Sukses

CEO JPMorgan Jamie Dimon Sebut Krisis Perbankan Dongkrak Potensi Resesi AS

CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon menuturkan, krisis perbankan yang dipicu keruntuhan Sillicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank telah dongkrak potensi resesi Amerika Serikat.

Liputan6.com, New York - Krisis perbankan yang disebabkan oleh keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank baru-baru ini telah mendongkrak potensi resesi Amerika Serikat (AS).

Hal itu disampaikan CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon saat wawancara dengan CNN, dikutip Sabtu (8/4/2023).

Berbicara dalam wawancara pertama sejak kegagalan SVB, Jamie Dimon menuturkan, sementara sistem perbankan kuat dan sehat. Gejolak baru-baru ini di sekitar sistem keuangan adalah bobot lain dalam skala menuju resesi.

“Kami melihat orang-orang mengurangi sedikit pinjaman, mengurangi sedikit, dan menarik sedikit. Sementara kekacauan perbankan, tidak harus memaksa resesi. Itu adalah resesi,” ujar dia.

Jamie Dimon menuturkan, ada awan badai di depan ekonomi. Ia melihat, kebijakan pengetatan moneter bank sentral AS saat ini ditambah inflasi yang lebih tinggi serta perang Rusia di Ukraina adalah risiko terbesar yang dia lihat untuk perekonomian.

Namun, ia berharap tentang kekuatan sumber daya manusia di Amerika Serikat (AS). Selain itu, ia juga mendukung kewirausahaan lokal.

Dimon melakukan wawancara dengan jurnalis CNN Poppy Harlow setelah pembukaan cabang komunitas Chase di Atlanta. Bank Atlanta adalah cabang ke-16 Chase yang dibangun bersama dengan komunitas lokal dan menyelenggarakan acara gratis, lokakarya kesehatan keuangan, dan pelatihan keterampilan penduduk setempat. Cabang komunitas juga menyediakan ruang etalase untuk pop-up bisnis kecil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komunitas Perbankan

Dimon menuturkan, cabang-cabang ini bukanlah amal dalam bentuk apapun. “Mereka bagus untuk bisnis. Kita perlu mendapatkan dana ke komunitas lokal,” ujar dia.

Bagian dari itu sesederhana membuka rekening tabungan. “Banyak dari kami memiliki ibu dan ayah yang mengajak kami membuka rekening pertama. Dan kemudian Anda melihat uang Anda berubah dari USD 84,75 menjadi USD 85,17. Itu seperti sulap, ketertarikan itu,” ujar dia.

Dimon menuturkan, hal itu adalah bagian dari apa yang ingin dia capai dengan cabang komunitasnya. “Kami tidak ingin orang takut masuk ke cabang di sini.Datang apa adanya, bawa anak-anakmu dan belajarlah,” ujar dia.

Sebagai bagian dari inisiatif, Chase telah mempekerjakan sejumlah manajer komunitas dengan tujuan jelas untuk mendorong mereka yang merasa tidak nyaman dengan lingkungan bank untuk masuk dan belajar tentang keuangannya.

Ia menuturkan, peran ini sangat penting dan sering diisi oleh bank komunitas menengah regional yang sebagian menjadi penyebab kegagalan SVB dan Signature Bank baru-baru ini dan kemungkinan penularan begitu mengerikan.

3 dari 3 halaman

Krisis Sektor Perbankan

Dimon menuturkan tidak yakin apakah ekonomi Amerika Serikat sudah melalui krisis perbankan saat ini. “Saya berharap ini akan selesai, Anda tahu, tidak lama lagi,” ujar dia.

Dimon menuturkan, dia tidak tahu apakah lebih banyak bank akan bangkrut pada 2023, tetapi dengan cepat menunjukkan kekacauan ini tidak seperti krisis keuangan 2008. “Pada 2008, ada ratusan lembaga di seluruh dunia yang terlalu banyak pengaruh. Kami tidak memiliki itu,” ujar dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga tidak memiliki masalah besar di pasar hipotek. “Ini tidak seperti itu. Dan publik Amerika Serikat seharusnya tidak berpikir seperti itu,” tutur dia.

Dimon mengatakan, tidak apa-apa membiarkan beberapa bank runtuh. “Kegagalan tidak apa-apa. Kamu hanya tidak ingin efek domino ini,” ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.