Sukses

OJK: IHSG Menguat 0,22% ke Level 7.288 per Maret 2024,

OJK melaporkan pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan. Hal itu dipengaruhi oleh aksi borong saham yang dilakukan investor asing.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, keuangan derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi, melaporkan pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan. Hal itu dipengaruhi oleh aksi borong saham yang dilakukan investor asing.

Tercatat indeks harga saham gabungan menguat 0,22% year to date ke level 7.288,81. Nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 11.692 triliun rupiah atau naik 0,15% year to date serta membukukan net buy sebesar Rp 28,28 triliun ytd," kata Inarno dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Maret 2024, Selasa (2/4/2024).

Inarno merinci, nilai di sisi likuiditas transaksi rata-rata transaksi pasar saham tercatat Rp 10,98 triliun rupiah year to date (ytd). Kemudian di pasar obligasi indeks pasar obligasi Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 1,14 persen ytd ke level 378,88.

Sementara itu. di industri pengelolaan investasi nilai aset under manajemen atau AUM pengelolaan investasi per 27 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 818,17 triliun atau turun 0,80% ytd.

"Dengan nilai aktiva bersih atau NAB Reksadana tercatat sebesar Rp 488,73 triliun atau turun 2,54% ytd dan net redemption sebesar Rp 29,95 triliun pada Maret 2024," ujarnya.

Disamping itu, antusiasme penghimpunan dana di pasar modal juga masih terlihat. Tercatat nilai penawaran umum sebesar Rp 48 triliun dengan emiten baru tercatat sebesar 15 emiten hingga 28 Maret 2024, sementara itu, masih terdapat 123 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 59,68 triliun.

Adapun pada bursa karbon sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 28 Maret 2024 tercatat 53 pengguna jasa yang mendapatkan izin, dengan total volume sebesar 571.000 ton CO2 ekuivalen dan akumulasi nilai sebesar Rp 35,30 miliar, dengan rincian nilai transaksi 27,89% di pasar reguler dan 19,76% di pasar negosiasi, serta 52,35% di pasar lelang.

"Tentunya ke depan potensi bursa karbon masih sangat besar mengingat terdapat 3.546 pendaftar yang tercatat di sistem registrasi nasional pengendalian perubahan iklim, dan tingginya potensi unit karbon yang ditawarkan," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

IHSG Merosot Setelah Penerapan Full Call Auction, Ini Respons BEI

Sebelumnya, Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tanggapan terkait Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah usai penerapan papan pemantauan khusus tahap II melalui skema full periodic call auction.

Berdasarkan data RTI, IHSG melemah 1,91 persen sejak penerapan papan pemantauan khusus tahap II melalui full periodic call auction pada 25 Maret 2024. Pada penutupan perdagangan Senin, 1 April 2024, IHSG turun 1,15 persen ke posisi 7.205,06.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menilai, penggerak IHSG merupakan saham-saham yang masuk indeks LQ45. Sementara itu, pergerakan saham yang masuk dalam papan pemantauan khusus sebesar 1,5 persen dari total keseluruhan saham.

“Perhitungan kami,pengaruh pergerakan saham-saham yang masuk dalam papan pemantauan khusus sebesar 1,5 persen dari total keseluruhan saham,” ujar Irvan, kepada wartawan, Senin, (1/4/2024).

Ia mengatakan, dampak penerapan papan pemantauan khusus ada terhadap IHSG tetapi tidak sebesar saham yang masuk indeks LQ45. “Dampaknya ada. Cuma masih lebih besar diakibatkan saham LQ45,” kata Irvan.

Sebelumnya diberitakan, sejak penerapan papan pemantauan khusus tahap II, tidak semua pelaku pasar merespons positif.

Bahkan, ada yang sudah membuat petisi agar full call auction dihapus. Petisi ini diinisiasi oleh seorang investor yang menggunakan nama IndoStocks Traders dalam petisinya pada 25 Maret 2024.

Menurut dia, peraturan full periodic call auction membuat pasar saham menjadi tidak stabil dan sulit diprediksi, mirip dengan permainan judi daripada investasi jangka panjang yang seharusnya aman dan dapat diprediksi.

 

 

3 dari 3 halaman

Ada Petisi

"Saya merasa terganggu oleh peraturan Papan Full Auction yang berlaku saat ini. Saham yang masuk papan full auction tidak akan memiliki bid offer. Gelap. Kosong melompong. Nanti tiba - tiba ada random closing, harga terbentuk. Benar-benar mirip seperti para penjudi togel yang tebak-tebakan angka mana yang mau naik," mengutip keterangan petisi dalam laman change.org ditulis Minggu, 31 Maret 2024.

Lewat petisi, dia meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menghapuskan peraturan Papan Full Auction demi kestabilan pasar saham dan perlindungan bagi para investor. Hingga berita ini ditulis, petisi tersebut telah mendapat dukungan dari 9.000 orang.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy sebelumnya mengatakan, implementasi papan pemantauan khusus tahap II diharapkan dapat meningkatkan aktivitas transaksi dan pembentukan harga yang lebih baik untuk saham pada papan pemantauan khusus.

Hal ini juga selaras dengan tujuan meningkatkan perlindungan investor, serta mewujudkan perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien.

Meskipun batas minimum harga yang diberlakukan untuk saham papan pemantauan khusus ini adalah Rp 1, Auto Rejection harian yang diterapkan bagi saham-saham di papan ini lebih kecil dibandingkan yang lain, yaitu 10%.

"Melalui mekanisme ini kami harapkan saham-saham tersebut dapat lebih aktif diperdagangkan sesuai dengan fair pricenya, yang informasinya dapat dilihat melalui IEP & IEV," kata Irvan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini