhan Ruswandi bercerita tentang seorang pria biasa, seorang ayah yang penuh kasih, yang mendapati dirinya diborgol saat liburan keluarga oleh pejabat korup. 

"Jaka terpaksa melakukan pekerjaan kotor untuk menyelamatkan dirinya dan putranya sambil mengungkap mafia organisasi," bunyi pernyataan dalam rilis yang diterima.

 

 

3 dari 4 halaman

Film Aksi

Jaka adalah film aksi bela diri berkecepatan tinggi dengan pendekatan unik dalam produksi film aksi. Pemain senior seperti Tio Pakusadewo (The Raid 2), Yayu Unru (Headshot) dan Michelle Tahalea (The Big 4) juga terlibat dalam produksi.

Elfina Luk, Produser Road Dog Entertainment sangat antusias dan optimis film Jaka akan diterima pasar global. 

"Ada keunikan dari segi budaya khususnya pencak silat dan koreografi di Indonesia," ujar Elfina Luk.

 

4 dari 4 halaman

Industri Film

Elfina sendiri telah bekerja di industri film selama beberapa dekade di Amerika dan Kanada, dia telah terlibat dalam serial pemenang penghargaan The Good Doctor, Lucifer, iZombie, Hollywood blockbuster Skyscraper, Sonic the Hedgehog, dan Tully.

Optimisme yang sama juga datang dari Ryan Santoso, Produser Indonesia yang berbasis di Georgia, Amerika Serikat. Ryan mengatakan film action Indonesia memiliki tempat tersendiri di masyarakat Amerika, diskusi tentang film action aktor Iko Uwais dan Joe Taslim selalu menjadi topik yang menarik ketika membahas film Indonesia. 

Sebagai orang Indonesia yang telah menetap di Amerika, Ryan bercita-cita membawa proyek film internasional untuk syuting atau produksi di Indonesia. Misi Ryan adalah menjadikan Indonesia sebagai tempat produksi film Internasional terbaik bersama Thailand. 

Indonesia juga dipandang Elfina dan Dan sebagai negara yang memiliki keunikan tersendiri karena Pencak Silat sebagai seni bela diri yang sudah mendunia lahir, dan terus berkembang. Indonesia saat ini memiliki ratusan padepokan pencak silat dan puluhan ribu atlet dari berbagai aliran. Awal mula pengenalan Road Dog di Indonesia bermula dari serial Netflix Wu Assassins yang mengambil lokasi syuting di Vancouver, Kanada dimana Dan berkolaborasi dengan Iko Uwais. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.