Sukses

Bursa Saham Asia Tergelincir pada Awal Pekan Imbas Konflik Israel-Iran

Bursa saham Asia Pasifik tergelincir pada perdagangan Senin, 15 April di tengah sentimen ketegangan Israel-Iran.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik ditutup merosot pada perdagangan Senin, (15/4/2024) setelah pelaku pasar mempertimbangkan dampak serangan Iran ke Israel akhir pekan lalu.

Dikutip dari CNBC, Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggambarkan serangan itu bleum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, harga minyak dunia sedikit berubah pada awal pekan ini. Harga minyak Brent melemah tipis 0,14 persen ke posisi USD 90,32 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 0,32 persen ke posisi USD 85,39 per barel.

Selain itu, pelaku pasar juga mencermati data ekonomi pada awal pekan ini. India merilis data inflasi naik 0,53 persen pada Maret, lebih tinggi dari perkiraan Reuters di kisaran 0,51 persen.

Sementara itu, China merilis data Produk Domestik Bruto (PDB) pada Selasa pekan ini. Sedangkan Jepang merilis data neraca perdagangan dan inflasi masing-masing pada Rabu dan Jumat pekan ini.

Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 0,74 persen ke posisi 39.232,8. Indeks Topix melemah 0,23 persen ke posisi 2.753,2.

Sementara itu, indeks Kospi tergelincir 0,42 persen ke posisi 2.670,43. Indeks Kosdaq susut 0,94 persen ke posisi terendah sejak 13 Februari 2024.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,46 persen ke posisi 7.752, dan catat koreksi selama tiga hari.

Di bursa saham China, indeks CSI 300 menguat lebih dari 2 persen dan catat penguatan terbesar dalam sehari sejak 6 Februari 2024. Indeks CSI 300 ditutup ke posisi 3.549,08. Indeks Hang Seng melemah 0,55 persen.

Bursa saham berjangka Amerika Serikat menguat pada Minggu, 14 April 2024 seiring investor menilai serangan rudal dan drone Iran ke Israel. Indeks Dow Jones berjangka naik 0,2 persen. Indeks S&P 500 bertambah 0,2 persen. Indeks Nasdaq mendaki 0,3 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembukaan Bursa Saham Asia Pasifik

Sebelum diberitakan, Bursa saham Asia Pasifik tergelincir pada perdagangan Senin (15/4/2024) seiring pelaku pasar mencermati dampak serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu. Selain itu, investor juga fokus terhadap data ekonomi dari China dan Jepang.

Mengutip CNBC, Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal dalam serangan militer ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggambarkan serangan itu belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam sebuah pernyataan, Joe Biden menuturkan, AS akan intervensi untuk menolong Israel. Seiring sentimen serangan itu, harga minyak sedikit berubah pada Senin pagi. Harga minyak mentah berjangka Brent naik 0,02 persen ke posisi USD 90,47 per barel dan harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) melemah tipis 0,13 persen ke posisi USD 85,55.

Di sisi lain, India akan merilis inflasi grosir Maret pada Senin, 15 April 2024. Sementara itu, China akan mengumumkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal pertama.  Jepang juga akan merilis data perdagangan pada Maret dan angka inflasi masing-masing pada Rabu dan Jumat pekan ini.

 

3 dari 3 halaman

Indeks Nikkei

Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 1,28 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Topis melemah 0,97 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan tergelincir 0,92 persen. Indeks Kosdaq anjlok 1,58 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 turun tipis 0,14 persen, dan alami koreksi paling kecil di antara bursa saham lainnya di Asia.

Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 16.476, lebih lemah dibandingkan penutupan terakhir di posisi 16.721,69.

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat (AS) berjangka menguat pada perdagangan Minggu, 14 April 2024 seiring investor fokus terhadap serangan rudal dan drone Iran ke Israel. Indeks Dow Jones berjangka naik 90 poin atau 0,2 persen. Indeks S&P 500 berjangka bertambah 0,2 persen dan indeks Nasdaq menguat 0,3 persen.

Harga emas berjangka melemah menjadi USD 2.373 per ounce. Harga emas batangan mencapai rekor tertinggi pada pekan lalu dan naik 15 persen pada 2024 seiring investor mencari keamanan di tengah inflasi yang tinggi dan ketegangan geopolitik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.