Sukses

5 Etika Berkomunikasi dengan Tunanetra yang Wajib Kamu Tahu agar Tak Salah Paham

5 Tips Berkomunikasi dengan Tunanetra agar Tidak Salah Paham

Liputan6.com, Jakarta - Membangun hubungan dan persahabatan yang erat dengan individu tunanetra adalah impian banyak orang. Interaksi dengan mereka seharusnya seperti berhubungan dengan siapa pun, penuh dengan momen berbagi dan saling mendukung.

Namun, terkadang kita merasa bingung tentang cara yang tepat untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan mereka. Memahami etika berkomunikasi ini bukan hanya tentang menunjukkan rasa hormat, tapi juga membuka pintu untuk membangun koneksi yang lebih dalam dan bermakna.

Menurut laman Washington State University, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan saat berkomunikasi dengan tunanetra.

1. Biasakan Bertanya Apakah Mereka Membutuhkan Bantuan

Interaksi dengan orang tunanetra sering kali diwarnai kesalahpahaman. Terkadang, mereka diperlakukan dengan remeh atau dianggap seperti anak-anak yang tidak dapat melakukan apa-apa. Sikap ini perlu untuk diubah.

Penting untuk selalu menanyakan apakah bantuan Anda diperlukan dan bagaimana Anda dapat membantu. Jangan langsung memberikan perintah atau bahkan menarik-narik mereka.

Jika mereka membutuhkan bantuan untuk berjalan, mereka akan meraih lengan Anda di atas siku dan berdiri sedikit di belakang Anda. Gerakan Anda akan memberi tahu mereka arah perjalanannya.

Saat membantu mereka duduk, tunjukkan kursi dengan meletakkan tangan mereka di bagian belakang. Untuk membantu mereka makan, Anda dapat membacakan menu atau memberi tahu posisi makanan di piring.

Jika mereka membutuhkan petunjuk, berikan informasi sejelas mungkin.

Ingatlah, orang tunanetra memiliki kemampuan dan kebutuhan yang sama dengan orang lain. Perlakukan mereka dengan hormat dan tawarkan bantuan dengan cara yang sopan dan tidak merendahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Komunikasikan Segala Pergerakan Anda

Saat memasuki ruangan yang terdapat orang tunanetra, beritahu identitas Anda dan jelaskan tujuan.

Contohnya, "Ini Susan. Saya ingin mencari kacamata di meja." Dengan begitu, mereka akan mengenali Anda dan dapat mengidentifikasi kegiatan di sekitar.

Selain itu, hindari meninggalkan ruangan tanpa pamit. Orang dengan tunanetra mungkin tidak menyadari kepergian Anda dan terus berbicara, sehingga merasa kebingungan.

Sikap sederhana ini menunjukkan rasa hormat dan kepedulian Anda terhadap mereka. Dengan berkomunikasi secara terbuka dan jelas, Anda membantu membangun interaksi yang positif dan nyaman bagi semua pihak.

 

3 dari 5 halaman

3. Hormati Batasan Personal

Memberikan ruang pribadi merupakan hal penting dalam interaksi dengan siapapun, termasuk orang tunanetra. Hindari menyentuh mereka secara fisik kecuali Anda yakin bahwa hal tersebut diizinkan.

Tunggulah persetujuan mereka sebelum menyentuh, dan jelaskan tujuan Anda dengan jelas.

Menghormati ruang pribadi mereka menunjukkan rasa hormat dan kepedulian terhadap privasi mereka. Hal ini membantu membangun rasa nyaman dan kepercayaan dalam interaksi.

 

4 dari 5 halaman

4. Sesuaikan Pembicaraan dengan Kondisi Lawan Bicara

Contohnya, saat memberikan petunjuk kepada orang tunanetra, hindari isyarat visual seperti menunjuk atau mendeskripsikan visual sesuatu. Hal ini tidak memiliki makna bagi mereka.

Lebih baik gunakan deskripsi verbal yang jelas dan mudah dipahami. Contohnya, alih-alih mengatakan "Di sana dekat taman bunga," jelaskan dengan lebih detail seperti "Pintu keempat di sebelah kanan setelah Anda keluar dari lift." Hindari pula referensi visual yang ambigu.

Selain itu, dukung ekspresi non-verbal Anda dengan isyarat verbal. Contohnya, katakan "ya" saat mengangguk, "Saya tidak tahu" sambil mengangkat bahu, dan "selamat tinggal" saat melambaikan tangan. Hal ini membantu mereka memahami maksud Anda dengan lebih baik.

5 dari 5 halaman

5. Hindari Membuat Asumsi

Dalam setiap percakapan dengan orang tunanetra, penting untuk menghindari asumsi dan bersikap hormat.

Ingatlah bahwa kebutaan mereka merupakan informasi pribadi, dan tanyakan dengan sopan jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut.

Jika Anda memiliki pertanyaan tentang cara berkomunikasi, istilah yang tepat, atau bantuan yang mereka butuhkan, jangan ragu untuk bertanya kepada mereka secara langsung. Mereka merupakan sumber informasi terbaik untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka sendiri.

Membuka komunikasi dan menunjukkan rasa ingin tahu merupakan kunci untuk membangun interaksi yang positif dan saling menghormati dengan orang tunanetra. Percayalah pada kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan belajarlah dari mereka. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini