Sukses

Panorama Sentrawisata Incar Pertumbuhan Pendapatan Dua Kali Lipat pada 2023

Direktur Utama Panorama Sentrawisata Budijanto Tirtawisata berharap pendapatan tumbuh dua kali lipat pada 2023. Hal itu asal didukung keadaan mulai membaik.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten pariwisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) membidik pertumbuhan pendapatan dua kali lipat pada 2023. Ini mengingat kondisi sudah mulai pulih sejak terjadinya pandemi COVID-19.

Direktur Utama Panorama Sentrawisata Budijanto Tirtawisata menuturkan, selama keadaan mulai membaik atau kembali normal, pendapatan perseroan berpotensi meningkat pada 2023.

"Kami harapkan (pendapatan) bisa naik double atau dua kali lipat," kata Budijanto dalam paparan publik, ditulis Rabu (22/3/2023).

Di sisi lain, perseroan juga tengah menyiapkan langkah strategis pada tahun ini. Salah satunya adalah melakukan optimalisasi sumber untuk menangkap momentum permintaan yang tertahan. Selain itu, Panorama Sentrawisatajuga secara konsisten menerapkan operasional yang cerdas agar dapat menekan biaya sebesar 50 sampai dengan 60 persen.

Kemudian, perseroan juga melakukan deleveraging melalui divestasi aset ataupun portofolio yang tidak produktif untuk mengurangi rasio utang. Lalu, perseroan juga menjalankan omni-channel model untuk meningkatkan end to end business ecosystem dan memperluas kanal distribusi.

Tak hanya itu, perseroan bakal melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu melalui skema rights issue dalam beberapa waktu mendatang. Budijanto bilang, rencana aksi korporasi tersebut telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat struktur modal usaha dan meringankan beban utang dari perusahaan.

"Kita mendapatkan persetujuan dari pemegang saham, tujuannya tentu untuk memperkuat modal usaha dan juga sampai dengan yang ditentukan meringankan beban utang, mengenai detail jumlah dan sebagainya masih dalam kajian," kata Budijanto.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Rights Issue Panorama Sentrawisata Masih Tunggu Persetujuan OJK

Meski demikian, Panorama Sentrawisata masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggelar rights issue dalam waktu dekat.

"Ini belum persetujuan dari OJK untu menerbitkan saham sebanyak-banyaknya," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Panorama Sentrawisata berencana menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 600 juta lembar saham dengan  nilai nominal Rp 50 per saham, angka tersebut, mewakili 50 persen dari modal disetor.  Selain itu, perseroan juga  bakal menerbitkan waran 200 juta waran atau sekitar 16,667 persen dari jumlah yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran rights issue disampaikan pada OJK.

Hingga akhir 2022 Panorama Sentrawisata membukukan pendapatan Rp 1,52 triliun atau naik 538,12 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 239,23 miliar.  Dengan demikian, perseroan mencatatkan laba kotor Rp 147,98 miliar atau melesat dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,26 miliar. Hingga Desember 2022, Perseroan mencatatkan laba bersih Rp 12,24 miliar.  Angka tersebut naik 88,14 persen dari rugi bersih tahun sebelumnya Rp 103,27 miliar pada 2021.

3 dari 5 halaman

Panorama Sentrawisata Kantongi Restu Pemegang Saham untuk Gelar Rights Issue

Sebelumnya, emiten pariwisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) bakal melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu melalui skema rights issue.

Direktur Utama Panorama Sentrawisata Budijanto Tirtawisata menjelaskan, rencana aksi korporasi tersebut telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat struktur modal usaha dan meringankan beban utang dari perusahaan.

"Kita mendapatkan persetujuan dari pemegang saham, tujuannya tentu untuk memperkuat modal usaha dan juga sampai dengan yang ditentukan meringankan beban utang, mengenai detail jumlah dan sebagainya masih dalam kajian," kata Budi dalam paparan publik Panorama Sentrawisata, dikutip Rabu (22/3/2023).

Meski demikian, Panorama Sentrawisata masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggelar rights issue dalam waktu dekat.

"Ini belum persetujuan dari OJK untuk menerbitkan saham sebanyak-banyaknya," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Panorama Sentrawisata berencana menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 600 juta lembar saham dengan  nilai nominal Rp 50 per saham, angka tersebut, mewakili 50 persen dari modal disetor.  Selain itu, perseroan juga  bakal menerbitkan waran 200 juta waran atau sekitar 16,667 persen dari jumlah yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran rights issue disampaikan pada OJK.

Hingga akhir 2022 Panorama Sentrawisata membukukan pendapatan Rp 1,52 triliun atau naik 538,12 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 239,23 miliar.  Dengan demikian, perseroan mencatatkan laba kotor Rp 147,98 miliar atau melesat dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,26 miliar. Hingga Desember 2022, Perseroan mencatatkan laba bersih Rp 12,24 miliar.  Angka tersebut naik 88,14 persen dari rugi bersih tahun sebelumnya Rp 103,27 miliar pada 2021.

 

4 dari 5 halaman

Rights Issue Panorama Sentrawisata

Sebelumnya. PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,2 miliar lembar saham atau 100 persen dari modal disetor Panorama Sentrawisata dengan nilai nominal Rp 50 per lembar.

PT Panorama Sentrawisata Tbk juga akan menerbitkan waran yang melekat pada saham hasil pelaksanaan HMETD.

Waran yang diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya sebesar 400 juta waran atau sekitar 33,33 persen dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran PMHMETD disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Rencana ini akan dimintakan persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB yang rencananya akan digelar pada 27 Juli 2022,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT Panorama Sentrawisata Tbk, Ahmad Bangun Sadewa dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/7/2022).

 

5 dari 5 halaman

Dana Rights Issue

Perseroan bermaksud untuk menggunakan seluruh dana yang diterima dari PMHMETD untuk pengembangan usaha, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak. Juga untuk pengurangan sebagian utang dan modal kerja.

"Aksi ini diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi perseroan dan entitas anak, yaitu antara lain memperkuat struktur permodalan perseroan serta menambah kas untuk keperluan modal kerja," imbuh Ahmad.

Selain itu diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap kegiatan usaha, kinerja perseroan dan daya saing perseroan dalam industri pariwisata Indonesia.

Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing perseroan, diharapkan pula dapat meningkatkan pendapatan dan laba bersih perseroan yang pada akhirnya akan memberikan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham perseroan.

Dalam PMHMETD ini, perseroan mengharapkan partisipasi sebanyak-banyaknya dari para pemegang saham perseroan untuk melaksanakan HMETD yang akan diperoleh para pemegang saham. Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETDnya, akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan sahamnya dalam perseroan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.