Sukses

Melirik Saham Berpeluang Cuan pada 2023

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai, terdapat beberapa sektor saham yang menarik untuk dicermati pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Investasi saham bisa menjadi salah satu pilihan instrumen investasi bagi investor maupun calon investor pada 2023. Beberapa analis pun memberikan pandangan sektor saham yang prospektif pada 2023.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai, terdapat beberapa sektor saham yang menarik untuk dicermati pada 2023, seperti sektor perbankan, energi dan konsumer.

"Ada beberapa saham yang menarik untuk dicermati tahun depan, seperti emiten perbankan top 4, perusahaan energi seperti ADRO dan PGAS, dan untuk sektor konsumen primer saham seperti INDF dan AMRT," kata Arjun saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Senin (1/1/2023).

Arjun mengatakan, fundamental dari perusahaan tersebut solid. Emiten itu semua mencatat kenaikan kinerja keuangan dibandingkan sama tahun yang lalu (year on year). 

Selain itu, ada beberapa saham di daftar tersebut yang masih undervalued dibandingkan sama rata-rata emiten di sektor masing-masing. 

Kemudian, sentimen untuk sektor tersebut dan saham ini berada cukup positif berdasarkan kondisi pasar saat ini dan ekspektasi pada tahun depan

Untuk investor, Arjun menyarankan saham BMRI, BBRI, INDF, AMRT, PGAS, ADRO untuk dipertimbangkan tahun depan.

Arjun merekomendasikan saham BMRI pada rentang support Rp 9.775 per saham dengan target harga di level Rp 11.000 per saham dan saham BBRI dengan harga support Rp 4.690 dengan target harga Rp 5.200.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Saham

Setali tiga uang, INDF juga direkomendasikan oleh Arjun pada support Rp 6.900 per saham dengan target harga Rp 7.175 per saham dan AMRT pada support Rp 2.300 per saham dengan target harga Rp 2.940 per saham.

Untuk PGAS pada harga support Rp 1.720 per saham dengan target harga Rp 1.990 per saham dan ADRO pada harga support Rp 3.680 per saham dengan target harga Rp 4.170 per saham.

"Strateginya buy and hold sampai mencapai target pricenya (harganya)," kata dia.

Arjun menambahkan, pada 2023, karena perkiraan kemungkinan tinggi resesi global dan masih kelanjutan ketidakpastian geopolitik, sepertinya investor perlu cermati fundamental saham yang ingin diinvestasikan. 

Ia menilai, investor lebih baik memilih investasi saham yang mempunyai fundamental yang solid dan emiten yang bisa resilient dari efek ketidakpastian geopolitik.

3 dari 4 halaman

Sektor Saham Pilihan

Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya mengatakan, dua tahun terakhir sektor energi berturut-turut menjadi jawara, tentu pada 2023 sektor energi bukan lagi unggulan. 

Dengan melihat perubahan kondisi antara 2022 dengan 2023 di mana 2023 kasus Covid-19 akan memasuki masa endemi karena per Jumat, 30 Desember 2022, Presiden Jokowi resmi mencabut PPKM. 

Selain itu, aktivitas ekonomi akan normalisasi serta di Indonesia ada tahun poliitik. Dengan demikian, Cheryl mengunggulkan saham konsumen primer, konsumen non primer dan perbankan. 

Dia mengatakan, saham LQ45 yang masih prospektif pada 2023, seperti AMRT, BBNI, BMRI. Sedangkan, saham LQ45 yang berpotensi terkoreksi dari sektor energi dan teknologi.

 

"Kompas yang masih prospek pada 2023, yakni AMRT, MAPI, ACES . Kompas yang berpotensi koreksi energi dan teknologi," kata Cheryl.

 

4 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada Jumat 30 Desember 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan terakhir 2022, Jumat (30/12/2022). Koreksi IHSG ini juga terjadi di tengah pemerintah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,14 persen ke posisi 6.850,61. Indeks LQ45 merosot 0,29 persen ke posisi 937,17. Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.888,73 dan terendah 6.838,58.

Sebanyak 224 saham menguat dan 287 saham melemah. 197 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 950.384 kali dan volume perdagangan 18,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.645.

Mayoritas indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Sektor saham energi melemah 0,17 persen, sektor saham basic turun 0,64 persen, sektor saham industri tergelincir 0,13 persen, sektor saham teknologi dan sektor saham nonsiklikal masing-masing terpangkas 0,89 persen.

Mengutip kanal News Liputan6.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Indonesia. Menurutnya, ini dilakukan setelah melalui kajian dalam waktu cukup panjang.

Jokowi menyampaikan, tingkat kasus di Indonesia telah masuk pada kategori yang rendah. Sehingga, keputusan untuk mencabut PPKM adalah hal yang tepat.

"Kita ini mengkaji sudah lebih dari 10 bulan, dan lewat pertimbangan-pertimbangan yang berdasarkan angka-angka yang ada, maka pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dan Instruksi mendagri Nomor 50 dan 51 tahun 2022,"kata dia dalam konferensi pers, Jumat, 30 Desember 2022.

"Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," ia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.