Sukses

Bank Mandiri Komitmen Genjot Sektor Hilirisasi Melalui Penyaluran Kredit

Bank Mandiri menyatakan, pembiayaan ke sektor industri pengolahan menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam kinerja kredit Bank Mandiri.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berkomitmen mendukung program pemerintah, salah satunya melalui pembiayaan atau kredit di industri hilir. 

Hal tersebut selaras dengan upaya pemerintah serta instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat hilirisasi industri yang dinilai akan menjadi penopang perkembangan ekonomi Indonesia ke depan.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah Kris Indriati menuturkan, secara bisnis sektor industri hilirisasi atau pengolahan memiliki prospek positif pada masa mendatang. Untuk itu, Bank Mandiri pun kian memacu penyaluran kredit terhadap sektor ini. 

Tercatat, eksposur Bank Mandiri di sektor industri pengolahan, termasuk industri hilir, telah mencapai total Rp 144 triliun pada akhir 2022 dengan tingkat kualitas kredit terjaga di level rendah. Pencapaian tersebut, tumbuh signifikan mencapai 15,2 persen jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya atau year on year (yoy).

"Pembiayaan ke sektor industri pengolahan memang menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam kinerja kredit Bank Mandiri. Dengan adanya inisiatif dari Pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ke sektor industri hilirisasi, kami optimis prospek penyaluran kredit pada sektor ini akan terus membaik,” kata Indah dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (16/2/2023).

Indah menegaskan, sektor ini akan tetap menjadi salah satu fokus pertumbuhan kredit Bank Mandiri ke depan. Apalagi, portofolio campuran Bank Mandiri ke sektor industri pengolahan termasuk industri hilir telah menyumbang 15,4 persen dari total kredit perseroan. 

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prospek Sektor Industri Pengolahan Hilir

"Lebih detail lagi, beberapa sub sektor industri pengolahan hilir tersebut adalah industri makanan dan minuman, industri farmasi, industri pengolahan logam (smelter), industri pupuk, industri kimia, industri pakan ternak dan lain sebagainya. Kami memandang sektor-sektor tersebut masih memiliki prospek yang baik ke depannya seiring dengan pemulihan perekonomian Indonesia dan peningkatan demand global,” kata dia.

Dalam mendukung industri hilirisasi, Bank Mandiri juga telah memberikan berbagai layanan keuangan kepada sektor tersebut. Layanan keuangan tersebut di antaranya kredit investasi, kredit modal kerja, bank garansi, dan produk perbankan lainnya.

Indah menuturkan, strategi ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat yang terus tumbuh positif. 

Meski begitu, Bank Mandiri tetap akan mengedepankan prinsip kehati-hatian guna menjaga kualitas kredit tetap terjaga di level yang memadai. 

"Bank Mandiri memastikan fokus pembiayaan Bank Mandiri akan disalurkan kepada sektor yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Bank Mandiri Bakal Stock Split Saham, Cek Jadwalnya

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan demikian nilai nominal baru jadi Rp 125 dari sebelumnya Rp 250.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (4/2/2023), PT Bank Mandiri Tbk menyatakan, rencana stock split tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 3 Februari 2023.

Dengan stock split tersebut nilai nominal baru saham Bank Mandiri menjadi Rp 125 per saham dari sebelumnya Rp 250 per saham. Adapun jumlah saham setelah stock split menjadi 93.333.333.332 saham. Sebelum stock split, jumlah saham Bank Mandiri sebesar 46.666.666.666 saham.

Jadwal Stock Split

Tanggal efektif pada 10 April 2023

Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar pada 6 April 2023

Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan negosiasi pada 10 April 2023

Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 12 April 2023

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 3 Februari 2023, saham BMRI naik 2,06 persen ke posisi Rp 9.925 per saham. Saham BMRI dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 9.750 per saham.

Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 9.950 dan terendah Rp 9.750. Total frekuensi perdagangan saham 9.802 kali dengan volume perdagangan 648.034 saham. Nilai transaksi Rp 640 miliar.

 

4 dari 4 halaman

Bank Mandiri Bidik Penyaluran Kredit Tumbuh 12 Persen

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menargetkan pertumbuhan kredit hingga 12 persen untuk tahun ini. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, target itu tentunya tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.

"Untuk pertumbuhan penyaluran kredit tahun 2023 di kisaran 10 sampai dengan 12 persen. Kemudian net interest margin (NIM) akan kita jaga untuk memberi efektivitas kepada profitability yang akan mendukung pertumbuhan modal yang lebih sehat dengan kisaran NIM di 5,3 sampai dengan 5,6 persen,” kata Dermawan dalam paparan kinerja Bank Mandiri Kuartal IV, Selasa (31/1/2023).

Bersamaan dengan itu, Bank Mandiri akan mengelola cost of credit (CoF) tetap rendah di kisaran 1,3 persen sampai dengan 1,5 persen. Sepanjang 2022, Bank Mandiri berhasil mengantongi laba bersih Rp 41,2 triliun, naik 46,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Pertumbuhan laba bersih tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48 persen YoY menjadi Rp 1.202,2 triliun. 

Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit pada 2023 mampu tumbuh di kisaran 10-12 persen secara yoy. Pencapaian kredit Bank Mandiri tahun lalu pun melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35 persen.

Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 414,1 triliun, pada akhir 2022, tumbuh 11,8 persen dari periode tahun sebelumnya Rp 370,2 triliun.  Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif yakni tumbuh sebesar 13,0 persen YoY menjadi Rp 196,3 triliun pada akhir 2022.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.