Review Hellbound: Kegilaan Kolektif soal Algojo Neraka yang Bikin Pilu Plus Ngilu

The New Truth dan Jung Jinsu semakin mendapat sorotan begitu muncul orang kedua di Korea Selatan yang mendapat nubuat bakal mati dan masuk neraka. Ia adalah Park Jung Ja,  seorang ibu tunggal dengan dua anak miskin. Nahasnya, ia  mendapat ramalan ini pada hari ultahnya.

Tak tahu apa yang harus dilakukan, Park Jung Ja mendekati Jung Jinsu, yang menawarkan bayaran besar untuk diwariskan kepada dua anaknya nanti. Sebagai gantinya, Jung Jinsu ingin peristiwa eksekusi  ini disiarkan secara langsung.

Merasa ini jalan yang terbaik, Park Jung Ja menghubungi pengacara Min Hye Jin (Kim Hyun Joo) yang anti dengan gerakan The New Truth, untuk memastikan uang ini bisa dinikmati anak-anaknya.  Bukan cuma Min Hye Jin yang menaruh curiga terhadap The New Truth, tapi juga detektif kepolisian Jin Kyunghun (Yang Ik June) yang menginvestigasi kematian ganjil yang marak terjadi.

Di sisi lain, anak semata wayang Kyunghun terpengaruh oleh ajaran Jung Jinsu.

Bila hukum yang ditegakkan manusia gagal menghukum orang-orang jahat, maka satu-satunya jalan untuk membalasnya adalah hukum Tuhan. Sebagian besar orang mungkin akan mengamini pernyataan ini.

Namun apa yang terjadi bila kekuasaan Tuhan dimanfaatkan orang-orang sesuai agenda mereka sendiri? Inilah pertanyaan besar yang ditawarkan sutradara/penulis Yeon Sang Ho dalam Hellbound.

Pusat kengerian pun terbelah dua. Para eksekutor dari neraka, serta persekusi oleh massa yang gelap mata dan mengusung “keadilan” versi mereka.

Hadir di tengah pemirsa yang kenyang dengan CGI canggih dari film-film Hollywood, trio eksekutor dalam Hellbound sebenarnya terlihat biasa saja. Kadang kelihatan kurang luwes, malah. Namun mereka tetap membuat penonton ngeri, karena dalam waktu yang pendek sutradara berhasil membangun ikatan emosional terhadap “para pendosa” yang menerima nubuat. Penonton dibuat peduli dan ikut deg-degan dengan nasib mereka. 

Detik-detik menuju eksekusi hingga kepergian sang algojo neraka ini benar-benar terasa menusuk, lengkap dengan keheningan yang terasa memekakkan.

Sedikit peringatan untuk penonton, Hellbound memang tak memajang visualisasi yang kelewat sadis. Namun tetap saja kebrutalan para eksekutor ini, mungkin susah untuk dicerna sebagian pemirsa.

Di luar kekuatan supranatural, keberingasan massa dalam  Hellbound juga memegang peranan penting dalam menghadirkan ketegangan. Salah satu kuncinya adalah keberadaan sesosok BJ atau broadcast jockey yang misterius dari kelompok Arrow Head. Ialah "kompor" yang memanasi massa untuk bergerak dan menegakkan “keadilan.”

Penampilan sang BJ memang terasa menggelikan dan berlebihan, dengan cat warna-warni neon yang menyala dalam gelap. Belum lagi tingkahnya yang hiperbola.

Namun sang BJ seakan memang menjadi inti sari segala kegilaan dalam dunia distopia ini.

Kerangka plot cerita—setidaknya hingga episode ketiga yang dibuka kepada media untuk keperluan screening—ditunjang  akting apik para pemainnya. Yoo Ah In dengan topeng pengasih dan senyum mengerikan yang kadang "merembes" keluar, Kim Hyun Joo yang kuat tapi tetap didera rasa takut, hingga Yang Ik June yang begitu putus asa mencoba menyelamatkan putri semata wayangnya.  Masih ada juga Park Jeong Min dan Won Jin A yang akan muncul di episode selanjutnya.

Sutradara Yeon Sang Ho sebelumnya sukses menyuntikkan drama ayah-anak yang sungguh manusiawi di tengah malapetaka zombi di Train to Busan. Kini, ia mengusung hal serupa, dalam lingkup yang lebih luas, dalam Hellbound.

Tak hanya bicara cinta, kali ini ia juga mengelaborasi tentang dendam, kemarahan, dan kegilaan kolektif. Alhasil, dunia dalam Hellbound terasa sangat fiktif, tapi dalam waktu yang sama, terasa begitu dekat.

Hellbound mulai tayang di Netflix pada hari ini, Jumat (19/11/2021).