Sukses

IHSG Berpotensi Konsolidasi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 26 Januari 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik terbatas pada perdagangan Kamis, 26 Januari 2023. IHSG berpotensi bergerak di kisaran 6.714-6.921.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan saham, Kamis (26/1/2023). Rilis laporan keuangan akan bayangi laju IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan pola sideway dengan potensi tekanan terbatas ke depan. Ia juga menilai, pergerakan IHSG akan diwarnai oleh masa rilis laporan keuangan 2022.

"Namun, adanya risiko koreksi wajar yang disebabkan oleh masih tercatatnya capital outflow secara year to date tetap harus diwaspadai oleh investor,” ujar dia.

William prediksi, IHSG berpotensi konsolidasi dengan kisaran 6.714-6.921 pada Kamis pekan ini.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG kembali ditutup melemah 0,5 persen ke posisi 6.829 dan masih didominasi tekanan jual.

Saat ini posisi IHSG diperkirakan berada di awal wave [ii] dari wave C, sehingga IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji 6.691-6.773 terlebih dahulu, meskipun menguat diperkirakan cenderung terbatas untuk uji 6.840-6.850. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.760,6.660 dan resistance 6.900,6.990.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE).

Sedangkan William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Selain itu, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal 4 Saham pada 26 Januari 2023

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.ARTO - Buy on Weakness

Saham ARTO ditutup menguat 8,2 persen ke 3.450 dan mampu ditutup di atas MA20. Selama ARTO mampu bergerak di atas 2.860 sebagai stoplossnya, posisi ARTO sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 1 sehingga ARTO masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 3.320-3.440

Target Price: 4,120, 4,540

Stoploss: below 2.860

 

2.BBCA - Buy on Weakness

Saham BBCA ditutup terkoreksi 0,3 persen ke 8.200 pada perdagangan Rabu, 25 Januari 2023 dan masih didominasi oleh tekanan jual.

"Posisi BBCA saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave [ii] dari wave C, sehingga koreksi BBCA cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar dia.

Buy on Weakness: 8.075-8.150

Target Price: 8.375, 8,700

Stoploss: below 8,000

 

3.BUKA - Buy on Weakness

Saham BUKA ditutup menguat 2,9 persen ke 286 disertai dengan peningkatan volume pembelian, tetapi penguatan BUKA masih tertahan oleh MA200. Posisi BUKA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [a] dari wave 3.

Buy on Weakness: 276-284

Target Price: 302, 320

Stoploss: below 274

 

4.CARE - Spec Buy

Saham CARE ditutup menguat 0,8 persen ke 478 pada perdagangan kemarin. Herditya menuturkan, selama CARE masih mampu bergerak di atas 462 sebagai stoplossnya, maka posisi CARE sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave C, sehingga CARE masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Spec Buy: 472-478

Target Price: 496, 518

Stoploss: below 462

 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 25 Januari 2023

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham, Rabu (25/1/2023). Di tengah koreksi IHSG tersebut, sektor saham transportasi justru pimpin penguatan.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,45 persen ke posisi 6.829,93. Indeks LQ45 susut 0,75 persen ke posisi 932,33. Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.871,36 dan terendah 6.821,28.

Sebanyak 250 saham menguat dan 276 saham melemah. 195 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.218.669 kali dengan volume perdagangan 22,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.936.

Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) tertekan. Indeks sektor saham energi melemah 0,87 persen, sektor saham basic turun 0,58 persen, sektor saham siklikal susut 0,42 persen, dan sektor saham kesehatan melemah 0,39 persen. Selain itu, sektor saham properti tergelincir 0,06 persen, sektor saham teknologi susut 0,18 persen dan sektor saham infrastruktur terpangkas 0,34 persen.

Sementara itu, sektor saham industri bertambah 0,21 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,19 persen, sektor saham keuangan menguat 0,57 persen dan sektor saham transportasi bertambah 3,14 persen dan pimpin penguatan.

 

4 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 25 Januari 2023

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bergerak variasi pada perdagangan saham, Rabu, 25 Januari 2023 mengikuti wall street yang juga berjuang mencari arah.

Sementara itu, bursa saham China dan Hong Kong masih tutup merayakan Tahun Baru China. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,39 persen ke posisi 2.428,57. Indeks Kosdaq bertambah 2 persen ke posisi 732,35. Indeks Nikkei 225 menguat 0,35 persen ke posisi 27.395,01. Indeks Topix menanjak 0,39 persen ke posisi 1.980,69. Demikian mengutip dari laman CNBC, Rabu pekan ini.

Indeks ASX 200 melemah 0,3 persen ke posisi 7.468,3 setelah inflasi Australia sentuh posisi tertinggi sejak 1990. Bursa saham China dan Hong Kong masih libur. Sedangkan inflasi Selandia Baru pada kuartal IV naik 1,4 persen.

Di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street, indeks acuan cenderung sideways dengan indeks Dow Jones catat kenaikan dalam tiga hari berturut-turut. Indeks S&P 500 dan Nasdaq melemah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.