Sukses

IndiHome Resmi Kawin dengan Telkomsel, Bakal IPO?

Pemegang saham PT Telkom Indonesia (Tbk) (TLKM) resmi menyetujui pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel. Hal itu disetujui dalam RUPST Perseroan, 30 Mei 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Telkom Indonesia (Tbk) (TLKM) resmi menyetujui pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel. Persetujuan diperoleh dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan Selasa, 30 Mei 2023.

Meski begitu, Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah menegaskan belum ada rencana mengantarkan Telkomsel untuk melantai di Bursa.

"Tidak (ada IPO), karena kontribusi Telkomsel saja sudah di atas 30 persen dari total pendapatan Telkom. Ditambah IndiHome nanti lebih besar lagi," kata Ririek kepada wartawan usai RUPST Perseroan, Selasa (30/5/2023).

Ririek menambahkan, informasi mengenai Telkomsel sudah cukup transparan sejauh ini tanpa perlu menjadi perusahaan terbuka. Sebab, Telkomsel memang menjadi entitas langsung di bawah Telkom yang tercatat sebagai perusahaan terbuka.

Sehingga Ririek menilai aksi pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) Telkomsel saat ini tidak diperlukan. Adapun sinergi antara IndiHome dan Telkomsel diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam layanan digital. Di mana Telkomsel akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya.

"Dari sisi bisnis, integrasi layanan broadband ini diharapkan dapat menambah efisiensi dari sisi belanja modal (capital expenditure/capex), operational expenditure/opex), dan sinergi revenue," imbuh Ririek.

Spin off IndiHome dalam rangka implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan bagian dari strategi utama perusahaan yaitu Five Bold Moves yang strategis bagi Telkom.

Hal ini dalam mendukung terciptanya inklusi digital melalui peningkatan keandalan konektivitas yang lebih luas dan merata bagi masyarakat. Ke depannya Telkomsel akan fokus menjalankan segmen bisnis Business to Customer (B2C), sementara Telkom fokus pada segmen Business to Business (B2B).

Menurut Ririek, potensi pasar yang besar dan masih banyak perusahaan maupun instansi yang memerlukan dukungan digitalisasi menjadi peluang bagi Telkom untuk menjadi pemain besar di segmen bisnis B2B.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tebar Dividen 2022

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 30 Mei 2023. Pada rapat tersebut, pemegang saham perseroan menyetujui pembagian dividen senilai Rp 16,6 triliun atau Rp 167,6 per saham.

Besaran dividen itu setara 80 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022. "RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 16,6 triliun atau 80 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2022. Dividen itu mengalami pertumbuhan sebesar 11,7 persen dari tahun sebelumnya," ungkap Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam konferensi pers usai RUPST Telkom Indonesia, Selasa (30/5/2023).

Dividen tersebut akan dibayarkan paling lambat pada 5 Juli 2023 bagi pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan 13 Juni 2023. Adapun sisa laba bersih sebesar 20 persen atau Rp 4,2 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan.

Sepanjang 2022, Telkom membukukan pendapatan Rp 147,30 triliun, naik 2,86 persen dari periode 2021 sebesar Rp 143,2 triliun. Sayangnya, laba perseroan justru susut 16,18 persen menjadi Rp 20,75 triliun pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 24,7 triliun.

Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba per saham dasar turun menjadi 209,49 pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya 249,94. Selain pembagian dividen, pemegang saham menyetujui perubahan susunan manajemen melalui pengangkatan Silmy Karim sebagai Komisaris perseroan dan Honesti Basyir sebagai Direktur.

Sehingga susunan manajemen menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris Telkom

Komisaris Utama/Komisaris Independen: Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro

Komisaris Independen: Wawan Iriawan

Komisaris Independen: Bono Daru Adji

Komisaris Independen: Abdi Negara Nurdin

Komisaris: Arya Mahendra SinulinggaKomisaris: Marcelino Pandin

Komisaris: IsmailKomisaris: Rizal Mallarangeng

Komisaris: Isa RachmatarwataKomisaris: Silmy Karim 

Dewan Direksi Telkom

Direktur Utama: Ririek Adriansyah

Direktur Enterprise & Business Service: FM Venusiana R

Direktur Digital Business: Muhamad Fajrin Rasyid

Direktur Human Capital Management: Afriwandi

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Heri Supriadi

Direktur Network & IT Solution: Herlan Wijanarko

Direktur Strategy Portfolio: Budi Setyawan Wijaya

Direktur Wholesale & International Service: Bogi Witjaksono

Direktur Group Business Development: Honesti Basyir 

3 dari 3 halaman

Bidik Pertumbuhan Pelanggan, Telkom Indonesia Perkuat Bisnis FMC

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membidik pertumbuhan jumlah pelanggan melalui Fixed Mobile Convergence (FMC) atau gabungan dua teknologi yang berbeda antara teknologi seluler dan Wi-Fi menjadi satu bentuk layanan yang terintegrasi dalam satu ponsel. 

"Kita fokus ke enterprise dan solution, untuk awal perwakilan wilayah akan fokus ke consumer. Sampai akhir tahun ini Telkom Indonesia menargetkan FMC bisa menggaet hingga 1 juta pelanggan. Bukan dari yang baru tapi dari cross selling yang di dalam," kata Corporate Communication and Investor Relation Telkom Ahmad Reza saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Dalam kesempatan yang sama, VP Investor Relations Telkom Indonesia Edwin Sebayang menegaskan, pelaksanaan FMC ini bertujuan untuk efisiensi belanja modal (capital expenditure/capex) dan biaya operasional (operational expenditure/opex).

Dengan demikian, dia memproyeksikan dalam lima tahun mendatang belanja modal perusahaan bisa dipangkas sekitar 10 persen. Sehingga, belanja modal yang dibutuhkan perseroan berpotensi turun menjadi 22 persen dari total pendapatan perusahaan.

Di sisi lain, ia juga optimistis EBITDA maupun pendapatan setiap tahunnya bisa meningkat seiring efisiensi. "Harapan kami adalah kenaikan daripada ebitda ataupun revenue setiap tahunnya,” imbuhnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini