Sukses

Matahari Department Store Siapkan Rp 1 Triliun untuk Buyback Saham LPPF

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyatakan, pelaksanaan pembelian kembali saham atau buyback jadi bentuk usaha untuk meningkatkan nilai pemegang saham perseroan sehingga berikan fleksibilitas.

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pembelian Kembali Saham akan dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.04/2017 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka Pembelian kembali saham akan dilaksanakan setelah perseroan memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang akan dilaksanakan pada 29 Maret 2023.

Pelaksanaan pembelian kembali Saham akan dilaksanakan paling lama 18 bulan terhitung sejak hari diselenggarakannya RUPST. Jumlah biaya yang akan dikeluarkan untuk pelaksanaan pembelian kembali saham adalah maksimal sebesar Rp 1 triliun.

Pembelian kembali saham akan dilakukan atas sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor dan ditempatkan Matahari Department Store dan akan dilakukan pada saham seri C. Harga pembeian kembali saham akan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Pelaksanaan pembelian kembali saham merupakan salah satu bentuk usaha Perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham Perseroan sehingga akan memberikan fleksibilitas yang besar kepada Perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien,” ungkap Sekretaris Perusahaan, Miranti Hadisusilo dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/2/2023).

Perseroan berharap tidak akan terjadi penurunan pendapatan maupun perubahan pembiayaan perseroan secara signifikan akibat aksi ini. Sebagai gambaran, pada akhir Desember 2021 perseroan mencatat laba bersih Rp 351 per lembar.

Sedangkan proforma laba bersih per saham apabila pembelian kembali saham dilaksanakan (dengan asumsi jumlah pembelian kembali saham dilakukan dalam jumlah maksimum) adalah sebesar Rp 447. Selanjutnya, perseroan akan mengumumkan laporan kinerja tahun 2022 dan laba bersih per saham tahun untuk tahun buku 2022 pada 24 Februari 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal III 2023

Sebelumnya, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berhasil mencatatkan pendapatan bersih pada kuartal III sebesar Rp 1,2 triliun. Secara keseluruhan sepanjang 9 bulan pertama 2022, LPPF telah mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 4,96 triliun.

Berdasarkan siaran pers emiten, dikutip Sabtu (22/10/2022), melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 9,5 triliun untuk periode yang berakhir pada 30 September 2022, 26,5 persen di atas periode yang sama pada 2021. 

Laba perseroan juga meningkat. Hingga September 2022, perseroan membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,05 triliun, tumbuh 140,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 438,6 miliar.

Adapun, Pertumbuhan Penjualan pada Gerai yang Sama (SSSG) Q3 2022 sebesar 144,7 persen, dan perubahan EBITDA triwulanan sebesar Rp 340 Miliar dibandingkan tahun sebelumnya dengan EBITDA YTD sebesar Rp 1,5 Triliun, hampir dua kali lipat dari YTD September 2021 dan di atas tahun penuh 2021.

Dengan performa Q3 dan momentum pertumbuhan yang kuat di tahun ini, Perseroan masih berada di jalur yang tepat untuk panduan EBITDA tahun penuh 2022 sebesar Rp 2,1 Triliun dan Laba Bersih sebesar Rp 1,4 Triliun

 

3 dari 4 halaman

Panduan 2023

CEO Matahari, Terry O'Connor mengatakan, berlanjutnya pemulihan secara kuat adalah bukti dari bakat, komitmen serta semangat karyawan dalam budaya kerja ‘feel good’. 

Menjelang 2023, anggaran awal berada pada level EBITDA Rp 2,4 hingga Rp 2,5 triliun, namun mengingat ketidakpastian global yang dapat berdampak secara nasional, membuat perseroan memutuskan untuk mengeluarkan panduan anggaran yang berhati-hati sebesar Rp 2,3 hingga Rp 2,4 triliun.

”Matahari berkomitmen atas Dividen tahun 2022 sebesar Rp 525 per saham pembayaran tertinggi hingga saat ini yang akan dibayarkan pada 2023, bergantung pada persetujuan yang diwajibkan, yang mempertajam komitmen kuat kami terhadap peningkatan pengembalian nilai pemegang saham secara keseluruhan,” ujar O’Connor dalam siaran pers, dikutip Sabtu (22/10/2022).

O’Connor menambahkan, Matahari berkomitmen untuk meningkatkan nilai pemegang saham melalui program pembelian kembali saham dan kebijakan dividen yang tinggi.

 

4 dari 4 halaman

Strategi 5 Tahun

Perseroan baru-baru ini meluncurkan kembali pemosisian merek, identitas, dan logo baru yang mewakili Matahari baru sebagai 'House of Specialists' yang berpusat pada pelanggan, omni-channel untuk melayani kebutuhan fesyen spesialis dari kelompok pelanggan terbesar di seluruh Indonesia.

Ini sejalan dengan strategi 5 tahun membangun pangsa pasar di pasar sasarannya sebagai merek ritel paling pervasif di sektornya. 

Selain itu, Matahari berencana untuk membuka 12-15 gerai baru pada 2023 dengan 7 lokasi telah ditentukan dan juga telah meningkatkan peluang perluasan gerai dan penciptaan lapangan kerja.

Jumlah total gerai secara nasional pada akhir 2022 akan menjadi 148, tumbuh menjadi 160 atau lebih pada akhir 2023.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.